Demokrat Sebut SBY Maafkan Prabowo Ungkit Dukungan Politik Ani Yudhoyono
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrat menyebut Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak nyaman dengan pernyataan Capres Prabowo Subianto yang menyinggung pilihan politik mendiang Ani Yudhoyono. Kendati demikian, SBY dan keluarga besarnya telah memaafkan pernyataan tersebut.
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan SBY menilai ucapan Prabowo kepada awak media usai takziah di Puri Cikeas, Senin kemarin tidak elok. Apalagi disampaikan dalam suasana berkabung.
"Soal pilihan seseorang dalam pemilu itu kan sifatnya rahasia. Sebagaimana prinsip pemilu itu yang berlangsung bebas umum rahasia. Jadi tidak tepat diungkapkan keluar, entah dengan tujuan dan motif apapun soal pilihan almarhum Ibu Ani di pemilu ini oleh Pak Prabowo," ujar Jansen dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/6/2019).
Dia menuturkan, pertemuan antara Prabowo dengan SBY kemarin bukan forum pertemuan politik melainkan dalam suasana duka cita sehingga semua pihak seharusnya dapat menahan diri dan menjauhkan komentarnya dari hal-hal yang berkaitan dengan politik.
Jansen lantas mencontohkan bagaimana para tokoh dan elite politik yang datang ke melayat ke Cikeas termasuk ke pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata tidak ada satu pun yang bicara soal politik praktis. Ini karena semua orang menyadari adanya suasana berkabung.
Demikian pula saat Ani masih dirawat di Singapura. Semua tokoh yang berkunjung tidak ada yang membahas politik meskipun dalam suasana Pemilu 2019.
Kendati tidak nyaman, kata Jansen, SBY pada acara tahlilan tiga hari wafatnya Ani Yudhoyono memberikan arahan kepada seluruh kader untuk tidak lagi memperpanjang ucapan yang disampaikan oleh Prabowo. Menurut SBY, bisa saja Prabowo dalam kesempatan tersebut tidak sengaja menyampaikan hal tersebut.
"Dan karena ini bulan Ramadhan dan tanggal 5 besok kita sudah merayakan Idul Fitri, Pak SBY dan keluarga besar menyampaikan telah memaafkan pernyataan Pak Prabowo yang tidak pada tempatnya ini," tutur Jansen.
Sebelumnya, Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) keberatan dengan pernyataan Capres Prabowo Subianto ketika datang melayat ke rumah duka di Puri Cikeas, Bogor Jawa Barat, Senin (3/6/2019). Pernyataan itu terkait pilihan politik almarhumah Ani Yudhoyono di Pilpres 2014 dan 2019.
SBY menilai pernyataan itu kurang tepat disampaikan dalam kondisi keluarganya masih berkabung. Dia berharap pernyataan Prabowo tidak dipublikasikan secara luas.
"Statement yang Pak Prabowo itu Ibu Ani pilih apa pilih apa, tidak tepat, tidak elok untuk disampaikan," kata SBY.
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan SBY menilai ucapan Prabowo kepada awak media usai takziah di Puri Cikeas, Senin kemarin tidak elok. Apalagi disampaikan dalam suasana berkabung.
"Soal pilihan seseorang dalam pemilu itu kan sifatnya rahasia. Sebagaimana prinsip pemilu itu yang berlangsung bebas umum rahasia. Jadi tidak tepat diungkapkan keluar, entah dengan tujuan dan motif apapun soal pilihan almarhum Ibu Ani di pemilu ini oleh Pak Prabowo," ujar Jansen dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/6/2019).
Dia menuturkan, pertemuan antara Prabowo dengan SBY kemarin bukan forum pertemuan politik melainkan dalam suasana duka cita sehingga semua pihak seharusnya dapat menahan diri dan menjauhkan komentarnya dari hal-hal yang berkaitan dengan politik.
Jansen lantas mencontohkan bagaimana para tokoh dan elite politik yang datang ke melayat ke Cikeas termasuk ke pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata tidak ada satu pun yang bicara soal politik praktis. Ini karena semua orang menyadari adanya suasana berkabung.
Demikian pula saat Ani masih dirawat di Singapura. Semua tokoh yang berkunjung tidak ada yang membahas politik meskipun dalam suasana Pemilu 2019.
Kendati tidak nyaman, kata Jansen, SBY pada acara tahlilan tiga hari wafatnya Ani Yudhoyono memberikan arahan kepada seluruh kader untuk tidak lagi memperpanjang ucapan yang disampaikan oleh Prabowo. Menurut SBY, bisa saja Prabowo dalam kesempatan tersebut tidak sengaja menyampaikan hal tersebut.
"Dan karena ini bulan Ramadhan dan tanggal 5 besok kita sudah merayakan Idul Fitri, Pak SBY dan keluarga besar menyampaikan telah memaafkan pernyataan Pak Prabowo yang tidak pada tempatnya ini," tutur Jansen.
Sebelumnya, Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) keberatan dengan pernyataan Capres Prabowo Subianto ketika datang melayat ke rumah duka di Puri Cikeas, Bogor Jawa Barat, Senin (3/6/2019). Pernyataan itu terkait pilihan politik almarhumah Ani Yudhoyono di Pilpres 2014 dan 2019.
SBY menilai pernyataan itu kurang tepat disampaikan dalam kondisi keluarganya masih berkabung. Dia berharap pernyataan Prabowo tidak dipublikasikan secara luas.
"Statement yang Pak Prabowo itu Ibu Ani pilih apa pilih apa, tidak tepat, tidak elok untuk disampaikan," kata SBY.
(kri)