Situasi Kondusif, Para Pengusaha Diminta Tak Khawatir
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (capres) 01 Joko Widodo (Jokowi) menjawab kekhawatiran para pengusaha terkait kondisi bangsa pasca-Pilpres 2019. Menurut dia, para pengusaha tidak perlu khawatir akan terjadi kekacauan karena kondisi bangsa saat ini cukup kondusif. “Takut apa? Ndak ada kekacauan. Wong kita semua santai kayak begini," ujar Jokowi di sela mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta kemarin.
Jokowi pun mengajak masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala dan bekerja keras membangun bangsa. “Kita semua kembali kepada kehidupan sehari-hari kita, kembali bekerja keras, kembali membangun negara ini. Sudah, perbedaan pilihan biasa dalam pesta demokrasi, tapi kehendak rakyat sudah ditentukan 17 April lalu. Kita tunggu penghitungan resmi dari KPU," tuturnya.
Terkait deklarasi kemenangan dari kubunya, Jokowi meminta wartawan untuk menanyakan langsung ke Tim Kampanye Nasional (TKN). Dia juga mengajak semua pihak untuk bersabar. "Semuanya sabar, sekali lagi, semuanya sabar menunggu penghitungan dari KPU," katanya.
Jokowi tiba di mal sekitar pukul 13.40 WIB ditemani Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir. Mantan gubernur DKI Jakarta itu terlihat mengenakan kemeja putih lengan panjang digulung dan celana bahan warna hitam. Begitu tiba para pengunjung yang sudah menanti kedatangan capres petahana ini langsung berebut salam dan foto bersama atau swafoto.
Terdengar pula teriakan pengunjung yang memanggil nama Jokowi. "Jokowi! Presiden! Jokowi! Presiden!" Jokowi seperti biasa meladeni para pengunjung untuk bersalaman, foto bersama, ataupun swafoto. Kemudian Jokowi naik ke lantai lima mal tersebut menyambangi food court untuk santap siang bersama. Seusai santap siang bersama, Jokowi turun dan kembali bersalaman dengan para pengunjung mal.
Dia kemudian menghampiri awak media yang telah menantinya. "Makan siang saja," ujarnya ketika ditanya para wartawan. Jokowi juga mengaku senang melihat antusiasme warga yang menyambutnya. Selain bersalaman, warga juga mengucapkan selamat atas hasil sementara Pilpres 2019. "Ya masyarakat yang senang, tapi saya lebih senang," ungkapnya.
Sementara Polri memastikan informasi yang beredar di media sosial dan WhatsApp tentang akan ada situasi mirip 1998 di beberapa wilayah seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Solo adalah hoaks. Polri mengaku tim dari Direktorat Siber Bareskrim sedang memprofilkan dan mengidentifikasi akun-akun yang berupaya menyebarkan konten yang dinilai provokatif dan agitatif pascapencoblosan Pemilu 2019.
"Itu hoaks. Semua konten-konten provokatif dan agitatif yang disebarkan oleh akun-akun di medsos sedang diprofiling dan identifikasi oleh tim Cyber Bareskrim," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Dedi menuturkan, apabila penyidik sudah mengumpulkan bukti tindak pidana akun-akun tersebut, maka penyidik akan menangkap pemilik akun itu. "Apabila sudah cukup alat buktinya, ditemukan dua alat bukti, akan dilaksanakan penegakan hukum," tegas Dedi.
Dedi menerangkan, pihaknya juga bekerja sama dengan Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) unik men-takedown dan memblokir akun-akun yang menyebarkan narasi negatif terkait situasi negara. Dia mengimbau masyarakat tak mudah percaya atau terpengaruh konten-konten tersebut.
"Untuk Kemenkominfo dan BSSN juga dilaksanakan takedown dan blokir akun-akun tersebut. Dimohon masyarakat untuk tidak mempercayai konten-konten tersebut," jelas jenderal bintang satu ini.
Jokowi pun mengajak masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala dan bekerja keras membangun bangsa. “Kita semua kembali kepada kehidupan sehari-hari kita, kembali bekerja keras, kembali membangun negara ini. Sudah, perbedaan pilihan biasa dalam pesta demokrasi, tapi kehendak rakyat sudah ditentukan 17 April lalu. Kita tunggu penghitungan resmi dari KPU," tuturnya.
Terkait deklarasi kemenangan dari kubunya, Jokowi meminta wartawan untuk menanyakan langsung ke Tim Kampanye Nasional (TKN). Dia juga mengajak semua pihak untuk bersabar. "Semuanya sabar, sekali lagi, semuanya sabar menunggu penghitungan dari KPU," katanya.
Jokowi tiba di mal sekitar pukul 13.40 WIB ditemani Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir. Mantan gubernur DKI Jakarta itu terlihat mengenakan kemeja putih lengan panjang digulung dan celana bahan warna hitam. Begitu tiba para pengunjung yang sudah menanti kedatangan capres petahana ini langsung berebut salam dan foto bersama atau swafoto.
Terdengar pula teriakan pengunjung yang memanggil nama Jokowi. "Jokowi! Presiden! Jokowi! Presiden!" Jokowi seperti biasa meladeni para pengunjung untuk bersalaman, foto bersama, ataupun swafoto. Kemudian Jokowi naik ke lantai lima mal tersebut menyambangi food court untuk santap siang bersama. Seusai santap siang bersama, Jokowi turun dan kembali bersalaman dengan para pengunjung mal.
Dia kemudian menghampiri awak media yang telah menantinya. "Makan siang saja," ujarnya ketika ditanya para wartawan. Jokowi juga mengaku senang melihat antusiasme warga yang menyambutnya. Selain bersalaman, warga juga mengucapkan selamat atas hasil sementara Pilpres 2019. "Ya masyarakat yang senang, tapi saya lebih senang," ungkapnya.
Sementara Polri memastikan informasi yang beredar di media sosial dan WhatsApp tentang akan ada situasi mirip 1998 di beberapa wilayah seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Solo adalah hoaks. Polri mengaku tim dari Direktorat Siber Bareskrim sedang memprofilkan dan mengidentifikasi akun-akun yang berupaya menyebarkan konten yang dinilai provokatif dan agitatif pascapencoblosan Pemilu 2019.
"Itu hoaks. Semua konten-konten provokatif dan agitatif yang disebarkan oleh akun-akun di medsos sedang diprofiling dan identifikasi oleh tim Cyber Bareskrim," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Dedi menuturkan, apabila penyidik sudah mengumpulkan bukti tindak pidana akun-akun tersebut, maka penyidik akan menangkap pemilik akun itu. "Apabila sudah cukup alat buktinya, ditemukan dua alat bukti, akan dilaksanakan penegakan hukum," tegas Dedi.
Dedi menerangkan, pihaknya juga bekerja sama dengan Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) unik men-takedown dan memblokir akun-akun yang menyebarkan narasi negatif terkait situasi negara. Dia mengimbau masyarakat tak mudah percaya atau terpengaruh konten-konten tersebut.
"Untuk Kemenkominfo dan BSSN juga dilaksanakan takedown dan blokir akun-akun tersebut. Dimohon masyarakat untuk tidak mempercayai konten-konten tersebut," jelas jenderal bintang satu ini.
(don)