Titik Simpul Jawa-Sumatera, Kakorlantas Tinjau Jalur Mudik Merak
A
A
A
MERAK - Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri kembali memantau jalur mudik menjelang Lebaran 2019. Kali ini, pantauan dilakukan dari Jakarta menuju Pelabuhan Merak, Banten dan dilanjutkan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Titik pertama yang mendapat perhatian Kakorlantas dan rombongan adalah Pelabuhan Merak. Di sini satu titik krusial arus mudik dan balik Lebaran dari Jawa ke Sumatera.
Merak menjadi pintu masuk pemudik menuju Sumatera, sehingga sering terjadi kemacetan panjang akibat antrian masuk ke kapal penyeberangan. Bahkan kadang saat puncak arus mudik, kemacetan bisa mengular sampai sebelum gerbang tol Merak.
Kakorlantas mendapat paparan rencana penanganan arus mudik dari Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol Wibowo dan General Manager ASDP Indonesia Ferry, Capt Solikin, di ruang pertemuan ASDP Merak, Jumat (10/5/2019). Hadir dalam peninjauan itu antara lain Wakapolda Banten Brigjen PolTomex Kurniawan dan Karodalops Sops Polri Brigjen Pol Kusharyanto serta sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan.
Kakorlantas Irjen Pol Refdi Andri menilai persiapan arus mudik dan balik Lebaran 2019 di Merak sudah cukup baik. Ditlantas Polda Banten sudah siap dengan berbagai upaya antisipasi, bahkan jika seandainya antrian kendaraan terjadi sampai KM 95 di tol Merak.
“Jalur-jalur alternatif juga cukup memadai untuk pergerakan kendaraan yang kita alihkan menuju pelabuhan Merak. Kita harap pemudik mentaati arahan petugas, agar pengaturan lalu lintas bisa maksimal. Toh ini semua untuk kepentingan kita bersama," kata Refdy.
Refdy juga melihat jumlah kapal yang disiagakan ASDP cukup untuk memampung arus mudik kali ini. "Saya kira dengan jumlah 66 kapal yang tersedia dan 36 yang beroperasi dengan pergerakan tanpa henti selama 24 jam, saya kira ini betul-betul cukup bisa menampung jumlah masyarakat kita yang akan mudik khususnya dari Jakarta yang melintas di Merak ini," jelasnya.
Pada puncak arus mudik Lebaran 2018, Pelabuhan Merak dipenuhi 170.000 penumpang. Total keseluruhan pemudik yang menggunakan Pelabuhan Merak mencapai 1,5 juta orang.
Polri sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Pelabuhan Merak apabila terjadi antrean panjang yang menyebabkan kemacetan. “Nanti di tol paling ujung KM 98, kalau ada antrean sampai KM 95 maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Nanti ada jalur alternatif yang sudah disiapkan,” tandas Refdi.
Selain itu, dari hasil pantauan selama perjalanan dari Jakarta ke Merak, ada sejumlah ruas jalan yang masih dalam proses perbaikan. Diharapkan, pada H-10 Lebaran, perbaikan sudah selesai dan jalan bisa dilalui dengan lancar.
Titik pertama yang mendapat perhatian Kakorlantas dan rombongan adalah Pelabuhan Merak. Di sini satu titik krusial arus mudik dan balik Lebaran dari Jawa ke Sumatera.
Merak menjadi pintu masuk pemudik menuju Sumatera, sehingga sering terjadi kemacetan panjang akibat antrian masuk ke kapal penyeberangan. Bahkan kadang saat puncak arus mudik, kemacetan bisa mengular sampai sebelum gerbang tol Merak.
Kakorlantas mendapat paparan rencana penanganan arus mudik dari Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol Wibowo dan General Manager ASDP Indonesia Ferry, Capt Solikin, di ruang pertemuan ASDP Merak, Jumat (10/5/2019). Hadir dalam peninjauan itu antara lain Wakapolda Banten Brigjen PolTomex Kurniawan dan Karodalops Sops Polri Brigjen Pol Kusharyanto serta sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan.
Kakorlantas Irjen Pol Refdi Andri menilai persiapan arus mudik dan balik Lebaran 2019 di Merak sudah cukup baik. Ditlantas Polda Banten sudah siap dengan berbagai upaya antisipasi, bahkan jika seandainya antrian kendaraan terjadi sampai KM 95 di tol Merak.
“Jalur-jalur alternatif juga cukup memadai untuk pergerakan kendaraan yang kita alihkan menuju pelabuhan Merak. Kita harap pemudik mentaati arahan petugas, agar pengaturan lalu lintas bisa maksimal. Toh ini semua untuk kepentingan kita bersama," kata Refdy.
Refdy juga melihat jumlah kapal yang disiagakan ASDP cukup untuk memampung arus mudik kali ini. "Saya kira dengan jumlah 66 kapal yang tersedia dan 36 yang beroperasi dengan pergerakan tanpa henti selama 24 jam, saya kira ini betul-betul cukup bisa menampung jumlah masyarakat kita yang akan mudik khususnya dari Jakarta yang melintas di Merak ini," jelasnya.
Pada puncak arus mudik Lebaran 2018, Pelabuhan Merak dipenuhi 170.000 penumpang. Total keseluruhan pemudik yang menggunakan Pelabuhan Merak mencapai 1,5 juta orang.
Polri sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Pelabuhan Merak apabila terjadi antrean panjang yang menyebabkan kemacetan. “Nanti di tol paling ujung KM 98, kalau ada antrean sampai KM 95 maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Nanti ada jalur alternatif yang sudah disiapkan,” tandas Refdi.
Selain itu, dari hasil pantauan selama perjalanan dari Jakarta ke Merak, ada sejumlah ruas jalan yang masih dalam proses perbaikan. Diharapkan, pada H-10 Lebaran, perbaikan sudah selesai dan jalan bisa dilalui dengan lancar.
(poe)