Berkah Ramadhan, Penghuni Lapas Bisa Berbuka Bersama Keluarga

Rabu, 29 Mei 2019 - 14:44 WIB
Berkah Ramadhan, Penghuni Lapas Bisa Berbuka Bersama Keluarga
Berkah Ramadhan, Penghuni Lapas Bisa Berbuka Bersama Keluarga
A A A
JAKARTA - Ramadhan merupakan bulan berkah. Tak terkecuali bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Betapa tidak. Selama Ramadhan ini mereka bisa berbuka bersama dengan keluarga.

Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utama mengatakan, selama Ramadhan hampir seluruh rumah tahanan (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (lapas) menggelar buka bersama antara WBP dengan keluarga mereka. “Teknis dan waktunya masing-masing rutan dan lapas bisa berbeda,” kata Utami, Sabtu (25/5/2019).

Di Lapas Cibinong, Bogor, Jawa Barat misalnya. Mereka menggelar acara ngabuburit sejak pekan pertama Ramadhan. Acara ini digilir karena banyaknya penghuni Lapas. "Hari ini (Sabtu, 25/5/2019) penghuni Blok A yang kena giliran,” kata Kepala Lapas Cibinong Anak Agung Gde Krishna.

Dengan penghuni sebanyak 1.501 orang WBP, wajar bila sistem giliran itu diberlakukan. Hari itu saja setidaknya sudah hampir seratusan keluarga WBP antre mendaftar pada saat pas pukul 16.00 WIB loket pendaftaran dibuka.

Beberapa pengunjung yang tidak membawa barang bawaan langsung melakukan pendaftaran swa-bantu (self help) di sebuah anjungan semacam ATM. Anjungan yang dibikin para WBP itu terdiri dari perangkat komputer, pemindai sidik jari dan printer. “Kami jamin, pendaftar hanya perlu 16 detik untuk menerima struk pass kunjungan,” ujar Anak Agung.

Untuk acara tersebut memang ada beberapa hal khusus yang dilakukan. Misalnya, perangkat permainan anak-anak yang biasanya ada di ruang kunjungan yang terhubung ke musala itu, sementara ditaruh di gudang. “Agar ruang kunjungan bisa lebih luas karena tak jarang ada keluarga yang ingin salat diimami ayah mereka yang sedang menjalani masa pembinaan,” kata petugas Lapas Cibinong, Yuvita Elka.

Pihak lapas berupaya sebisa mungkin membuat WBP dan keluarga mereka yang berkunjung nyaman. “Kami mencoba memprioritaskan sisi kemanusiaan, tanpa mengabaikan sisi keamanan dan kewaspadaan,” kata Kalapas Agung.

Pas pukul 17.00 WIB, petugas mulai mengizinkan keluarga WBP masuk setelah melalui pemeriksaan badan sebagaimana biasa. Di dalam biasanya telah menunggu sanak keluarga mereka yang tengah menjalani masa pembinaan. Tak terlihat tangisan meledak di ruangan itu.
Yang terasa sangat hadir adalah wajah-wajah gembira, meski beberapa mata tampak berkaca-kaca.

Seorang WBP tampak cukup lama memeluk anaknya, seorang bocah laki-laki tujuh atau delapan tahunan, sebelum melepaskannya. Entah berapa lama ia tak melakukan hal itu, terhalang masa pembinaan yang masih harus ia jalani.

“Alhamdulillah bisa ketemu keluarga, berbuka bersama sampai pukul 19.00 WIB,” kata Erisep Fajriyanda, seorang WBP sumringah.

Yanda (22) WBP lainnya mengaku bersyukur karena dengan acara tersebut terbuka peluang berbuka bersama keluarganya yang datang jauh-jauh dari Lampung. “Bisa mengenang masa-masa bebas. Insya Allah, saya juga bebas nanti,” kata Yanda, yang bergabung dengan kegiatan Pramuka di Lapas untuk mengisi hari-harinya.

Namun ada pula WBP yang tidak bisa ikut acara. “Saya kebagian tugas, menyiar di stasiun radio,” kata Rahmat Rifai.

Ia memang penyiar di stasiun radio internal yang mengudara di gelombang 107,9 FM. “Saya merasa senang bisa menghibur kawan-kawan. Kami bisa saling mengirm lagu, mengirim ucapan dan salam dengan kawan-kawan di blok,” ujarnya.

Acara buka puasa bersama dengan keluarga juga digelar beberapa kali di Lapas Klas 1 Cipinang, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019 lalu. Acara digelar di Lapangan Mini Soccer Lapas Cipinang, dihadiri antara lain Kepala Lapas Cipinang Hendra Ekaputra dan Kadivpas Kanwil Kumham DKI Andika Dwi Prasetya, bersama ratusan WBP dan sanak keluarga mereka.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6775 seconds (0.1#10.140)