Civitas Vokasi UI Ajak Warga Rawat Prasangka, Berantas Hoaks

Rabu, 10 Juli 2019 - 08:03 WIB
Civitas Vokasi UI Ajak...
Civitas Vokasi UI Ajak Warga Rawat Prasangka, Berantas Hoaks
A A A
DEPOK - Ikatan Wanita Keluarga (IWK) Vokasi UI bersama Klinik Digital dan HM Vokasi Humas menyelenggarakan Kampung Digital di Vokasi melalui Diskusi Publik dengan tema Prasangka Buruk dan hoaks adalah Musuh Bersama.

Kegiatan ini menghadirkan pembicara Seno Gumira Ajidarma (Rektor IKJ), John De Rantau (Sutradara), Devie Rahmawati (Founder Klinik Digital Vokasi UI), David John S, Toto S dan Ricky Malau (Aktor) serta Katherine (Aktris). Kegiatan dihadiri sekitar 150 peserta dari Jabodetabek.

"Sepanjang tahun 2019 ini kami mendirikan Kampung Digital yang bertujuan membantu masyarakat memiliki banyak ketrampilan, memahaminya hingga mampu menghasilkan hal positif," kata Ketua HM Vokasi Humas UI, Danurifqi, Selasa (9/7/2019).

"Sayangnya, saat ini materi digital justru sering menjadi alat penyebaran informasi yang tidak benar dan merugikan banyak pihak. Berita-berita positif yang menimbulkan prasangka baik tentu saja perlu dipelihara, sebaliknya berita negatif yang menghasilkan prasangka buruk, harus buru-buru dihapus," sambungnya.

Ketua IWK Vokasi UI, Riana Herlina Hadiwardoyo menambahkan, pihaknya sengaja mengajak kaum ibu agar mereka lebih mawas diri terhadap pesan-pesan yang selalu masuk ke dalam media sosial.

"Kami dari IWK sengaja menghadirkan ibu-ibu, agar kaum perempuan semakin mawas diri terhadap pesan-pesan yang selalu masuk ke dalam media sosial kami. Kami berharap para pembicara dapat menggugah kaum ibu agar mampu menahan diri dan menyeleksi setiap berita sebelum membagikannya kepada orang lain,” katanya.

Di tempat yang sama, Founder Klinik Digital, Devie Rahmawati mengatakan, studi modern telah menemukan bahwa memang ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia dengan mudah berprasangka, baik yang positif maupun negatif.

Menurutnya, prasangka merupakan salah satu basic instinct (faktor biologis) yang dihadirkan Tuhan, untuk membantu manusia dalam mempersiapkan diri mengantisipasi tantangan yang akan dihadapi.

"Prasangka merupakan embrio dari lahirnya stigma yang berujung pada pembunuhan karakter melalui penyebaran berita bohong," katanya.

Kaprodi Vokasi Humas UI itu menambahkan, secara psikologis, prasangka membantu manusia mengatasi kecemasan dan keraguan dalam berbagai situasi. Sebagai ilustrasi, ketika berada di lingkungan baru, prasangka terhadap gender, ras, agama dan sebagainya, membantu individu untuk bersikap.

Ketika bertemu dengan laki-laki misalnya, seorang individu pasti sudah memiliki prasangka tertentu, yang akan membantu bagaimana individu untuk berkomunikasi. Kehadiran Seno Gumira dan para selebritis ialah terkait dengan karya kreatif mereka yaitu cerpen dan film, yang mengangkat isu prasangka dalam kemasan program yang ringan namun cerdas.

Pesan-pesan bahwa imajinasi liar yang merasuki pikiran yang berbuah menjadi prasangka negatif merupakan hal yang perlu dikelola dengan baik.

"Untuk itu diperlukan Resep 3K untuk mengatasi prasangka yaitu Keterbukaan pikiran komunikasi sosial-konfrontasi. Studi ilmiah semenjak era 50-an menemukan bahwa individu dengan karakter yang tertutup dan linier, memiliki peluang untuk terjebak dalam prasangka," tuturnya.

Ditambah keengganan melakukan komunikasi kata dia, membuat seorang individu tidak pernah memiliki kesempatan untuk melakukan konfirmasi, apakah prasangkanya tersebut benar, atau ternyata meleset. Komunikasi menjadi cara yang efektif untuk membongkar prasangka.

"Sedangkan temuan 10 tahun terakhir, menunjukkan kemampuan melakukan konfrontasi terhadap sebuah prasangka yang melahirkan label-label, menjadi senjata ampuh membuat orang yang menyebarkan hoaks tentang sesuatu menjadi berpikir ulang dan membuat orang lain, menjadi memiliki tambahan informasi baru tentang seseorang atau sesuatu, yang pada akhirnya mampu merubah prasangka," pungkasnya.
(maf)
Berita Terkait
Ciptakan Komunikasi...
Ciptakan Komunikasi Publik Efektif, Kominfo Ajak Masyarakat Tangkis Hoaks Bersama
Cegah Penyebaran Hoaks...
Cegah Penyebaran Hoaks Demi Proses Pembangunan yang Lebih Demokratis
TikToker Dedi Tjandra...
TikToker Dedi Tjandra Ditetapkan Tersangka Penyebaran Hoaks
Penyebaran Berita Hoaks...
Penyebaran Berita Hoaks Meningkat, Tertinggi Terkait Isu Politik
Lawan Covid-19, Jaga...
Lawan Covid-19, Jaga Jempol, Stop Penyebaran Berita Hoaks
Polisi Sebut Sudah Tangani...
Polisi Sebut Sudah Tangani 101 Kasus Penyebaran Hoaks Corona
Berita Terkini
Panglima TNI Mutasi...
Panglima TNI Mutasi 7 Staf Khusus KSAU, Ini Daftar Namanya
2 jam yang lalu
8 Marsekal Muda Digeser...
8 Marsekal Muda Digeser Panglima TNI pada Mutasi April 2025, Ini Nama-namanya
4 jam yang lalu
TNI Dikerahkan Jaga...
TNI Dikerahkan Jaga Kejaksaan, Ada Perseteruan Penegak Hukum?
5 jam yang lalu
Pengamat Soroti Putusan...
Pengamat Soroti Putusan Bawaslu yang Hentikan Dugaan Pelanggaran PSU Bengkulu Selatan
5 jam yang lalu
Rancangan Permenkes...
Rancangan Permenkes tentang Kesehatan Perlu Libatkan Semua Elemen
5 jam yang lalu
Tumpas: Premanisme Tak...
Tumpas: Premanisme Tak Laku jika Penegakan Hukum Berjalan Baik
6 jam yang lalu
Infografis
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved