TKD Banten: Rakyat Butuh Sosok Berpengalaman Memimpin Indonesia
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Tim Kampanye Daerah (TKD) Banten capres-cawapres 01, Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan tipisnya persaingan suara antara pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi dalam survei disebabkan perubahan nyata yang dirasa masyarakat selama Jokowi memimpin.
Pada Pilpres 2014 lalu, perolehan suara pasangan Jokowi-JK sebesar 42,90% , sedangkan pasangan Prabowo-Hatta mencapai 57,10%. Wakil Ketua TKD Banten, Wawan Irawan menilai, tipisnya selisih hasil survei pasangan 01 dan 02 itu disebabkan adanya perubahan nyata yang dirasakan masyarakat Banten selama periode pertama kepemimpinan Jokowi. Terutama, infrastruktur jalan, waduk, dan jembatan gantung penghubung.
"Semua perubahan itu dirasakan langsung masyarakat Banten. Makanya kami tak heran, jika banyak hasil survei mengungkap bahwa perolehan suara 01 melesat, dan kini hanya selisih tipis dengan 02," kata Wawan kepada wartawan, Rabu (27/3/2019).
Menurut Wawan, masyarakat tentu memiliki tingkat kepuasan sendiri dalam kepemimpinan Jokowi selama ini. Sehingga dia berkeyakinan, jika rakyat tak mau mengalihkan kepuasan itu kepada calon lainnya dalam ajang Pilpres 17 April nanti.
"Masyarakat kalau sudah puas, yakin dengan kinerja seseorang, pengalamannya, prestasinya, Insya Allah tak akan berpaling. Tentu kita juga berharap, hoaks dan fitnah yang terus menyerang Pak Jokowi segera dihentikan, agar persaingan ini menjadi fair dan adil," jelasnya.
Menurut Wawan, Indonesia memang tak boleh dipimpin oleh mereka yang tak memiliki pengalaman tentang memimpin. Karena risikonya, konsep pembangunan yang sudah berjalan bisa jadi terbengkalai atau dirubah sekali.
"Kalau kepercayaan itu diserahkan kepada sosok yang belum memiliki pengalaman, maka resikonya bisa fatal bagi kemajuan bangsa kedepan," imbuhnya.
Masih kata Wawan, jika dilihat dari rekam jejaknya maka Jokowi bisa dibilang memiliki pengalaman memimpin, dari daerah hingga ke kancah nasional. Dimulai dari menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga 4,5 tahun belakangan menjadi Presiden Indonesia.
"Pengalamannya ada. Jadi saya coba kembali tegaskan disini, jika mencari sosok pemimpin yang tepat bagi Indonesia ke depan, maka pilihlah yang berpengalaman. Karena rakyat memang butuh sosok berpengalaman untuk memimpin Indonesia ke depan," ucapnya.
Pada Pilpres 2014 lalu, perolehan suara pasangan Jokowi-JK sebesar 42,90% , sedangkan pasangan Prabowo-Hatta mencapai 57,10%. Wakil Ketua TKD Banten, Wawan Irawan menilai, tipisnya selisih hasil survei pasangan 01 dan 02 itu disebabkan adanya perubahan nyata yang dirasakan masyarakat Banten selama periode pertama kepemimpinan Jokowi. Terutama, infrastruktur jalan, waduk, dan jembatan gantung penghubung.
"Semua perubahan itu dirasakan langsung masyarakat Banten. Makanya kami tak heran, jika banyak hasil survei mengungkap bahwa perolehan suara 01 melesat, dan kini hanya selisih tipis dengan 02," kata Wawan kepada wartawan, Rabu (27/3/2019).
Menurut Wawan, masyarakat tentu memiliki tingkat kepuasan sendiri dalam kepemimpinan Jokowi selama ini. Sehingga dia berkeyakinan, jika rakyat tak mau mengalihkan kepuasan itu kepada calon lainnya dalam ajang Pilpres 17 April nanti.
"Masyarakat kalau sudah puas, yakin dengan kinerja seseorang, pengalamannya, prestasinya, Insya Allah tak akan berpaling. Tentu kita juga berharap, hoaks dan fitnah yang terus menyerang Pak Jokowi segera dihentikan, agar persaingan ini menjadi fair dan adil," jelasnya.
Menurut Wawan, Indonesia memang tak boleh dipimpin oleh mereka yang tak memiliki pengalaman tentang memimpin. Karena risikonya, konsep pembangunan yang sudah berjalan bisa jadi terbengkalai atau dirubah sekali.
"Kalau kepercayaan itu diserahkan kepada sosok yang belum memiliki pengalaman, maka resikonya bisa fatal bagi kemajuan bangsa kedepan," imbuhnya.
Masih kata Wawan, jika dilihat dari rekam jejaknya maka Jokowi bisa dibilang memiliki pengalaman memimpin, dari daerah hingga ke kancah nasional. Dimulai dari menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga 4,5 tahun belakangan menjadi Presiden Indonesia.
"Pengalamannya ada. Jadi saya coba kembali tegaskan disini, jika mencari sosok pemimpin yang tepat bagi Indonesia ke depan, maka pilihlah yang berpengalaman. Karena rakyat memang butuh sosok berpengalaman untuk memimpin Indonesia ke depan," ucapnya.
(whb)