Tawa Jokowi Ketika Dipanggil Pak Kiai
A
A
A
MAGELANG - Ribuan warga antusias menyambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dia didampingi sejumlah menteri Kabinet Jerja dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Dia berpesan, bahwa perbedaan politik tidak boleh menjadi penyebab adanya perpecahan.
"Kita ini bangsa besar yang beragam suku, bahasa, agama, ras. Jadi tidak boleh hanya karena Pilpres kita jadi terpecah belah," ucap Jokowi, Sabtu (23/3/2019).
Seperti biasa, dalam setiap turun ke masyarakat, Jokowi menyempatkan diri untuk dialog dengan warga. Dirinya meminta maju perwakilan warga untuk menyampaikan aspirasi.
Dua warga yang beruntung adalah Sugiyati dan Sokiman. Kepada Jokowi, warga Magelang dan Sleman itu curhat terkait pendidikan anak-anaknya.
"Saya itu pedagang di pasar Pak, anak saya kembar sekarang sudah kelas 2 SMA. Sebentar lagi mau kuliah, saya tidak punya biaya. Saya mohon dibantu Pak, katanya sekarang ada Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa," tanya Sugiyati.
Tidak langsung menjawab, Jokowi kemudian menanyakan besar penghasilan dari berdagang di pasar. Saat menjawab pertanyaan itu, Sugiyati membuat semua pengunjung tertawa.
"Antara Rp100 ribu sampai Rp500 ribu Pak Kiai," jawab Sugiyati yang langsung disambut tawa Jokowi bersama seluruh undangan.
Sebutan Pak Kiai kepada Jokowi itu membuat orang nomor satu di Indonesia tersebut terpingkal. Pun dengan undangan dan masyarakat lainnya.
"Baru kali ini saya dipanggil Pak Kiai," kata Jokowi disambut tawa masyarakat. Ada pula diantara mereka yang mengamini doa itu. Aamiin Pak, memang bapak presiden itu kiai," teriak beberapa warga.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Dia berpesan, bahwa perbedaan politik tidak boleh menjadi penyebab adanya perpecahan.
"Kita ini bangsa besar yang beragam suku, bahasa, agama, ras. Jadi tidak boleh hanya karena Pilpres kita jadi terpecah belah," ucap Jokowi, Sabtu (23/3/2019).
Seperti biasa, dalam setiap turun ke masyarakat, Jokowi menyempatkan diri untuk dialog dengan warga. Dirinya meminta maju perwakilan warga untuk menyampaikan aspirasi.
Dua warga yang beruntung adalah Sugiyati dan Sokiman. Kepada Jokowi, warga Magelang dan Sleman itu curhat terkait pendidikan anak-anaknya.
"Saya itu pedagang di pasar Pak, anak saya kembar sekarang sudah kelas 2 SMA. Sebentar lagi mau kuliah, saya tidak punya biaya. Saya mohon dibantu Pak, katanya sekarang ada Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa," tanya Sugiyati.
Tidak langsung menjawab, Jokowi kemudian menanyakan besar penghasilan dari berdagang di pasar. Saat menjawab pertanyaan itu, Sugiyati membuat semua pengunjung tertawa.
"Antara Rp100 ribu sampai Rp500 ribu Pak Kiai," jawab Sugiyati yang langsung disambut tawa Jokowi bersama seluruh undangan.
Sebutan Pak Kiai kepada Jokowi itu membuat orang nomor satu di Indonesia tersebut terpingkal. Pun dengan undangan dan masyarakat lainnya.
"Baru kali ini saya dipanggil Pak Kiai," kata Jokowi disambut tawa masyarakat. Ada pula diantara mereka yang mengamini doa itu. Aamiin Pak, memang bapak presiden itu kiai," teriak beberapa warga.
(maf)