14 Tahun Berkiprah, ACT Perkuat Kelembagaan

Kamis, 01 Agustus 2019 - 22:05 WIB
14 Tahun Berkiprah,...
14 Tahun Berkiprah, ACT Perkuat Kelembagaan
A A A
JAKARTA - Kiprah Aksi Cepat Tanggap (ACT) di bidang penanganan bencana, krisis kemanusiaan, dan pembangunan masyarakat telah memasuki tahun ke-14.

Mengawali aksinya di ranah kebencanaan, ACT pun berkembang memberikan solusi pada masalah-masalah keumatan dengan semangat kemanusiaan, kedermawanan, dan kerelawanan. Ratusan kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesia dan hampir 70 negara di dunia terdampak krisis dijangkau.

Menginjak usianya yang ke 14 tahun, ACT senantiasa berikhtiar untuk meluaskan maslahat filantropi untuk masyarakat luas, baik di level nasional maupun global. Ikhtiar ini salah satunya dengan penguatan dan pengembangan organisasi.

Hal ini disampaikan Pembina Yayasan Aksi Cepat Tanggap Ahyudin. Menurutnya, regenerasi menjadi keniscayaan sebuah organisasi yang ingin berkembang pesat. “Organisasi perlu melakukan dinamisasi untuk penguatan dan pengembangan organisasi. Saat ini, Yayasan ACT tengah melakukan itu,” ungkap Ahyudin, Kamis (1/8).

Bentuk dari penguatan dan pengembangan organisasi itu antara lain, adanya regenerasi kepemimpinan ACT. Saat ini, ACT dipimpin oleh Ibnu Khajar, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden ACT.

“Insya Allah semua harapan besar untuk memperkuat kontribusi bangsa, melayani masyarakat yang terpapar bencana kemanusiaan bisa diemban dengan baik oleh Pak Ibnu Khajar selaku Presiden ACT yang baru karena beliau sudah bersama ACT bertahun-tahun sehingga tidak ada keraguan,” lanjut Ahyudin.

Menurut dia, Ibnu Khajar telah lama berkiprah dalam pengembangan dan penguatan filantropi serta aksi kemanusiaan. Di antaranya, keterlibatannya pada pengelolaan sejumlah departemen di ACT, Disaster Management Institute of Indonesia (DMII)-ACT, dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI).

Diamanahkan sebagai Presiden ACT, Ibnu Khajar mengajak seluruh stakeholders ACT untuk menguatkan peran lembaga di kancah nasional maupun global dengan menjalin kolaborasi bersama seluruh unsur masyarakat, baik sipil maupun pemerintahan.

“Saya terima amanah dari lembaga ini untuk memimpin sebuah lembaga yang telah berjalan selama 14 tahun. ACT, selama kiprahnya, terus membersamai Indonesia dalam setiap aksi kemanusiaan, baik dalam skala nasional maupun global. Harapannya, bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang besar. Kami ingin bersama bangsa ini untuk menjadi bangsa yang sangat terdepan dalam menjalani program kemanusiaan,” ungkap Ibnu.

Dalam mewujudkan harapan itu, menurut Ibnu, dibutuhkan kerja keras yang luar biasa dari seluruh elemen masyarakat. Mereka di antaranya publik, komunitas, relawan, korporasi, hingga pemerintah. Bersama seluruh stakeholder-nya, ACT membantu bangsa ini memberikan solusi pada permasalahan umat melalui jalur diplomasi kemanusiaan.

“Maka kami ingin pada waktu terjadi bencana kemanusiaan, bangsa ini, baik pada level pemerintah ataupun pada level masyarakat sipil, dapat bergerak cepat. Kami sangat sadar dan berterima kasih, di antara lembaga-lembaga kemanusiaan, ACT diberikan kesempatan untuk menjadi lembaga terbesar di Indonesia yang membersamai pemerintah melakukan penanganan korban bencana di banyak tempat,” imbuh Ibnu

Sejak 2005, ACT senantiasa hadir dalam penanganan bencana dalam negeri seperti tsunami Aceh (2004-2005), gempa Yogyakarta (2006), erupsi Gunung Merapi (2010), gempa Pidie Jaya (2016), gempa Lombok (2018), dan gempa, tsunami, serta likuifaksi di Sulawesi Tengah (2018). Hingga 2018, aksi-aksi kemanusiaan ini telah menjangkau lebih dari 30 juta penerima manfaat, dengan melibatkan sekitar 250.000 relawan dan 230.000 dermawan.

Tahun 2014 lalu, menjadi awal bagi ACT untuk menjalin kolaborasi kemanusiaan dunia, bersamaan dengan visi baru: menjadi lembaga kemanusiaan global profesional, berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global. Kini peran itu diikhtiarkan, semakin kuat, bukan hanya atas nama lembaga, melainkan memperkuat posisi bangsa sebagai bangsa yang berkiprah di kemanusiaan.

“Kami juga menyampaikan terimakasih, untuk amanah yang diberikan kepada kami. Hal ini menjadi bukti bahwa kepercayaan publik kepada kami besar atas amanah yang kami tunaikan. Kedua, jangan pernah berhenti peduli karena sesungguhnya kepedulian adalah bagian dari karakter bangsa ini, karakter masyarakat Indonesia,” kata Ibnu.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)