Sandi Sebut Masalah Kesehatan Jiwa Jadi Fokus Paslon 02

Kamis, 14 Februari 2019 - 09:34 WIB
Sandi Sebut Masalah Kesehatan Jiwa Jadi Fokus Paslon 02
Sandi Sebut Masalah Kesehatan Jiwa Jadi Fokus Paslon 02
A A A
JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno ingin menjadikan penanganan masalah kesehatan jiwa sebagai fokus salah satu programnya.

Menurutnya peraturan kesehatan jiwa sudah diamanatkan, namun sampai saat ini belum menjadi perhatian serius. Untuk itu rencananya, Sandi akan menghadirkan suatu program untuk masalah kesehatan jiwa.

"Hadirnya National Institute for Mental Health yang diamanatkan oleh Undang-Undang Kesehatan Jiwa," ujar Sandi di Sekretaris Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).

Sandi sangat prihatin dengan masalah kesehatan jiwa, bahkan kata dia, di Jakarta ada 20% yang terindikasi gangguan jiwa baik itu ringan sampai berat.

"Ini salah satu masalah di bawah yang belum tersentuh. Jangan sampai nanti kita temukan puncak es yaitu kesehatan jiwa. ini harus diselesaikan, jadi ke depan kesehatan jiwa jadi salah satu fokus. Ini yang akan jadi fokus di debat ketiga," ucapnya.

(Baca juga: Moeldoko Tegaskan Strategi Perang Total Menangkan Jokowi-Ma'ruf)

Sandi pun mengaku pernah berniat mendirikan lembaga itu saat masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Sandi mengaku sudah membicarakan hal itu dengan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dirinya pun pernah berencana menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Duren Sawit Jakarta Timur sebagai pusat kesehatan jiwa masyarakat Jakarta.

"Itu betul-betul mengerti bagaimana kita bisa identifikasi secara dini potensi masyarakat yang terganggu dari kejiwaanya sehingga bisa diberi solusi secara preventif," kata Sandi.

Selain itu, mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa masalah kesehatan jiwa, bisa dikarenakan faktor tekanan dari ekonomi. Maka dari itu, Sandi bersama Prabowo Subianto akan memfokuskan pada bidang ekonomi untuk meminimalisir masalah kesehatan jiwa.

"Ekonomi harus diperbaiki dulu. Kalo mereka punya lapangan kerja, penghasilan, keluarga yang mengayomi dan pemerintah yan pantau kesehatan jiwa, insya allah itu bisa kita tangani dengan sistem yang konprehensif," tuturnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4434 seconds (0.1#10.140)