Sandiaga Uno Hadiri Haul Guru Sekumpul di Martapura, Kalsel
A
A
A
MARTAPURA - Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri Haul Ke 14 ulama kharismatik asal Kalimantan Selatan, Muhammad Zaini Abdul Ghani Al Banjari atau dikenal dengan panggilan Guru Ijai atau Guru Sekumpul, Minggu (10/3/2019).
Jutaan orang menghadiri haul tersebut. Jalan sepanjang lima kilometer penuh dengan masa yang berzikir. Sandiaga tiba di Banjarmasin 18:30 WITA setelah sebelumnya berkumpul bersama milenial di Sabuga Bandung.
Mengenakan peci hitam, koko putih dan sarung, Sandi memutuskan berhenti berjalan dan memutuskan untuk masuk Masjid Nurul Falah yang jaraknya masih sekitar 4 hingga 5 kilometer dari pusat acara, Mushola Ar Raudhah, untuk mengikuti zikir. Karena tidak memungkinkan menembus lautan manusia yang memenuhi jalan .
“Luar biasa. Lautan manusia. Ini menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Kita lihat saja geliat ekonomi di haul ini. Semua hotel penuh, dari kelas melati hingga berbintang. Setiap bus yang terparkir membawa tamu- tamu, pasti belanja, untuk makan atau sekedar membeli oleh-oleh,” ucap Sandi.
Sebelumnya, Sandi juga pernah berziarah ke makam Guru Ijai November tahun lalu saat memulai kampanye di Kalimantan Selatan.
“Wisata reliji ini menghidupkan para pelaku UMKM. Merekalah penggerak ekonomi Indonesia sesungguhnya. Seperti yang kita lihat sekarang, masyarakat di sekitar tempat ziarah ini begitu hidup,” katanya waktu itu.
Di salah satu toko yang dikunjungi di area Mushola Ar Raudhah, Sandi membeli gelang khas Martapura. “Saya mau beli ini. Gelang-gelangnya bagus. Saya juga mau ajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memakmurkan UMKM dengan membeli produk-produk dari para pelaku industri ini,” tuturnya waktu itu.
Jutaan orang menghadiri haul tersebut. Jalan sepanjang lima kilometer penuh dengan masa yang berzikir. Sandiaga tiba di Banjarmasin 18:30 WITA setelah sebelumnya berkumpul bersama milenial di Sabuga Bandung.
Mengenakan peci hitam, koko putih dan sarung, Sandi memutuskan berhenti berjalan dan memutuskan untuk masuk Masjid Nurul Falah yang jaraknya masih sekitar 4 hingga 5 kilometer dari pusat acara, Mushola Ar Raudhah, untuk mengikuti zikir. Karena tidak memungkinkan menembus lautan manusia yang memenuhi jalan .
“Luar biasa. Lautan manusia. Ini menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Kita lihat saja geliat ekonomi di haul ini. Semua hotel penuh, dari kelas melati hingga berbintang. Setiap bus yang terparkir membawa tamu- tamu, pasti belanja, untuk makan atau sekedar membeli oleh-oleh,” ucap Sandi.
Sebelumnya, Sandi juga pernah berziarah ke makam Guru Ijai November tahun lalu saat memulai kampanye di Kalimantan Selatan.
“Wisata reliji ini menghidupkan para pelaku UMKM. Merekalah penggerak ekonomi Indonesia sesungguhnya. Seperti yang kita lihat sekarang, masyarakat di sekitar tempat ziarah ini begitu hidup,” katanya waktu itu.
Di salah satu toko yang dikunjungi di area Mushola Ar Raudhah, Sandi membeli gelang khas Martapura. “Saya mau beli ini. Gelang-gelangnya bagus. Saya juga mau ajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memakmurkan UMKM dengan membeli produk-produk dari para pelaku industri ini,” tuturnya waktu itu.
(pur)