MNC Peduli Gelar Pelatihan Trauma Healing untuk Relawan di Banten
A
A
A
JAKARTA - Pada akhir 2018, telah terjadi bencana tsunami yang melanda daerah di sekitar Selat Sunda, khususnya di daerah kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang-Banten dan di Kabupaten Lampung Selatan.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) pada 25 Desember 2019, kondisi terparah terkena dampak tsunami berada di Kabupaten Pandeglang. Sebanyak 290 orang meninggal dunia, dan 1.143 orang menderita luka-luka sehingga banyak masyarakat yang mengalami kehilangan anggota keluarga, materi maupun ganguan psikologis, khususnya anak-anak yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung akibat bencana tsunami tersebut.
Melihat hal tersebut, MNC Peduli berinisiatif menyelenggarakan pelatihan ToT Trauma Healing di Jakarta pada 29-31 Januari 2019 dilanjutkan dengan pelatihan trauma healing untuk relawan lokal di Pandeglang dengan materi gangguan stres pascatrauma untuk anak-anak di kelompok usia 6-11 tahun pada 3 Februari 2019 lalu dengan harapan para relawan lokal bisa menebar pemahaman dan kepercayaan kepada anak-anak terdampak bencana untuk bangkit kembali.
MNC Peduli mengundang peserta dari berbagai lembaga swadaya masyarakat dan instansi pemerintah terkait dengan jumlah maksimal peserta pelatihan 50 orang terdiri atas 15 orang perwakilan lembaga swadaya lokal dan 35 orang guru dari berbagai sekolah yang terdampak.
Relawan dilatih cara melakukan tindakan psikologis dengan menghibur anak-anak yang terkena dampak bencana agar pulih dari stres dan trauma sehingga nantinya para peserta bisa memberikan bantuan psikologis kepada anak-anak yang terkena bencana di seluruh Indonesia.
Ketua III MNC Peduli, Jessica Tanoesoedibjo mengungkapkan bahwa melalui pelatihan trauma healing, MNC Peduli ingin membantu masyarakat dengan bergerak untuk pemulihan anak-anak korban bencana alam.
“Dampak tsunami bukan hanya secara materi tetapi psikologis terutama anak-anak. MNC Peduli mengadakan pelatihan trauma healing bagi para relawan untuk bisa mengatasi hal tersebut supaya anak-anak bisa melangsungkan aktivitas mereka seperti semula,” ujar Ketua III MNC Peduli, Jessica Tanoesoedibjo di Banten (3/2).
Kegiatan ini juga disambut baik oleh organisasi Laz Harfa yang turut mendukung MNC Peduli untuk menyalurkan pertolongan pertama psikis pada trauma. Menurut Indah Prihanande selaku Direktur Laz Harfa, adanya tindakan ini sangat tepat dengan kebutuhan anak-anak setempat.
“Ketika bencana terjadi, hal mendasar yang trauma adalah anak-anak dan ketika MNC Peduli meminta kami support acara ini, kami mendukung MNC Peduli,” tuturnya.
Tuti Karwati selaku Kepala Sekolah SDN Teluk 3 Banten menjelaskan kondisi anak-anak yang menjadi korban tsunami memang membutuhkan metode ini. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat segera memulihkan kondisi mental anak-anak tersebut.
Setelah mengadakan pelatihan trauma healing bagi para relawan, MNC Peduli akan menggelar trauma healing camp bagi anak-anak korban bencana selat sunda di Pandeglang pada 4-8 Februari 2019.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) pada 25 Desember 2019, kondisi terparah terkena dampak tsunami berada di Kabupaten Pandeglang. Sebanyak 290 orang meninggal dunia, dan 1.143 orang menderita luka-luka sehingga banyak masyarakat yang mengalami kehilangan anggota keluarga, materi maupun ganguan psikologis, khususnya anak-anak yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung akibat bencana tsunami tersebut.
Melihat hal tersebut, MNC Peduli berinisiatif menyelenggarakan pelatihan ToT Trauma Healing di Jakarta pada 29-31 Januari 2019 dilanjutkan dengan pelatihan trauma healing untuk relawan lokal di Pandeglang dengan materi gangguan stres pascatrauma untuk anak-anak di kelompok usia 6-11 tahun pada 3 Februari 2019 lalu dengan harapan para relawan lokal bisa menebar pemahaman dan kepercayaan kepada anak-anak terdampak bencana untuk bangkit kembali.
MNC Peduli mengundang peserta dari berbagai lembaga swadaya masyarakat dan instansi pemerintah terkait dengan jumlah maksimal peserta pelatihan 50 orang terdiri atas 15 orang perwakilan lembaga swadaya lokal dan 35 orang guru dari berbagai sekolah yang terdampak.
Relawan dilatih cara melakukan tindakan psikologis dengan menghibur anak-anak yang terkena dampak bencana agar pulih dari stres dan trauma sehingga nantinya para peserta bisa memberikan bantuan psikologis kepada anak-anak yang terkena bencana di seluruh Indonesia.
Ketua III MNC Peduli, Jessica Tanoesoedibjo mengungkapkan bahwa melalui pelatihan trauma healing, MNC Peduli ingin membantu masyarakat dengan bergerak untuk pemulihan anak-anak korban bencana alam.
“Dampak tsunami bukan hanya secara materi tetapi psikologis terutama anak-anak. MNC Peduli mengadakan pelatihan trauma healing bagi para relawan untuk bisa mengatasi hal tersebut supaya anak-anak bisa melangsungkan aktivitas mereka seperti semula,” ujar Ketua III MNC Peduli, Jessica Tanoesoedibjo di Banten (3/2).
Kegiatan ini juga disambut baik oleh organisasi Laz Harfa yang turut mendukung MNC Peduli untuk menyalurkan pertolongan pertama psikis pada trauma. Menurut Indah Prihanande selaku Direktur Laz Harfa, adanya tindakan ini sangat tepat dengan kebutuhan anak-anak setempat.
“Ketika bencana terjadi, hal mendasar yang trauma adalah anak-anak dan ketika MNC Peduli meminta kami support acara ini, kami mendukung MNC Peduli,” tuturnya.
Tuti Karwati selaku Kepala Sekolah SDN Teluk 3 Banten menjelaskan kondisi anak-anak yang menjadi korban tsunami memang membutuhkan metode ini. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat segera memulihkan kondisi mental anak-anak tersebut.
Setelah mengadakan pelatihan trauma healing bagi para relawan, MNC Peduli akan menggelar trauma healing camp bagi anak-anak korban bencana selat sunda di Pandeglang pada 4-8 Februari 2019.
(dam)