Jamaah Haji Gelombang II Mulai Tiba di Jeddah
A
A
A
JEDDAH - Fase pemberangkatan jamaah haji Indonesia telah memasuki gelombang kedua. Berbeda dari jamaah haji gelombang I yang turun di Bandara Price Mohammad bin Abdul Aziz Madinah, jamaah gelombang II turun di Bandara King Abdul Azis Jeddah.
Dari Jeddah, jamaah haji gelombang II langsung menuju Kota Mekkah untuk melakukan umrah wajib dan mukim di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut hingga pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah jamaah haji gelombang II se banyak 122.015 orang. Mereka akan diberangkatkan ke Tanah Suci mulai Sabtu (20/7) hari ini hingga 5 Agustus mendatang sebagai hari terakhir pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arab Saudi.
Pada hari pertama kedatangan gelombang II, ada 15 kloter yang turun di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Ma singmasing kloter 18 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 18), kloter 25 Embarkasi Jakarta-Pondokgede (JKG 25), kloter 40 Embarkasi Surabaya (SUB 40), kloter 41 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 41), kloter 8 Embarkasi Medan (MES 8).
Kemudian JKG 26, kloter 42 Embarkasi Solo (SOC 42), JKS 42, JKS 43, kloter 2 Embarkasi Balikpapan (BPN 2), SOC 43, kloter 16 Embarkasi Batam (BTH 16), kloter 14 Embarkasi Palembang (PLM 14), SOC 44, SOC 45, dan kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ 1).
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat menyatakan pihaknya telah mulai menyiapkan sarana prasarana untuk menyambut kedatangan jama ah haji gelombang II. Mulai dari kantor daker, ruang kesehatan hingga dapur katering.
"Semuanya sudah siap. Tim advance juga sudah diberangkat terlebih dahulu ke Bandara Jeddah untuk memastikan semuanya sudah siap," katanya kemarin. Berkaca dari pengalaman tahun lalu, kata Arsyad, jamaah haji yang turun di Bandara Jeddah akan didorong cepat segera keluar dari bandara.
Untuk itu dia mengimbau jamaah haji untuk mengenakan kain ihram sejak dari embarkasi. "Sudah tidak ada lagi alokasi waktu transit di Bandara Jeddah. Ini harus jadi perhatian jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang berangkat dari 13 embarkasi," katanya.
Proses kedatangan jamaah haji di Bandara King Abdul Aziz yang sangat cepat terkadang membuat jamaah haji tidak lagi turun per rombongan. Jamaah yang turun langsung didorong naik bus. Saking cepatnya, pernah terjadi jamaah di satu bus tidak berniat umrah dan haji.
"Agar ini tidak terjadi lagi tahun ini, selain sudah mengenakan kain ihram dari embarkasi, jamaah haji juga berniat ketika melewati daratan Ya Lam Lam,” katanya. Niat dari Ya Lam Lam adalah bentuk kehati-hatian sehingga jamaah saat melakukan ibadah haji sudah tenang.
Seluruh rukunnya terpenuhi sesuai dengan yang ditetapkan syariat. Kepala Daker Mekkah Subhan Cholid menambahkan, pihaknya meminta seluruh petugas PPIH di wilayah kerjanya untuk bersiap.
Sebab memasuki fase pemberangkatan gelombang II, jamaah haji akan terus bertambah banyak. "UPG 18 (kloter 18 Embarkasi Ujung Pandang) akan tiba tanggal 20 Juli 2019 pukul 03.20 waktu Arab Saudi. Seluruh jajaran petugas PPIH Daker Mekkah saya minta untuk bersiap," katanya.
Menurut Subhan, seluruh petugas PPIH, terutama yang di Mekkah, perlu melakukan antisipasi karena kedatangan jamaah haji menuju Mekkah akan berasal dari dua arah, yaitu Madinah dan Jeddah.
"Waktu kedatangan jamaah dari Madinah mulai tengah hari dan berakhir dini hari. Namun yang dari Jeddah akan berlangsung selama 24 jam," katanya.
Pengendali Teknis Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Oman Fathurahman mengatakan tempat niat ihram (miqat) jamaah haji Indonesia sesuai dengan gelombang keberangkatan. Bagi jamaah gelombang I atau yang turun di Bandara Price Mohammad bin Abdul Aziz Madinah miqat-nya di Bir Ali, sedangkan gelombang II di Bandara Jeddah. (Abdul Malik Mubarak)
Dari Jeddah, jamaah haji gelombang II langsung menuju Kota Mekkah untuk melakukan umrah wajib dan mukim di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut hingga pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah jamaah haji gelombang II se banyak 122.015 orang. Mereka akan diberangkatkan ke Tanah Suci mulai Sabtu (20/7) hari ini hingga 5 Agustus mendatang sebagai hari terakhir pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arab Saudi.
Pada hari pertama kedatangan gelombang II, ada 15 kloter yang turun di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Ma singmasing kloter 18 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 18), kloter 25 Embarkasi Jakarta-Pondokgede (JKG 25), kloter 40 Embarkasi Surabaya (SUB 40), kloter 41 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 41), kloter 8 Embarkasi Medan (MES 8).
Kemudian JKG 26, kloter 42 Embarkasi Solo (SOC 42), JKS 42, JKS 43, kloter 2 Embarkasi Balikpapan (BPN 2), SOC 43, kloter 16 Embarkasi Batam (BTH 16), kloter 14 Embarkasi Palembang (PLM 14), SOC 44, SOC 45, dan kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ 1).
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat menyatakan pihaknya telah mulai menyiapkan sarana prasarana untuk menyambut kedatangan jama ah haji gelombang II. Mulai dari kantor daker, ruang kesehatan hingga dapur katering.
"Semuanya sudah siap. Tim advance juga sudah diberangkat terlebih dahulu ke Bandara Jeddah untuk memastikan semuanya sudah siap," katanya kemarin. Berkaca dari pengalaman tahun lalu, kata Arsyad, jamaah haji yang turun di Bandara Jeddah akan didorong cepat segera keluar dari bandara.
Untuk itu dia mengimbau jamaah haji untuk mengenakan kain ihram sejak dari embarkasi. "Sudah tidak ada lagi alokasi waktu transit di Bandara Jeddah. Ini harus jadi perhatian jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang berangkat dari 13 embarkasi," katanya.
Proses kedatangan jamaah haji di Bandara King Abdul Aziz yang sangat cepat terkadang membuat jamaah haji tidak lagi turun per rombongan. Jamaah yang turun langsung didorong naik bus. Saking cepatnya, pernah terjadi jamaah di satu bus tidak berniat umrah dan haji.
"Agar ini tidak terjadi lagi tahun ini, selain sudah mengenakan kain ihram dari embarkasi, jamaah haji juga berniat ketika melewati daratan Ya Lam Lam,” katanya. Niat dari Ya Lam Lam adalah bentuk kehati-hatian sehingga jamaah saat melakukan ibadah haji sudah tenang.
Seluruh rukunnya terpenuhi sesuai dengan yang ditetapkan syariat. Kepala Daker Mekkah Subhan Cholid menambahkan, pihaknya meminta seluruh petugas PPIH di wilayah kerjanya untuk bersiap.
Sebab memasuki fase pemberangkatan gelombang II, jamaah haji akan terus bertambah banyak. "UPG 18 (kloter 18 Embarkasi Ujung Pandang) akan tiba tanggal 20 Juli 2019 pukul 03.20 waktu Arab Saudi. Seluruh jajaran petugas PPIH Daker Mekkah saya minta untuk bersiap," katanya.
Menurut Subhan, seluruh petugas PPIH, terutama yang di Mekkah, perlu melakukan antisipasi karena kedatangan jamaah haji menuju Mekkah akan berasal dari dua arah, yaitu Madinah dan Jeddah.
"Waktu kedatangan jamaah dari Madinah mulai tengah hari dan berakhir dini hari. Namun yang dari Jeddah akan berlangsung selama 24 jam," katanya.
Pengendali Teknis Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Oman Fathurahman mengatakan tempat niat ihram (miqat) jamaah haji Indonesia sesuai dengan gelombang keberangkatan. Bagi jamaah gelombang I atau yang turun di Bandara Price Mohammad bin Abdul Aziz Madinah miqat-nya di Bir Ali, sedangkan gelombang II di Bandara Jeddah. (Abdul Malik Mubarak)
(nfl)