Katib Aam PBNU Minta Warga Nahdliyin Tidak Merusak Demokrasi

Rabu, 22 Mei 2019 - 22:58 WIB
Katib Aam PBNU Minta...
Katib Aam PBNU Minta Warga Nahdliyin Tidak Merusak Demokrasi
A A A
JAKARTA - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memberikan sejumlah pesan bagi warga NU terkait dinamika nasional. Pesan tersebut disampaikan Gus Yahya merespons panasnya perseteruan akibat Pemilu serentak 2019.

Pertama, warga NU harus mempertahankan kemampuan berdemokrasi secara normal dengan tidak melakukan tindakan yang akan merusak demokrasi tersebut. Kemudian, warga NU diimbau tidak melakukan tindakan yang melanggar konsitusi karena hal itu tidak sesuai dengan prinsip kenegaraan.

Selanjutnya, menjalankan sistem demokrasi harus diniatkan untuk beribadah sehingga yang muncul adalah rasa ikhlas karena Allah. “Apapun hasil dari ikhtiar kita ini harus diterima dengan ridha. Jangan sampai kita suul adab kepada Allah dengan menggerutui, menolak ketentuan Allah dengan merusak ketentuan Allah, melakukan kerusakan kerusakan itu merupakan suul adab yang luar biasa,” kata Gus Yahya dalam siaran persnya, Rabu (22/5/2019).

Ia mengatakan, agenda Pemilu merupakan momentum warga NU di berbagai dearah untuk mengekspresikan aspirasi politiknya. Hal itu bisa dilakukan warga NU dengan menjadi contoh yang baik sehingga bisa menjadi bukti kepada dunia luar bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang beradab dan pelopornya adalah NU.

“Kemudian, mengikuti sistem demokrasi secara adil dan wajar sebagaiman mestinya sehingga kita berharap ini sangat penting khususnya buat kita warga NU, bahwa NU telah sampai pada kematangan seperti ini,” ucapnya.

Terpenting, lanjut Gus Yahya, warga NU harus mampu mengembangkan peran politiknya secara positif. Agar kehidupan berbangsa dan bernegara semakin kondusif tanpa ada kerusuhan yang berdampak buruk untuk bangsa Indonesia.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0754 seconds (0.1#10.140)