Lempar Isu Pemindahan Ibu Kota, Demokrat Nilai Jokowi Kurang Bijak
A
A
A
JAKARTA - Wacana pemindahan ibu kota dinilai tidak tepat digulirkan saat ini. Maka itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali melempar wacana pemindahan ibu kota tersebut dengan menggelar rapat kabinet terbatas beberapa hari lalu.
Ferdinand berpendapat, saat ini bukan momentum yang tepat untuk membicarakan wacana pemindahan ibu kota. "Saya pikir Pak Jokowi kurang bijak saat ini bicara tentang pemindahan ibu kota," ujar Ferdinand Hutahaean kepada SINDOnews, Rabu (1/5/2019).
Sebab, kata dia, Jokowi justru hingga saat ini tidak mengomentari proses perhitungan suara Pemilu 2019 yang banyak menimbulkan dugaan dan kecurigaan masyarakat tentang dugaan ketidaknetralan dan keberpihakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada petahana itu.
Menurut dia, seharusnya Presiden Jokowi saat ini lebih mengedepankan komentar-komentar terkait dengan demokrasi yang sedang berlangsung, serta menjaga demokrasi menjadi jujur dan adil. "Dan bukan malah mewacanakan melempar wacana terkait dengan pemindahan ibu kota saat ini," kata Ferdinand yang juga sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno ini. (Baca: Rencana Pemindahan Ibu Kota, Sekjen Perindo Sebut Ini Langkah Strategis).
Sehingga, dia menilai momentum Jokowi melempar wacana pemindahan ibu kota saat ini tidak tepat. "Saya pikir Jokowi bisa disebut sedang mengalihkan isu dari sebuah isu demokrasi yang memang sedang menyerang dirinya terkait dengan isu ketidaknetralan dan ketidakadilan dan melempar isu terkait dengan pemindahan ibu kota, saya pikir Pak Jokowi kurang bijak dalam hal ini," ujarnya.
Dia berpendapat, momentum yang tepat untuk membicarakan wacana pemindahan ibu kota itu setelah presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024 nanti dilantik. "Momentumnya memang sebaiknya pasca pemerintahan baru nanti ke depan," pungkasnya.
Ferdinand berpendapat, saat ini bukan momentum yang tepat untuk membicarakan wacana pemindahan ibu kota. "Saya pikir Pak Jokowi kurang bijak saat ini bicara tentang pemindahan ibu kota," ujar Ferdinand Hutahaean kepada SINDOnews, Rabu (1/5/2019).
Sebab, kata dia, Jokowi justru hingga saat ini tidak mengomentari proses perhitungan suara Pemilu 2019 yang banyak menimbulkan dugaan dan kecurigaan masyarakat tentang dugaan ketidaknetralan dan keberpihakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada petahana itu.
Menurut dia, seharusnya Presiden Jokowi saat ini lebih mengedepankan komentar-komentar terkait dengan demokrasi yang sedang berlangsung, serta menjaga demokrasi menjadi jujur dan adil. "Dan bukan malah mewacanakan melempar wacana terkait dengan pemindahan ibu kota saat ini," kata Ferdinand yang juga sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno ini. (Baca: Rencana Pemindahan Ibu Kota, Sekjen Perindo Sebut Ini Langkah Strategis).
Sehingga, dia menilai momentum Jokowi melempar wacana pemindahan ibu kota saat ini tidak tepat. "Saya pikir Jokowi bisa disebut sedang mengalihkan isu dari sebuah isu demokrasi yang memang sedang menyerang dirinya terkait dengan isu ketidaknetralan dan ketidakadilan dan melempar isu terkait dengan pemindahan ibu kota, saya pikir Pak Jokowi kurang bijak dalam hal ini," ujarnya.
Dia berpendapat, momentum yang tepat untuk membicarakan wacana pemindahan ibu kota itu setelah presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024 nanti dilantik. "Momentumnya memang sebaiknya pasca pemerintahan baru nanti ke depan," pungkasnya.
(nag)