BPN: Jokowi Jangan Malu Tiru Pidato Kebangsaan Prabowo-Sandi
A
A
A
JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menilai pidato politik Capres nomor urut 01 Joko Widodo di acara 'Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju' di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019) sore mengikuti apa yang telah dipelopori paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Juru Bicara BPN Andre Rosiade menilai, pidato tersebut mengikuti apa yang telah dipelopori Prabowo-Sandiaga Uno yang telah menggelar pidato kebangsaan di dua kota besar di Indonesia untuk menyampaikan visi dan misinya langsung kepada masyarakat."Kita sambut rencana tersebut. Hal yang baik memang patut ditiru. Jokowi dan TKN tak perlu merasa malu bahwa mereka meniru apa yang dilakukan Prabowo-Sandi," ujar Andre Rosiade dalam keterangannya, Sabtu (23/2/2019).
Andre mengatakan, pidato kebangsaan dalam rangka menyampaikan visi misi kepada pemilih Indonesia merupakan cara yang baik dalam berdemokrasi. Hal itu perlu dilakukan agar pemilih bisa menilai program paslon.
Meski kegiatan ini baik untuk proses demokrasi, politikus Partai Gerindra ini meminta Jokowi tak lagi banyak mengumbar janji dalam pidatonya. Sebab masih banyak janji Jokowi yang tidak ditepati."Mengingkari janji adalah dosa. Apalagi mengingkari janji kepada seluruh rakyat," jelasnya Andre.
Andre meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengawasi jalannya pidato kebangsaan yang digelar Jokowi-Ma'ruf. Jangan sampai kegiatan tersebut menggunakan fasilitas negara. "Bawaslu juga harus mengawasi jangan sampai mereka melakukan bloking time di televisi. Bawaslu jangan sampai pura-pura tidak tahu, kalau ada pelanggaran harus ditindak," ucapnya.
Juru Bicara BPN Andre Rosiade menilai, pidato tersebut mengikuti apa yang telah dipelopori Prabowo-Sandiaga Uno yang telah menggelar pidato kebangsaan di dua kota besar di Indonesia untuk menyampaikan visi dan misinya langsung kepada masyarakat."Kita sambut rencana tersebut. Hal yang baik memang patut ditiru. Jokowi dan TKN tak perlu merasa malu bahwa mereka meniru apa yang dilakukan Prabowo-Sandi," ujar Andre Rosiade dalam keterangannya, Sabtu (23/2/2019).
Andre mengatakan, pidato kebangsaan dalam rangka menyampaikan visi misi kepada pemilih Indonesia merupakan cara yang baik dalam berdemokrasi. Hal itu perlu dilakukan agar pemilih bisa menilai program paslon.
Meski kegiatan ini baik untuk proses demokrasi, politikus Partai Gerindra ini meminta Jokowi tak lagi banyak mengumbar janji dalam pidatonya. Sebab masih banyak janji Jokowi yang tidak ditepati."Mengingkari janji adalah dosa. Apalagi mengingkari janji kepada seluruh rakyat," jelasnya Andre.
Andre meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengawasi jalannya pidato kebangsaan yang digelar Jokowi-Ma'ruf. Jangan sampai kegiatan tersebut menggunakan fasilitas negara. "Bawaslu juga harus mengawasi jangan sampai mereka melakukan bloking time di televisi. Bawaslu jangan sampai pura-pura tidak tahu, kalau ada pelanggaran harus ditindak," ucapnya.
(whb)