Ratusan KPPS Meninggal, Dewan Pertimbangan MUI Beri Catatan Khusus
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengungkapkan keprihatinannya menyikapi kasus banyaknya petugas pemilu, baik dari KPU, Bawaslu, maupun polisi yang meninggal dalam menjalankan tugas Pemilu Serentak 2019.
Menurut Din, peristiwa tersebut sebagai kejadian luar biasa yang belum pernah terjadi di Indonesia dan negara-negara lain.
"Kami meminta semua pihak, khususnya pemerintah untuk memberi perhatian serius terhadap kejadian luar biasa tersebut dengan melakukan langkah-langkah penanggulangan atas korban meninggal dan pencegahan atas korban," tutur Din dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (3/5/2019).
Dia mernilai pihak yang berwajib dan bertanggung jawab perlu melakukan penyelidikan mendalam dan serius untuk mengetahui penyebab kematian dan sakit para petugas pemilu. Misalnya, membentuk tim pencari fakta yang melibatkan unsur masyarakat madani.
Din juga menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga korban dan berdoa semoga Allah SWT merahmati para korban wafat dan memberikan kesembuhan bagi yang sakit.
"Mengajak segenap keluarga besar bangsa, umat Islam khususnya, untuk senantiasa berdoa kehadirat Allah SWT agar bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya dan malapetaka," kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, per Kamis 2 Mei 2019, tercatat sebanyak 382 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dan sebanyak 3.529 orang sakit. Jumlah itu belum termasuk petugas Panwaslu dan kepolisian yang meninggal dan sakit.
Menurut Din, peristiwa tersebut sebagai kejadian luar biasa yang belum pernah terjadi di Indonesia dan negara-negara lain.
"Kami meminta semua pihak, khususnya pemerintah untuk memberi perhatian serius terhadap kejadian luar biasa tersebut dengan melakukan langkah-langkah penanggulangan atas korban meninggal dan pencegahan atas korban," tutur Din dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (3/5/2019).
Dia mernilai pihak yang berwajib dan bertanggung jawab perlu melakukan penyelidikan mendalam dan serius untuk mengetahui penyebab kematian dan sakit para petugas pemilu. Misalnya, membentuk tim pencari fakta yang melibatkan unsur masyarakat madani.
Din juga menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga korban dan berdoa semoga Allah SWT merahmati para korban wafat dan memberikan kesembuhan bagi yang sakit.
"Mengajak segenap keluarga besar bangsa, umat Islam khususnya, untuk senantiasa berdoa kehadirat Allah SWT agar bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya dan malapetaka," kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, per Kamis 2 Mei 2019, tercatat sebanyak 382 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dan sebanyak 3.529 orang sakit. Jumlah itu belum termasuk petugas Panwaslu dan kepolisian yang meninggal dan sakit.
(dam)