Prabowo Tolak Hasil Rekapitulasi, TKN: Ini Pembelajaran Buruk
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengkritisi sikap Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto yang dinilainya mengulang kembali sikapnya seperti pada pemilu 2014 untuk menolak hasil rekapitulasi KPU.
"Hal yang sama juga dilakukan dalam Pilpres 2019 ini dimana Prabowo juga menolak hasil rekapitulasi suara yang nanti akan resmi diumumkan KPU pada tanggal 22 Mei 2019," kata Ace dalam siaran persnya, Kamis (15/5/2019).
Kata Ace, apa yang ditunjukkan oleh Prabowo ini merupakan pembelajaran yang buruk dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Menurutnya, dalam demokrasi itu, ada prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh siapapun bahwa kita harus siap menang dan juga harus siap kalah.
"Itu prinsip dasar dalam kontestasi berdemokrasi," ujar politikus Partai Golkar ini.
Menurut Ace, semua pihak seharusnya bisa menghormati pilihan rakyat. Sebab, rakyat telah menentukan pilihannya untuk menjadikan Jokowi-Ma'ruf sebagai Capres-Cawapres 2019 ini. Sebaliknya kata Ace, Prabowo-Sandi seharusnya malu kepada rakyat.
Menurut dia, dalam sebuah survei dinyatakan bahwa 92,5% rakyat Indonesia menerima siapapun yang terpilih Presidennya. "Rakyat sendiri memiliki kesadaran yang tinggi atas prinsip berdemokrasi ini. Justru elite-elitenya yang tidak siap berdemokrasi," tandasnya.
"Hal yang sama juga dilakukan dalam Pilpres 2019 ini dimana Prabowo juga menolak hasil rekapitulasi suara yang nanti akan resmi diumumkan KPU pada tanggal 22 Mei 2019," kata Ace dalam siaran persnya, Kamis (15/5/2019).
Kata Ace, apa yang ditunjukkan oleh Prabowo ini merupakan pembelajaran yang buruk dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Menurutnya, dalam demokrasi itu, ada prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh siapapun bahwa kita harus siap menang dan juga harus siap kalah.
"Itu prinsip dasar dalam kontestasi berdemokrasi," ujar politikus Partai Golkar ini.
Menurut Ace, semua pihak seharusnya bisa menghormati pilihan rakyat. Sebab, rakyat telah menentukan pilihannya untuk menjadikan Jokowi-Ma'ruf sebagai Capres-Cawapres 2019 ini. Sebaliknya kata Ace, Prabowo-Sandi seharusnya malu kepada rakyat.
Menurut dia, dalam sebuah survei dinyatakan bahwa 92,5% rakyat Indonesia menerima siapapun yang terpilih Presidennya. "Rakyat sendiri memiliki kesadaran yang tinggi atas prinsip berdemokrasi ini. Justru elite-elitenya yang tidak siap berdemokrasi," tandasnya.
(maf)