Syafii Maarif Ajak Elite Politik dan Milenial Berantas Hoaks
A
A
A
JAKARTA - Pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafii Maarif mengatakan kabar bohong atau hoaks merupakan perbuatan yang tidak beradab. Menurutnya, hoaks jika dibiarkan akan berdampak pada demokrasi dan masa depan bangsa.
"Hoaks itu adalah perbuatan orang yang tidak beradab, itu pembohongan. Elite politik semestinya melawan itu dan jangan memakai untuk tujuan politik. Karena sangat berbahaya bagi demokrasi, berbahaya bagi masa depan Indonesia," ujar Syafii Maarif di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
Buya Syafii panggilan akrabnya, menyebut elite politik mempunyai peranan penting untuk menangkal hoaks. Maka perlu elite politik yang dapat bertranformasi jadi negarawan, karena hanya jadi politisi saja bisa juga mengancam demokrasi.
"Pertama dulu elite politik harus jadi orang waras semua, kalau tidak waras mereka akan terlibat di situ. Elite politik itu harus naik kelas, jangan berhenti sebagai politisi tapi negarawan berkali kali saya katakan dan itu belum terjadi di Indonesia, ada namun jumlahnya kecil, gelombang besarnya masih menjadi politisi saja," katanya.
(Baca juga: Mantan Seskab Jelaskan Propaganda Rusia yang Disebut Jokowi)
Untuk itu, siapapun yang akan terpilih nanti menjadi pemimpin pada pemilihan Presiden 2019, kata Buya Syafii, agar memikirkan bangsa Indonesia ini untuk bisa bertahan sampai ratusan tahun yang akan datang.
"Ini bangsa kita, negara kita jangan dibiarkan semakin terpuruk mari kita berpikir jernih siapapun yang kita pilih tetapi, bangsa dan negara harus bertahan sampai ratusan tahun yang akan datang," ungkapnya.
Terkait pilpres 2019, mantan ketua umum PP Muhammadiyah untuk generasi milenial untuk tidak acuh hingga memilih golput. Keikutsertaan dalam pemilu 2019 penting, sebab generasi milenial lah yang akan berperan penting dalam memimpin Indonesia kedepan.
"Saya mengimbau kaum milenial yang gagah-gagah ini berpikir lah jauh kedepan, jangan hanya menuruti emosi sementara, mereka nanti akan pegang bangsa dan negara ini. Oleh sebab itu diharapkan mereka jangan acuh tak acuh dengan pilpres dengan pileg," tuturnya.
"Hoaks itu adalah perbuatan orang yang tidak beradab, itu pembohongan. Elite politik semestinya melawan itu dan jangan memakai untuk tujuan politik. Karena sangat berbahaya bagi demokrasi, berbahaya bagi masa depan Indonesia," ujar Syafii Maarif di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
Buya Syafii panggilan akrabnya, menyebut elite politik mempunyai peranan penting untuk menangkal hoaks. Maka perlu elite politik yang dapat bertranformasi jadi negarawan, karena hanya jadi politisi saja bisa juga mengancam demokrasi.
"Pertama dulu elite politik harus jadi orang waras semua, kalau tidak waras mereka akan terlibat di situ. Elite politik itu harus naik kelas, jangan berhenti sebagai politisi tapi negarawan berkali kali saya katakan dan itu belum terjadi di Indonesia, ada namun jumlahnya kecil, gelombang besarnya masih menjadi politisi saja," katanya.
(Baca juga: Mantan Seskab Jelaskan Propaganda Rusia yang Disebut Jokowi)
Untuk itu, siapapun yang akan terpilih nanti menjadi pemimpin pada pemilihan Presiden 2019, kata Buya Syafii, agar memikirkan bangsa Indonesia ini untuk bisa bertahan sampai ratusan tahun yang akan datang.
"Ini bangsa kita, negara kita jangan dibiarkan semakin terpuruk mari kita berpikir jernih siapapun yang kita pilih tetapi, bangsa dan negara harus bertahan sampai ratusan tahun yang akan datang," ungkapnya.
Terkait pilpres 2019, mantan ketua umum PP Muhammadiyah untuk generasi milenial untuk tidak acuh hingga memilih golput. Keikutsertaan dalam pemilu 2019 penting, sebab generasi milenial lah yang akan berperan penting dalam memimpin Indonesia kedepan.
"Saya mengimbau kaum milenial yang gagah-gagah ini berpikir lah jauh kedepan, jangan hanya menuruti emosi sementara, mereka nanti akan pegang bangsa dan negara ini. Oleh sebab itu diharapkan mereka jangan acuh tak acuh dengan pilpres dengan pileg," tuturnya.
(maf)