DPR Nilai Pelayanan Haji Berjalan Baik
A
A
A
MEKKAH - Sebanyak 60 anggota DPR memantau langsung pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji di Kota Mekkah, Arab Saudi, kemarin. Para wakil rakyat mengecek pelayanan kepada jamaah haji Indonesia selama di Tanah Suci.
Dalam melakukan pemantauan, puluhan anggota DPR dari Komisi III, V, VIII, dan IX itu terbagi menjadi empat tim. Masing-masing tim memantau bidang pelayanan transportasi, akomodasi, katering, dan kesehatan.
“Kunjungan ini untuk memastikan penyelenggaraan akomodasi berjalan dengan baik sesuai harapan masyarakat, jamaah haji, termasuk kesehatan, transportasi, dan konsumsi,” kata Ketua Rombongan Pengawas haji DPR Ali Taher kepada tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah kemarin. Menurutnya, rombongan pengawas DPR akan bekerja selama 15 hari. Pengawasan ini bagian dari tugas pokok dan fungsi DPR untuk memastikan pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji dilakukan dengan baik.
“Hasil pengawasan akan disampaikan dalam bentuk rekomendasi untuk evaluasi perbaikan manajemen penyelenggaraan ibadah haji ke depan,” kata Ketua Komisi VIII DPR ini. Taher menjelaskan, dari hasil kunjungannya sementara, pelayanan di bidang ke sehatan cukup bagus. Indonesia memiliki Klinik Kesehatan yang sangat baik untuk ukuran pelayanan sementara.Klinik ini juga didukung oleh tenaga dokter, perawat, dan para medis lain yang profesional dan memiliki kualifikasi yang baik dalam melayani pasien. “Ketersediaan obat hampir tidak masalah karena seluruhnya lebih dari cukup berdasarkan jenis penyakit, termasuk penyakit risiko tinggi,” katanya.
Bagi jamaah yang membutuhkan tindakan lanjutan, kata Taher, KKHI akan merujuknya ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Untuk layanan lanjutan itu juga tidak ada masalah karena pembiayaan pengobatan menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi. Di Kota Mekkah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga mendirikan 11 posko kesehatan yang bisa di akses oleh jamaah haji Indonesia. Taher melihat kegiatan di posko itu telah berjalan dengan baik sesuai program yang ada.“Kita berharap jamaah haji yang ada dapat dilayani dengan sebaik-baiknya sehingga mendapatkan kesehatan optimal dan dapat melaksanakan ibadahnya dengan khusyuk agar menjadi hajjah dan haji yang mabrur,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR Bambang Haryo Soekartono mengatakan, dirinya memantau bus salawat rute Syisyah ke Terminal Syib Amir. Layanan transportasi jamaah haji ke Masjidil haram dinilai sangat baik. Waktu tunggu bus di halte yang tersedia tidak lebih dari lima menit.
Kondisi bus juga tergolong bagus. Dari 450 unit bus salawat yang dioperasikan, rata-rata usianya di bawah lima tahun sesuai dengan yang di janjikan oleh Kementerian Agama. Bahkan ada beberapa bus yang keluaran baru, masih terbungkus plastik. “Masyarakat bisa merasakan betapa bagusnya pelayanan transportasi pada haji tahun ini,” ujarnya.
Layanan yang cukup bagus itu, kata Bambang, harus dipertahankan pada tahun-tahun mendatang. Hal yang perlu ditambah adalah rute. Saat ini bus salawat hanya melayani sembilan rute. Dengan penambahan rute, maka pelayanan transportasi jamaah haji akan lebih maksimal. Bambang mengakui bahwa sopir bus salawat bukan warga negara Indonesia (WNI).
Namun, dari hasil pantauannya, mereka bisa mengerti dan bisa diajak berkoordinasi dengan baik. Hal itu terlihat dari koordinasi para sopir dari pos ke halte melalui alat handy talky sehingga bus datang tepat waktu. “Satu prestasi yang luar biasa bagus bagi Kementerian Agama sudah mengoordinasi semua sektor perhubungan dengan bagus,” katanya.
Terpisah, Anggota DPR Ace Hasan Syadzily mengatakan, lima hari ke depan adalah masa paling krusial karena katering sudah distop dan transportasi sudah dihentikan. Dia mengimbau kepada jamaah haji untuk menyiapkan tenaga dengan baik karena masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina membutuhkan tenaga yang besar.
“Doakan bangsa Indonesia, doakan pemimpin kita, doakan saudara-saudara kita di Tanah Air. Kita doakan negara kita menjadi negara yang makmur, kita doakan pemimpin kita mampu membawa bangsa kita menjadi bangsa yang besar yang disegani,” katanya. (Abdul Malik Mubarak)
Dalam melakukan pemantauan, puluhan anggota DPR dari Komisi III, V, VIII, dan IX itu terbagi menjadi empat tim. Masing-masing tim memantau bidang pelayanan transportasi, akomodasi, katering, dan kesehatan.
“Kunjungan ini untuk memastikan penyelenggaraan akomodasi berjalan dengan baik sesuai harapan masyarakat, jamaah haji, termasuk kesehatan, transportasi, dan konsumsi,” kata Ketua Rombongan Pengawas haji DPR Ali Taher kepada tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah kemarin. Menurutnya, rombongan pengawas DPR akan bekerja selama 15 hari. Pengawasan ini bagian dari tugas pokok dan fungsi DPR untuk memastikan pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji dilakukan dengan baik.
“Hasil pengawasan akan disampaikan dalam bentuk rekomendasi untuk evaluasi perbaikan manajemen penyelenggaraan ibadah haji ke depan,” kata Ketua Komisi VIII DPR ini. Taher menjelaskan, dari hasil kunjungannya sementara, pelayanan di bidang ke sehatan cukup bagus. Indonesia memiliki Klinik Kesehatan yang sangat baik untuk ukuran pelayanan sementara.Klinik ini juga didukung oleh tenaga dokter, perawat, dan para medis lain yang profesional dan memiliki kualifikasi yang baik dalam melayani pasien. “Ketersediaan obat hampir tidak masalah karena seluruhnya lebih dari cukup berdasarkan jenis penyakit, termasuk penyakit risiko tinggi,” katanya.
Bagi jamaah yang membutuhkan tindakan lanjutan, kata Taher, KKHI akan merujuknya ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Untuk layanan lanjutan itu juga tidak ada masalah karena pembiayaan pengobatan menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi. Di Kota Mekkah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga mendirikan 11 posko kesehatan yang bisa di akses oleh jamaah haji Indonesia. Taher melihat kegiatan di posko itu telah berjalan dengan baik sesuai program yang ada.“Kita berharap jamaah haji yang ada dapat dilayani dengan sebaik-baiknya sehingga mendapatkan kesehatan optimal dan dapat melaksanakan ibadahnya dengan khusyuk agar menjadi hajjah dan haji yang mabrur,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR Bambang Haryo Soekartono mengatakan, dirinya memantau bus salawat rute Syisyah ke Terminal Syib Amir. Layanan transportasi jamaah haji ke Masjidil haram dinilai sangat baik. Waktu tunggu bus di halte yang tersedia tidak lebih dari lima menit.
Kondisi bus juga tergolong bagus. Dari 450 unit bus salawat yang dioperasikan, rata-rata usianya di bawah lima tahun sesuai dengan yang di janjikan oleh Kementerian Agama. Bahkan ada beberapa bus yang keluaran baru, masih terbungkus plastik. “Masyarakat bisa merasakan betapa bagusnya pelayanan transportasi pada haji tahun ini,” ujarnya.
Layanan yang cukup bagus itu, kata Bambang, harus dipertahankan pada tahun-tahun mendatang. Hal yang perlu ditambah adalah rute. Saat ini bus salawat hanya melayani sembilan rute. Dengan penambahan rute, maka pelayanan transportasi jamaah haji akan lebih maksimal. Bambang mengakui bahwa sopir bus salawat bukan warga negara Indonesia (WNI).
Namun, dari hasil pantauannya, mereka bisa mengerti dan bisa diajak berkoordinasi dengan baik. Hal itu terlihat dari koordinasi para sopir dari pos ke halte melalui alat handy talky sehingga bus datang tepat waktu. “Satu prestasi yang luar biasa bagus bagi Kementerian Agama sudah mengoordinasi semua sektor perhubungan dengan bagus,” katanya.
Terpisah, Anggota DPR Ace Hasan Syadzily mengatakan, lima hari ke depan adalah masa paling krusial karena katering sudah distop dan transportasi sudah dihentikan. Dia mengimbau kepada jamaah haji untuk menyiapkan tenaga dengan baik karena masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina membutuhkan tenaga yang besar.
“Doakan bangsa Indonesia, doakan pemimpin kita, doakan saudara-saudara kita di Tanah Air. Kita doakan negara kita menjadi negara yang makmur, kita doakan pemimpin kita mampu membawa bangsa kita menjadi bangsa yang besar yang disegani,” katanya. (Abdul Malik Mubarak)
(nfl)