PKS Usulkan Kriteria Menteri untuk Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera memberikan usulan kepada Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) terkait kriteria menteri untuk Kabinet Kerja jilid II. Selain memprioritaskan orang-orang yang memiliki kapasitas untuk memaksimalkan kinerja pemerintah, Jokowi juga perlu memprioritaskan kaum muda, perempuan, difabel dan perwakilan Indonesia timur.
“Pertama, tentu ada prioritas untuk bidang ekonomi mereka yang punya kapasitas. Pertumbuhan (ekonomi) 5% dalam lima tahun ini betul-betul menghilangkan masa depan bagi masyarakat Indonesia. Tingkat serapan tenaga kerja kita rendah, kemampuan ekspor kita rendah. Investasi kita rendah. Pak Jokowi berkali-kali teriak, “gimana sih nggak selesai-selesai?” Dwelling time segala macem. Salahnya Pak Jokowi memilh orang-orang yang tidak tepat,” kata Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Mardani menilai, percayakan pada orang-orang yang selama ini telah duduk di kabinet, khususnya pada menteri-menteri yang pencapaiannya sudah maksimal. Serta, orang-orang berkemampuan dari luar parpol. Namun, dia tidak melarang Jokowi untuk mengambil menteri dari parpol selama orang itu baik.
“Di dalam parpol juga baik, saya tidak mengatakan parpol itu kumpulan para mafia, tidak. Tapi ada orang-orang baik, monggo,” terang Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
Wakil Ketua Badan Pemenamgan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu ingin agar Jokowi memberikan prioritas kepada anak muda, perempuan, difabel dan orang-orang dari daerah tertinggal untuk dipilih sebagai menteri. Tentu, dengan mempertimbangkan kemampuannya.
“Temen-temen di Papua, di Maluku, Sulawesi, Kalimantan, mereka punya hak karena kita sedang saat suasana yang dinamis saat keterwakilan itu ada. Tentu dengan tidak menghilangkan asas integritas dan kapasitasnya,” tandasnya.
“Pertama, tentu ada prioritas untuk bidang ekonomi mereka yang punya kapasitas. Pertumbuhan (ekonomi) 5% dalam lima tahun ini betul-betul menghilangkan masa depan bagi masyarakat Indonesia. Tingkat serapan tenaga kerja kita rendah, kemampuan ekspor kita rendah. Investasi kita rendah. Pak Jokowi berkali-kali teriak, “gimana sih nggak selesai-selesai?” Dwelling time segala macem. Salahnya Pak Jokowi memilh orang-orang yang tidak tepat,” kata Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Mardani menilai, percayakan pada orang-orang yang selama ini telah duduk di kabinet, khususnya pada menteri-menteri yang pencapaiannya sudah maksimal. Serta, orang-orang berkemampuan dari luar parpol. Namun, dia tidak melarang Jokowi untuk mengambil menteri dari parpol selama orang itu baik.
“Di dalam parpol juga baik, saya tidak mengatakan parpol itu kumpulan para mafia, tidak. Tapi ada orang-orang baik, monggo,” terang Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
Wakil Ketua Badan Pemenamgan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu ingin agar Jokowi memberikan prioritas kepada anak muda, perempuan, difabel dan orang-orang dari daerah tertinggal untuk dipilih sebagai menteri. Tentu, dengan mempertimbangkan kemampuannya.
“Temen-temen di Papua, di Maluku, Sulawesi, Kalimantan, mereka punya hak karena kita sedang saat suasana yang dinamis saat keterwakilan itu ada. Tentu dengan tidak menghilangkan asas integritas dan kapasitasnya,” tandasnya.
(cip)