Nama Soekarno Menggema di Tanah Aljazair

Selasa, 18 Juni 2019 - 18:23 WIB
Nama Soekarno Menggema di Tanah Aljazair
Nama Soekarno Menggema di Tanah Aljazair
A A A
ALJIR - Nama Presiden Pertama RI Soekarno kembali menggema di Aljazair ketika Sosio Drama Soekarno digelar pada Festival Soekarno di Palais de la Culture, Aljir, Aljazair, Senin (17/6/2019) malam atau dini hari waktu Indonesia. Terbukti, antusias pengunjung yang didominasi masyarakat Aljazair begitu luar biasa.

Sosio Drama berdurasi 1 jam tersebut memang mengisahkan perjalanan hidup Soekarno sejak dibuang pemerintah kolonial Belanda ke Ende, Nusa Tenggara Timur pada 1934, hingga ide besarnya mempersatukan bangsa Asia Afrika lewat Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955. Lewat ruh KAA itu bangsa-bangsa Asia dan Afrika mampu memerdekakan dirinya, termasuk Aljazair.

Sebab, lima keputusan yang dihasilkan KAA 1955 benar-benar membangkitkan spirit bangsa Asia Afrika untuk keluar dari cengkeraman negara penjajah. Pertama, keputusan itu adalah memajukan kerja sama antarbangsa Asia Afrika di bidang ekonomi, sosial, budaya.

Kedua, menyerukan kemerdekaan Aljazair, Tunisia, dan Maroko. Ketiga, mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia. Keempat, menentang diskriminasi dan kolonialisme, serta kelima dasa sila Bandung.Keputusan KAA itu yang membuat Aljazair bangkit dan bisa mendapatkan kemerdekaannya dari tangan Prancis pada 1962. Pastinya, salah satunya berkat ide dan peran Soekarno yang begitu memperhatikan nasib bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
Itu pula yang membuat negeri di kawasan Afrika Utara tersebut begitu mengagumi sosok Soekarno. Dan, memori itu kembali mencuat lewat pementasan Sosio Drama Soekarno yang dibawakan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) dalam rangkaian event Festival Soekarno yang digelar Kedutaan Besar RI di Aljazair.

”Kami bangga bisa menyampaikan pesan sejarah kepada masyarakat yang ada di Aljazair bahwa presiden pertama Indonesia adalah sosok yang sangat berperan dalam kemerdekaan negara mereka,” kata Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Pusat Hendardji Soepandji sesuai pementasan Sosio Drama Soekarno.

Hendardji yang memerankan sosok Soekarno mengatakan, dirinya begitu menjiwai peran itu karena sangat mengagumi sosok proklamator RI itu yang cerdas, tegas, dan memiliki kharisma luar biasa. Terpenting, dia juga merasa bangga bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat Aljazair untuk tidak melupakan sejarah berdirinya bangsa itu.

Duta Besar LBBP RI untuk Aljazair Safira Machrusah bersama penonton-penonton lain juga memberikan applaus dengan pagelaran Sosio Drama Soekarno tersebut. Dan, dia sangat mengapresiasi upaya KSBN mengungkap kembali sisi sejarah hubungan Indonesia dengan Aljazair di masa lalu, terutama kiprah Soekarno dalam membantu kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika.

Karena itu, dia menilai Sosio Drama Soekarno tersebut sangat sesuai dengan misi Festival Soekarno yang ingin memperkuat hubungan Indonesia dan Aljazair. ”Pertunjukkan yang sangat bagus. Diharapkan lewat event ini persaudaraan kedua negara akan semakin meningkat,” kata Dubes.

Sutradara sekaligus penulis skenario Sosio Drama Soekarno, Nurcahyo Prihantoro, mengungkapkan bahwa pagelaran itu menjadi lebih menarik karena dipadukan seni budaya Indonesia. Salah satunya dengan memunculkan gunungan-gunungan yang diperagakan para penari untuk menggambarkan suasana dan tempat sesuai cerita Sosio Drama Soekarno.

Bahkan, ada juga tarian Bengkulu yang tersaji saat Soekarno bertemu Fatmawati di Bengkulu, sebelum kemerdekaan. Semua tarian, gerak, dan lagu itu terpadu dalam sebuah cerita lewat narasi berbahasa Inggris.

”Kemasan ini yang membuat cerita sejarah Soekarno mudah dicerna penonton. Saya yakin mereka bisa menerima pesan yang disampaikan tentang peran besar Soekarno bagi bangsa Asia Afrika, termasuk, Aljazair lewat sosio drama itu,” ungkap Nurcahyo yang juga ikut berperan sebagai Mohammad Yamin.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6976 seconds (0.1#10.140)