Ini yang Harus Dilakukan Jamaah Haji Sebelum Berangkat ke Mekkah
A
A
A
MADINAH - Proses pemindahan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Mekkah akan mulai dilaksanakan pada Minggu (14/7/2019) besok. Jamaah diminta untuk mempersiapkan diri dengan barang bawaannya sekaligus untuk melaksakan umrah.
Untuk diketahui, seluruh jamaah asal Indonesia melaksanakan umrah terlebih dahulu baru kemudian berhaji atau disebut tamattu'. Bagi jamaah yang masuk dalam Gelombang Pertama akan memulai niat ihram di Bir Ali, sedangkan bagi jamaah Gelombang Kedua mengucapkan niat ihram di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Kepala Seksi (Kasie) Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, Ansor mengatakan, sebelum berangkat menuju Mekkah, jamaah bersiap mandi sunah di pemondokan. Setelah itu, mereka mengenakan kain ihram. "Jadi berangkat ke Mekkah para jamaah sudah memakai pakaian ihram," kata Ansor, Jumat (12/7/2019).
Setelah siap semuanya, jamaah berangkat menggunakan bus menuju Bir Ali. Di tempat ini jamaah berniat melaksanakan umrah dan salat sunah ihram. Setelah niat ihram jamaah wajib menghidari hal-hal yang dilarang. Misalnya, mencukur rambut, menggunting kuku, menutup kepala, memakai pakaian berjahit, wangi-wangian, dan lainnya.
"Karena niat di miqot (tempat memulai niat ihram) ini termasuk rukun. Dipastikan seluruh jamaah jangan sampai terlewat. Ketua rombongan dan ketua regu bertanggung jawab memastikannya," kata Ansor.
Menurutnya, untuk mengedukasi jamaah terkait ibadah haji dan umrah, tahun ini ada inovasi menempatkan Konsultan Ibadah dan Pembimbing Ibadah di sektor. Petugas ini berkoordinasi dengan melakukan visitasi ke pemondokan-pemondokan untuk memperkuat pemahaman jamaah terhadap manasik haji dan umrah.
Ansor mengatakan, karena proses pemindahan jamaah haji dari Madinah ke Mekkah sangat cepat, maka ketua rombongan dan ketua regu harus berfungsi maksimal. Mereka diminta memastikan seluruh anggotanya benar-benar melaksanakan rukun haji dan umrah.
"Bagi jamaah yang awam, ikut saja dengan ketua rombongan atau ketua regu, sehingga tidak ada rukun haji dan umrah yang terlewat," katanya.
Untuk diketahui, seluruh jamaah asal Indonesia melaksanakan umrah terlebih dahulu baru kemudian berhaji atau disebut tamattu'. Bagi jamaah yang masuk dalam Gelombang Pertama akan memulai niat ihram di Bir Ali, sedangkan bagi jamaah Gelombang Kedua mengucapkan niat ihram di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Kepala Seksi (Kasie) Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, Ansor mengatakan, sebelum berangkat menuju Mekkah, jamaah bersiap mandi sunah di pemondokan. Setelah itu, mereka mengenakan kain ihram. "Jadi berangkat ke Mekkah para jamaah sudah memakai pakaian ihram," kata Ansor, Jumat (12/7/2019).
Setelah siap semuanya, jamaah berangkat menggunakan bus menuju Bir Ali. Di tempat ini jamaah berniat melaksanakan umrah dan salat sunah ihram. Setelah niat ihram jamaah wajib menghidari hal-hal yang dilarang. Misalnya, mencukur rambut, menggunting kuku, menutup kepala, memakai pakaian berjahit, wangi-wangian, dan lainnya.
"Karena niat di miqot (tempat memulai niat ihram) ini termasuk rukun. Dipastikan seluruh jamaah jangan sampai terlewat. Ketua rombongan dan ketua regu bertanggung jawab memastikannya," kata Ansor.
Menurutnya, untuk mengedukasi jamaah terkait ibadah haji dan umrah, tahun ini ada inovasi menempatkan Konsultan Ibadah dan Pembimbing Ibadah di sektor. Petugas ini berkoordinasi dengan melakukan visitasi ke pemondokan-pemondokan untuk memperkuat pemahaman jamaah terhadap manasik haji dan umrah.
Ansor mengatakan, karena proses pemindahan jamaah haji dari Madinah ke Mekkah sangat cepat, maka ketua rombongan dan ketua regu harus berfungsi maksimal. Mereka diminta memastikan seluruh anggotanya benar-benar melaksanakan rukun haji dan umrah.
"Bagi jamaah yang awam, ikut saja dengan ketua rombongan atau ketua regu, sehingga tidak ada rukun haji dan umrah yang terlewat," katanya.
(amm)