Empat Gubernur Jadi Capres Potensial 2024 Versi LSI Denny JA
A
A
A
JAKARTA - Empat gubernur masuk radar calon presiden (capres) potensial berdasarkan kajian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Mereka antara lain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, mengatakan, selain karena popularitasnya yang cukup tinggi di atas 25%, keempat tokoh politik ini adalah kepala daerah dari empat provinsi dengan populasi terbanyak di Indonesia. ”DKI Jakarta meskipun populasi pemilihnya tidak sebanyak ketiga daerah lain, namun kepala daerah di Jakarta punya kesempatan ekpose media yang lebih banyak dibanding daerah lain,” ujar Rully di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Rully mengatakan, perbincangan mengenai Pilpres 2024 mulai menyeruak karena pada Pilpres 2024, tidak ada lagi capres petahana (incumbent). Sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa maju lagi sebagai capres karena sudah dua kali terpilih.
Ada tiga kriteria yang harus terpenuhi untuk menjadi suksesor Jokowi pada2024. Pertama, memiliki tingkat pengenalan di atas 25%. Kedua, berasal dari empat sumber rekrutmen, dan ketiga, punya potensi. Menurut dia, kepala daerah merupakan salah satu sumber rekrutmen yang masuk dalam kategori yang dibuat LSI. Selain dari tokoh pimpinan partai politik, pejabat pemerintahan, dan nama tokoh kejutan.
Dari hasil kajian LSI Denny JA, nama-nama tokoh yang berpotensi kuat maju sebagai capres potensial yang berasal dari jenjang pimpinan partai politik ada enam tokoh. Mereka antara lain, Prabowo Subianto (Gerindra), Sandiaga Uno (PAN), Airlangga Hartarto (Golkar), Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat), Puan Maharani (PDIP), dan Muhaimin Iskandar (PKB).
Sedangkan, tokoh yang berasal dari jenjang jabatan pemerintahan ada empat tokoh yang berpeluang yakni, Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Budi Gunawan (Kepala BIN), Tito Karnavian (Kapolri), dan Gatot Nurmantyo (Mantan Panglima TNI).
Sementara dari faktor kejutan, tokoh yang masuk kategori ini adalah tokoh yang saat ini belum muncul menjadi capres potensial di Pilpres 2024 dari semua sumber rekrutmen. “Namun kategori ini perlu dimasukkan karena pengalaman Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi adalah tokoh yang tidak masuk radar capres 2014. Namun dua tahun menjelang pilpres, setelah Pilkada DKI Jakarta, Jokowi muncul sebagai salah satu figur baru yang sangat diperhitungkan pada Pilpres 2014,” urainya.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, mengatakan, selain karena popularitasnya yang cukup tinggi di atas 25%, keempat tokoh politik ini adalah kepala daerah dari empat provinsi dengan populasi terbanyak di Indonesia. ”DKI Jakarta meskipun populasi pemilihnya tidak sebanyak ketiga daerah lain, namun kepala daerah di Jakarta punya kesempatan ekpose media yang lebih banyak dibanding daerah lain,” ujar Rully di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Rully mengatakan, perbincangan mengenai Pilpres 2024 mulai menyeruak karena pada Pilpres 2024, tidak ada lagi capres petahana (incumbent). Sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa maju lagi sebagai capres karena sudah dua kali terpilih.
Ada tiga kriteria yang harus terpenuhi untuk menjadi suksesor Jokowi pada2024. Pertama, memiliki tingkat pengenalan di atas 25%. Kedua, berasal dari empat sumber rekrutmen, dan ketiga, punya potensi. Menurut dia, kepala daerah merupakan salah satu sumber rekrutmen yang masuk dalam kategori yang dibuat LSI. Selain dari tokoh pimpinan partai politik, pejabat pemerintahan, dan nama tokoh kejutan.
Dari hasil kajian LSI Denny JA, nama-nama tokoh yang berpotensi kuat maju sebagai capres potensial yang berasal dari jenjang pimpinan partai politik ada enam tokoh. Mereka antara lain, Prabowo Subianto (Gerindra), Sandiaga Uno (PAN), Airlangga Hartarto (Golkar), Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat), Puan Maharani (PDIP), dan Muhaimin Iskandar (PKB).
Sedangkan, tokoh yang berasal dari jenjang jabatan pemerintahan ada empat tokoh yang berpeluang yakni, Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Budi Gunawan (Kepala BIN), Tito Karnavian (Kapolri), dan Gatot Nurmantyo (Mantan Panglima TNI).
Sementara dari faktor kejutan, tokoh yang masuk kategori ini adalah tokoh yang saat ini belum muncul menjadi capres potensial di Pilpres 2024 dari semua sumber rekrutmen. “Namun kategori ini perlu dimasukkan karena pengalaman Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi adalah tokoh yang tidak masuk radar capres 2014. Namun dua tahun menjelang pilpres, setelah Pilkada DKI Jakarta, Jokowi muncul sebagai salah satu figur baru yang sangat diperhitungkan pada Pilpres 2014,” urainya.
(cip)