Dirjenpas: Permukiman Pemasyarakatan Ciangir Jadi Pusat Asimilasi dan Agrowisata
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) proyeksikan Permukiman Pemasyarakatan Ciangir sebagai pusat Agro Technopark dan Agrowisata Pemasyarakatan.
“Tidak hanya sebagai pusat asimilasi tetapi Permukiman Pemasyarakatan Ciangir akan menjadi Agro Wisata Pemasyarakatan,” ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami, Rabu (12/6/2019).
Menurutnya, masyarakat dapat melihat dengan gamblang buah dari proses pembinaan yang selama ini dikesampingkan dan jarang bersentuhan langsung dengan masyarakat baik secara langsung maupun melalui ekspose media.
Permukiman dengan luas 30 Hektar itu akan dijadikan gerai etalase Pemasyarakatan dimana akan menyajikan semua hasil karya yang bernilai jual baik di pasar domestik maupun internasional. Sekaligus Pusat Argowisata Pemasyarakatan yang dapat memberikan edukasi tentang pola pembinaan narapidana yang sebenar-benarnya kepada masyarakat.
Permukiman Pemasyarakatan Ciangir, permukiman pemasyarakatan yang dibangun di Desa Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang adalah yang pertama di Indonesia. Mengusung konsep Open Camp modern berbasis industri, kreativitas dan kemandirian seakan menegaskan kembali bahwa revitalisasi Pemasyarakatan yang tengah difokuskan pelaksanaannya adalah hal yang PASTI.
Sebagai Lapas yang diproyeksikan berlabel minimum security, warga binaan akan dibimbing menjadi SDM potensial di permukiman pemasyarakatan sebagai bagian dari pelaku pembangunan nasional berupa pusat industri narapidana untuk berkontribusi dalam kemajuan ekonomi nasional, penghasil produk bernilai ekonomi penyokong nilai tambah perekonomian negara.
“Pembangunan Permukiman Pemasyarakatan Ciangir diharapkan dapat menjadi asa yang terbentang bagi pembinaan kemandirian sebagai rumah harapan bagi narapidana, pemerintah, dan masyarakat,” terang Utami.
Komplek permukiman Pemasyarakatan dirancang menjadi beberapa area, antara lain Area Gedung Bangunan Open Camp, Area Umum Terbuka sebagai Agro Technopark dan Agrowisata tempat sosialisasi pelaksanaan program pembinaan serta Area Pembinaan Skala Industri.
Adapun warga binaan yang akan ditempatkan di Open Camp Ciangir adalah kategori narapidana berisiko rendah (low risk), mereka yang telah memasuki tahap pembinaan asimilasi dan telah melalui assesment dan penilaian prilaku.
Pembangunan Permukiman Pemasyarakatan di Ciangir sebagai tujuan penting dari suatu pemidanaan modern sebagai terobosan progresive untuk mendapat solusi pembinaan pelanggar hukum yang holistik, integral, dan komprehensif.
Sebuah metode untuk mendorong produktifitas narapidana melalui kegiatan industri yang bertujuan untuk menyiapkan calon tenaga kerja tangguh dan siap berkompetisi serta sebagi wahana Agro Technopark dan Agrowisata sebagai edukasi tentang pola pembinaan narapidana modern.
“Tidak hanya sebagai pusat asimilasi tetapi Permukiman Pemasyarakatan Ciangir akan menjadi Agro Wisata Pemasyarakatan,” ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami, Rabu (12/6/2019).
Menurutnya, masyarakat dapat melihat dengan gamblang buah dari proses pembinaan yang selama ini dikesampingkan dan jarang bersentuhan langsung dengan masyarakat baik secara langsung maupun melalui ekspose media.
Permukiman dengan luas 30 Hektar itu akan dijadikan gerai etalase Pemasyarakatan dimana akan menyajikan semua hasil karya yang bernilai jual baik di pasar domestik maupun internasional. Sekaligus Pusat Argowisata Pemasyarakatan yang dapat memberikan edukasi tentang pola pembinaan narapidana yang sebenar-benarnya kepada masyarakat.
Permukiman Pemasyarakatan Ciangir, permukiman pemasyarakatan yang dibangun di Desa Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang adalah yang pertama di Indonesia. Mengusung konsep Open Camp modern berbasis industri, kreativitas dan kemandirian seakan menegaskan kembali bahwa revitalisasi Pemasyarakatan yang tengah difokuskan pelaksanaannya adalah hal yang PASTI.
Sebagai Lapas yang diproyeksikan berlabel minimum security, warga binaan akan dibimbing menjadi SDM potensial di permukiman pemasyarakatan sebagai bagian dari pelaku pembangunan nasional berupa pusat industri narapidana untuk berkontribusi dalam kemajuan ekonomi nasional, penghasil produk bernilai ekonomi penyokong nilai tambah perekonomian negara.
“Pembangunan Permukiman Pemasyarakatan Ciangir diharapkan dapat menjadi asa yang terbentang bagi pembinaan kemandirian sebagai rumah harapan bagi narapidana, pemerintah, dan masyarakat,” terang Utami.
Komplek permukiman Pemasyarakatan dirancang menjadi beberapa area, antara lain Area Gedung Bangunan Open Camp, Area Umum Terbuka sebagai Agro Technopark dan Agrowisata tempat sosialisasi pelaksanaan program pembinaan serta Area Pembinaan Skala Industri.
Adapun warga binaan yang akan ditempatkan di Open Camp Ciangir adalah kategori narapidana berisiko rendah (low risk), mereka yang telah memasuki tahap pembinaan asimilasi dan telah melalui assesment dan penilaian prilaku.
Pembangunan Permukiman Pemasyarakatan di Ciangir sebagai tujuan penting dari suatu pemidanaan modern sebagai terobosan progresive untuk mendapat solusi pembinaan pelanggar hukum yang holistik, integral, dan komprehensif.
Sebuah metode untuk mendorong produktifitas narapidana melalui kegiatan industri yang bertujuan untuk menyiapkan calon tenaga kerja tangguh dan siap berkompetisi serta sebagi wahana Agro Technopark dan Agrowisata sebagai edukasi tentang pola pembinaan narapidana modern.
(pur)