Ungkit Dukungan Mendiang Ani Yudhoyono, Prabowo Dikritik
A
A
A
Pernyataan Capres Prabowo Subianto yang mengungkapkan Mendiang Ani Yudhoyono memberikan dukungan untuknya pada Pilpres 2014 dan 2019 dikritik oleh Budayawan Goenawan Mohamad. Sebab, pernyataan Prabowo itu disampaikan saat bertakziah atas wafatnya Ani Yudhoyono di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Goenawan berpendapat, pilihan politik seseorang dalam pemilu, salah satunya Ani Yudhoyono bersifat rahasia. “Pilihan seseorang dalam pemilu bersifat rahasia. Itu asas yang dilanggar Prabowo Subianto. Lagi pula bagaimana memverifikasi ke mana suara almarhumah diberikan? Ibu Ani sudah meninggalkan kita,” ujar Goenawan lewat akun Facebook, Senin (3/6/2019).
Dia menilai pernyataan Prabowo itu bukan hanya melanggar azas pemilu melainkan juga telah mengganggu upacara duka yang ditujukan bagi semua pihak. Dia pun mengingatkan Ani Yudhoyono merupakan milik semua pihak setelah wafat, yakni milik pendukung Pasangan Calon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin dan pendukung Pasangan Calon 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
Sebab, kata dia, Ani Yudhoyono merupakan bagian dari bangsa. “Tapi Prabowo seperti tak menghendaki itu. Ia menarik Ibu Ani ke kubunya tanpa ada kesempatan bagi yang wafat untuk berkomentar,” ucapnya.
Goenawan juga mengingatkan politik tidak bisa setiap saat dijalankan. Dia menuturkan, politik perlu jeda, misalnya ketika takziah. “Para petarung sesekali perlu merenung, manusia, yang fana, yang daif, sering melupakan bahwa hasrat berkuasa acap kali membius, dan manusia lupa ada kehidupan yang bisa memberi makna di luar kedudukan politik,” ungkapnya.
Di samping itu, dia menilai politik seperti narkoba. Sebab, dia melihat ada orang-orang yang tidak dapat melepaskan politik dari kehidupannya walalupun sejenak. “Politik sesekali perlu jeda. Apalagi di dalam takziah,” katanya.
Sekadar diketahui, Prabowo kemarin mengklaim mendapat informasi bahwa Ani Yudhoyono memberikan dukungan bagi dirinya pada Pilpres 2014 dan pilpres 2019. “Saya juga diberitahu bahwa Ibu Ani mendukung saya, memilih 2014 dan 2019 memilih saya,” ujar Prabowo usai melakukan takziah ke Kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat, kemarin.
Usai Prabowo meninggalkan Puri Cikeas, SBY memberikan keterangan menyikapi pernyataan Prabowo tersebut. SBY menilai pernyataan Prabowo soal pilihan Ani Yudhoyono di Pilpres 2014 dan 2019 itu tidak tepat dan tidak elok untuk disampaikan.
SBY meminta hal tersebut tidak disampikan karena masih dalam suasana duka. Terlebih, SBY menegaskan mendiang istrinya tidak ingin dikaitkan dengan politik apapun.
Goenawan berpendapat, pilihan politik seseorang dalam pemilu, salah satunya Ani Yudhoyono bersifat rahasia. “Pilihan seseorang dalam pemilu bersifat rahasia. Itu asas yang dilanggar Prabowo Subianto. Lagi pula bagaimana memverifikasi ke mana suara almarhumah diberikan? Ibu Ani sudah meninggalkan kita,” ujar Goenawan lewat akun Facebook, Senin (3/6/2019).
Dia menilai pernyataan Prabowo itu bukan hanya melanggar azas pemilu melainkan juga telah mengganggu upacara duka yang ditujukan bagi semua pihak. Dia pun mengingatkan Ani Yudhoyono merupakan milik semua pihak setelah wafat, yakni milik pendukung Pasangan Calon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin dan pendukung Pasangan Calon 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
Sebab, kata dia, Ani Yudhoyono merupakan bagian dari bangsa. “Tapi Prabowo seperti tak menghendaki itu. Ia menarik Ibu Ani ke kubunya tanpa ada kesempatan bagi yang wafat untuk berkomentar,” ucapnya.
Goenawan juga mengingatkan politik tidak bisa setiap saat dijalankan. Dia menuturkan, politik perlu jeda, misalnya ketika takziah. “Para petarung sesekali perlu merenung, manusia, yang fana, yang daif, sering melupakan bahwa hasrat berkuasa acap kali membius, dan manusia lupa ada kehidupan yang bisa memberi makna di luar kedudukan politik,” ungkapnya.
Di samping itu, dia menilai politik seperti narkoba. Sebab, dia melihat ada orang-orang yang tidak dapat melepaskan politik dari kehidupannya walalupun sejenak. “Politik sesekali perlu jeda. Apalagi di dalam takziah,” katanya.
Sekadar diketahui, Prabowo kemarin mengklaim mendapat informasi bahwa Ani Yudhoyono memberikan dukungan bagi dirinya pada Pilpres 2014 dan pilpres 2019. “Saya juga diberitahu bahwa Ibu Ani mendukung saya, memilih 2014 dan 2019 memilih saya,” ujar Prabowo usai melakukan takziah ke Kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat, kemarin.
Usai Prabowo meninggalkan Puri Cikeas, SBY memberikan keterangan menyikapi pernyataan Prabowo tersebut. SBY menilai pernyataan Prabowo soal pilihan Ani Yudhoyono di Pilpres 2014 dan 2019 itu tidak tepat dan tidak elok untuk disampaikan.
SBY meminta hal tersebut tidak disampikan karena masih dalam suasana duka. Terlebih, SBY menegaskan mendiang istrinya tidak ingin dikaitkan dengan politik apapun.
(kri)