Petugas Haji Diminta Teguhkan Niat Layani Jamaah Haji di Tanah Suci
A
A
A
JAKARTA - Pembekalan terintegrasi petugas haji Arab Saudi 1440 H/2019 M telah selesai dilaksanakan, Kamis (2/5/2019). Para petugas yang berjumlah 1.108 orang menyatakan komitmen dan ikrar bersama untuk melaksanakan tugas melayani jamaah haji secara maksimal selama berada di Tanah Suci.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan meminta para petugas haji Arab Saudi untuk tidak mencederai ikrar dan komitmen yang telah diucapkan. Tugas melayani jamaah haji harus diniatkan betul sebagai ibadah sosial yang juga memiliki nilai pahala yang besar.
"Semua pembekalan, termasuk pembekalan mental ini sifatnya masih bersifat teori, tapi setidaknya sudah punya kesiapan mental. Maka komitmen untuk menjaga dan mengedepankan kepentingan jemaah menjadi garansi," katanya saat menutup pembekalan petugas haji Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, cobaan petugas haji Arab Saudi cukup berat dan sering tak terduga. Misalnya, tiba-tiba ada jamaah yang jatub sakit dan harus digendong. Dalam kondisi seperti itu, maka petugas wajib untuk menolongnya.
"Ini sering dialami petugas. Kalau tidak dilandasi keikhlasan, itu membuat kita menggerutu dan bisa merusak pahala," katanya.
Menurutnya, aktivitas melayani jamaah haji merupakan bagian dari ibadah sosial. Jika masing-masing petugas haji memiliki keyakinan mendalam bahwa menjalankan tugas adalah ibadah, maka hal itu otomatis akan mampu menghindarkan diri dari perbuatan yang membatalkan ibadah. Saat menjalankan tugas membina, melayani, melindungi jamaah haji, mereka tidak egois.
"Saya minta dengan sangat untuk bisa saling mengingatkan karena mungkin ada di antara petugas yg masih terganggu dengan niat yg lain. Tugas utama. Saling mengingatkan agar misi haji Pemerintah Indonesia tahun 2019 betul-betul bisa sukses. Salah satu kesuksesannya adalah kontribusi petugas haji," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440 H/2019 M, Ahmad Jauhari mengatakan, acara ini merupakan rangkaian proses seleksi dalam rangka membentuk petugas yang mempunyai komitmen kompetensi dalam menjalankan tugas. Dalam 10 hari proses pembekalan terintegrasi bisa berjalan dengan baik. Salah satu indikasinya adalah hasil post test yang lebih baik dari pre test.
"Pre test kisaran 49-70 poin, post test hari terakhir antara 60-90 poin. Dengan demikian proses pembekalan telah meningkatkan pemahaman peserta yang semula tidak tahu menjadi tahu. Ini diharapkan bisa dijadikan dasar peserta untuk jadi petugas haji," katanya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan meminta para petugas haji Arab Saudi untuk tidak mencederai ikrar dan komitmen yang telah diucapkan. Tugas melayani jamaah haji harus diniatkan betul sebagai ibadah sosial yang juga memiliki nilai pahala yang besar.
"Semua pembekalan, termasuk pembekalan mental ini sifatnya masih bersifat teori, tapi setidaknya sudah punya kesiapan mental. Maka komitmen untuk menjaga dan mengedepankan kepentingan jemaah menjadi garansi," katanya saat menutup pembekalan petugas haji Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, cobaan petugas haji Arab Saudi cukup berat dan sering tak terduga. Misalnya, tiba-tiba ada jamaah yang jatub sakit dan harus digendong. Dalam kondisi seperti itu, maka petugas wajib untuk menolongnya.
"Ini sering dialami petugas. Kalau tidak dilandasi keikhlasan, itu membuat kita menggerutu dan bisa merusak pahala," katanya.
Menurutnya, aktivitas melayani jamaah haji merupakan bagian dari ibadah sosial. Jika masing-masing petugas haji memiliki keyakinan mendalam bahwa menjalankan tugas adalah ibadah, maka hal itu otomatis akan mampu menghindarkan diri dari perbuatan yang membatalkan ibadah. Saat menjalankan tugas membina, melayani, melindungi jamaah haji, mereka tidak egois.
"Saya minta dengan sangat untuk bisa saling mengingatkan karena mungkin ada di antara petugas yg masih terganggu dengan niat yg lain. Tugas utama. Saling mengingatkan agar misi haji Pemerintah Indonesia tahun 2019 betul-betul bisa sukses. Salah satu kesuksesannya adalah kontribusi petugas haji," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440 H/2019 M, Ahmad Jauhari mengatakan, acara ini merupakan rangkaian proses seleksi dalam rangka membentuk petugas yang mempunyai komitmen kompetensi dalam menjalankan tugas. Dalam 10 hari proses pembekalan terintegrasi bisa berjalan dengan baik. Salah satu indikasinya adalah hasil post test yang lebih baik dari pre test.
"Pre test kisaran 49-70 poin, post test hari terakhir antara 60-90 poin. Dengan demikian proses pembekalan telah meningkatkan pemahaman peserta yang semula tidak tahu menjadi tahu. Ini diharapkan bisa dijadikan dasar peserta untuk jadi petugas haji," katanya.
(amm)