Atasi Pengangguran, Prabowo-Sandi Akan Hidupkan Industri Kreatif
A
A
A
JAKARTA - Menumbuhkan industri kreatif di Tanah Air merupakan salah satu cara yang akan dilakukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024 untuk mengatasi tingginya jumlah pengangguran.
Sebab, keberagaman suku, budaya, dan adat istiadat dianggap modal besar bagi Indonesia untuk menghidupkan industri kreatif.Hal itu dikatakan oleh Juru Kampnye Nasional Prabowo-Sandiaga, Kawendara Lukistian dalam diskusi Rabu Biru bertajuk 'Ekonomi Kreatif Apa Sudah Efektif?' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2019)."Sumber ekonomi utama adalah kreatifitas. Apapun itu harus kreatif. Latar belakang Indonesia yang beragam ini menyadarkan kenapa kita menggagas gerakan ekonomi kreatif hingga level-level terendah," ujar Kawendara Lukistian.
Dia mengatakan, ekonomi kreatif lazimnya terbentuk melalui inisiatif dari masyarakat sebagai bagian dari wujud ekonomi partisipatif. Kendati demikian, kata Kawendra, potensi besar di sektor ekonomi kreatif yang dimiliki Indonesia selama ini masih dipandang sebelah mata oleh pemerintah.Gejala itu, kata dia, tampak dari minimnya ruang kreatif yang diciptakan pemerintah. Dia berpendapat, ruang-ruang kreatif saat ini hanya berpusat di kota-kota besar, sementara kota-kota penyangga tidak memiliki fasilitas tersebut."Ruang kreasi itu hanya untuk orang yang di perkotaan, tapi di kota-kota penyangga tidak. Padahal di setiap gang dan lorong jalan ada potensi kreatif. Maukah pemerintah mengintervensi kebijakan agar ekonomi kreatif tumbuh bukan hanya dari rakyat, tapi kebijakan pemerintah juga harus sampai di situ," kata pelaku usaha industri kreatif ini.
Maka itu, lanjut dia, Prabowo-Sandi menyodorkan program One Kabupaten Kota One Center For Entrepreneurship (OK OCE) sebagai pusat gerakan kewirausahaan di tiap-tiap kabupaten. Kawendra yakin, gerakan tersebut bisa menjadi solusi mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia.
"Kenapa Prabowo-Sandi mengkedepankan OK OCE? Karena kongkrit sudah menyentuh kabupaten kota. Bahkan di Jakarta juga sudah sampai kecamatan. Bayangkan, di setiap kecamatan akan ada pusat kewirausahaan yang terkoneksi dengan OK OCE di kabupaten kota," pungkasnya.
Sebab, keberagaman suku, budaya, dan adat istiadat dianggap modal besar bagi Indonesia untuk menghidupkan industri kreatif.Hal itu dikatakan oleh Juru Kampnye Nasional Prabowo-Sandiaga, Kawendara Lukistian dalam diskusi Rabu Biru bertajuk 'Ekonomi Kreatif Apa Sudah Efektif?' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2019)."Sumber ekonomi utama adalah kreatifitas. Apapun itu harus kreatif. Latar belakang Indonesia yang beragam ini menyadarkan kenapa kita menggagas gerakan ekonomi kreatif hingga level-level terendah," ujar Kawendara Lukistian.
Dia mengatakan, ekonomi kreatif lazimnya terbentuk melalui inisiatif dari masyarakat sebagai bagian dari wujud ekonomi partisipatif. Kendati demikian, kata Kawendra, potensi besar di sektor ekonomi kreatif yang dimiliki Indonesia selama ini masih dipandang sebelah mata oleh pemerintah.Gejala itu, kata dia, tampak dari minimnya ruang kreatif yang diciptakan pemerintah. Dia berpendapat, ruang-ruang kreatif saat ini hanya berpusat di kota-kota besar, sementara kota-kota penyangga tidak memiliki fasilitas tersebut."Ruang kreasi itu hanya untuk orang yang di perkotaan, tapi di kota-kota penyangga tidak. Padahal di setiap gang dan lorong jalan ada potensi kreatif. Maukah pemerintah mengintervensi kebijakan agar ekonomi kreatif tumbuh bukan hanya dari rakyat, tapi kebijakan pemerintah juga harus sampai di situ," kata pelaku usaha industri kreatif ini.
Maka itu, lanjut dia, Prabowo-Sandi menyodorkan program One Kabupaten Kota One Center For Entrepreneurship (OK OCE) sebagai pusat gerakan kewirausahaan di tiap-tiap kabupaten. Kawendra yakin, gerakan tersebut bisa menjadi solusi mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia.
"Kenapa Prabowo-Sandi mengkedepankan OK OCE? Karena kongkrit sudah menyentuh kabupaten kota. Bahkan di Jakarta juga sudah sampai kecamatan. Bayangkan, di setiap kecamatan akan ada pusat kewirausahaan yang terkoneksi dengan OK OCE di kabupaten kota," pungkasnya.
(maf)