Kubu Prabowo Tak Percaya Hasil Survei, TKN: Masyarakat Sudah Pintar
A
A
A
JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno mengajak masyarakat tidak percaya dan terprovokasi dengan hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei yang memenangkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH. Ma'ruf Amin.
Menanggapi ajakan kubu Prabowo itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, menegaskan bahwa masyarakat saat ini sudah pintar. Selama tujuh bulan masa kampanye masyarakat bisa menilai calon yang layak dipilih. (Baca juga: Pede Hasil Exit Poll-nya, Lembaga Survei Tantang BPN Buka Data)
"Tapi kita harus syukuri bahwa dalam pelaksanaannya hari ini boleh dibilang pemilu secara nasional aman," ujar Arsul di Gedung Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (17/4/2019). (Baca juga: Prabowo Ungkap Exit Poll dan Quick Count BPN)
Sekjen DPP PPP itu menilai, pemilu kali ini tidak ada kejadian yang aneh-aneh. Selain itu, Arsul menganggap masyarakat yang selama ini apatis dalam menggunakan hak politiknya, kini sangat antusias untuk mengikuti sekaligus menjadi pendukung masing-masing paslon.
"Itu bisa dilihat partisipasi pemilu dalam 2019 ini rasanya jauh lebih tinggi dibanding pemilu-pemilu sebelumnya," tandasnya.
Menanggapi ajakan kubu Prabowo itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, menegaskan bahwa masyarakat saat ini sudah pintar. Selama tujuh bulan masa kampanye masyarakat bisa menilai calon yang layak dipilih. (Baca juga: Pede Hasil Exit Poll-nya, Lembaga Survei Tantang BPN Buka Data)
"Tapi kita harus syukuri bahwa dalam pelaksanaannya hari ini boleh dibilang pemilu secara nasional aman," ujar Arsul di Gedung Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (17/4/2019). (Baca juga: Prabowo Ungkap Exit Poll dan Quick Count BPN)
Sekjen DPP PPP itu menilai, pemilu kali ini tidak ada kejadian yang aneh-aneh. Selain itu, Arsul menganggap masyarakat yang selama ini apatis dalam menggunakan hak politiknya, kini sangat antusias untuk mengikuti sekaligus menjadi pendukung masing-masing paslon.
"Itu bisa dilihat partisipasi pemilu dalam 2019 ini rasanya jauh lebih tinggi dibanding pemilu-pemilu sebelumnya," tandasnya.
(thm)