Imam Besar Masjid Istiqlal Sebut Ihsan Yasin Limpo Mati Syahid
A
A
A
JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA, Ph.D menyebutkan bahwa mantan Bupati Gowa dua periode H. Ichsan Yasin Limpo (IYL) meninggal dalam keadaan syahid.
Hal tersebut disampaikan Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA, Ph.D saat membawakan ceramah takziyah di malam pertama meninggalnya mantan Bupati Gowa dua periode tersebut di rumah duka Jalan Haji Bau Nomor 32 Makassar, Jumat 2 Agustus 2019 malam.
Menurut Prof KH Nasaruddin Umar ada lima orang yang bisa dikategorikan mati syahid. Pertama orang yang meninggal karena penyakit perut, kedua orang yang meninggal karena terserang penyakit ganas seperti kanker.
Ketiga orang yang meninggal karena tenggelam di air, keempat meninggal karena tertimpa pohon atau reruntuhan bangunan dan kelima orang meninggal karena dalam peperangan membela agama Allah atau jihad.
“Saya kira almarhum ini (IYL) masuk di kategori yang kedua, meninggal karena penyakit ganas atau kanker, Insya Allah syuhadah,” ujar Prof. KH. Nasaruddin Umar yang kemudian diaminkan oleh jamaah takziyah.
Diketahui, sebelum meninggal dunia, almarhum IYL sempat menjalani pengobatan akibat penyakit kanker paru-paru yang diidapnya. IYL menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit Singapura dan Jepang.
IYL yang akrab disapa Punggawa tersebut wafat di usianya yang ke-58 tahun saat menjalani perawatan medis di Juntendo University Hospital, Tokyo Jepang.
Hal tersebut disampaikan Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA, Ph.D saat membawakan ceramah takziyah di malam pertama meninggalnya mantan Bupati Gowa dua periode tersebut di rumah duka Jalan Haji Bau Nomor 32 Makassar, Jumat 2 Agustus 2019 malam.
Menurut Prof KH Nasaruddin Umar ada lima orang yang bisa dikategorikan mati syahid. Pertama orang yang meninggal karena penyakit perut, kedua orang yang meninggal karena terserang penyakit ganas seperti kanker.
Ketiga orang yang meninggal karena tenggelam di air, keempat meninggal karena tertimpa pohon atau reruntuhan bangunan dan kelima orang meninggal karena dalam peperangan membela agama Allah atau jihad.
“Saya kira almarhum ini (IYL) masuk di kategori yang kedua, meninggal karena penyakit ganas atau kanker, Insya Allah syuhadah,” ujar Prof. KH. Nasaruddin Umar yang kemudian diaminkan oleh jamaah takziyah.
Diketahui, sebelum meninggal dunia, almarhum IYL sempat menjalani pengobatan akibat penyakit kanker paru-paru yang diidapnya. IYL menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit Singapura dan Jepang.
IYL yang akrab disapa Punggawa tersebut wafat di usianya yang ke-58 tahun saat menjalani perawatan medis di Juntendo University Hospital, Tokyo Jepang.
(pur)