Seknas Jokowi dan Wasathi Dukung KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapres

Kamis, 28 Februari 2019 - 20:20 WIB
Seknas Jokowi dan Wasathi Dukung KH Maruf Amin sebagai Cawapres
Seknas Jokowi dan Wasathi Dukung KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapres
A A A
JAKARTA - Sekretariat Nasional Jokowi (Seknas Jokowi) mendorong agar khatib atau penceramah di masjid dapat turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menghindarkan diri dari ceramah yang dapat memecah belah.

"Agar aktivitas penyiaran agama berisi narasi yang penuh kedamaian, mempersatukan, keramahan, toleran, meneduhkan dan sadar akan pluralitas elemen bangsa dalam aktivitas penyiaran agama," kata Bendahara Umum DPN Seknas Jokowi Ismarilda Priadi, Kamis (28/2/2019).

Ismarilda juga telah menyampaikan pandangannya mengenai persatuan dan kesatuan bangsa tersebut, saat acara Wadah Silaturahim Khatib Indonesia (Wasathi) di Jakarta, Minggu 24 Februari 2019 malam lalu.

Menurut dia, narasi-narasi tersebut menjadi pijakan fundamental bagi upaya pewujudan kondisi kehidupan berbangsa dan beragama.

"Dengan adanya materi yang menyejukkan maka pembangunan berjalan optimal dengan kondisi umat beragama yang jauh dari konflik dan egoisme kelompok," katanya.

Lebih lanjut kata Ismarilda, dalam kegiatan itu, juga sudah digelar deklarasi dukungan kepada KH Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden.

WASATHI menyampaikan pernyataan sebagai berikut, pertama, bertekad untuk terus istiqamah menjadikan ulama sebagai pandu dan guru dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara di Negara tercinta Republik Indonesia.

Kedua, bertekad sepenuh jiwa-raga untuk mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesian. Ketiga, bertekad menampilkan dan meneladankan berislam secara ramah, toleran, moderat, dan tegas dalam pluralitas agama, suku, ras dan golongan sesuai dengan pedoman Al-Quran dan Sunnah serta hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia

Keempat, menolak dan melawan dengan tegas segala bentuk provokasi, ujaran kebencian, fitnah, makar, kebohongan dalam aktivitas penyampaian khutbah Jumat atau dakwah pada khususnya, dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada umumnya.

Kelima, demi terwujudnya tekad dan cita-ita luhur tersebut yang berintikan kepada menegakkan kemuliaan nilal-nilai agama sebagai pondasi berbangsa dan bernegara.

Deklarator Wasathi, Arif Fahrudin menambahkan, pihaknya mengajak para penceramah untuk tidak menyebar kebencian lewat aktivitas dakwahnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Kami menolak dan melawan dengan tegas segala bentuk praktik provokasi, ujaran kebencian, fitnah, makar, kebohongan dalam aktivitas penyampaian khutbah Jumat atau dakwah," kata Arif Fahrudin.

Di tempat yang sama, Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia Lukmanul Hakim mengatakan, ujaran kebencian bukan merupakan karakter Islam. "Islam yang menjadi rahmat untuk alam semesta walau bagaimanapun tidak menggunakan ujaran kebencian dalam berdakwah," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6500 seconds (0.1#10.140)