Makassar Raih Penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah
A
A
A
JAKARTA - Meski tidak memperoleh Piala Adipura tahun 2018, Wali Kota Makassar Mohamnad Ramdhan Pomanto dianugerahi penghargaan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya atas dedikasinya mengurangi reduksi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir.
Selain Makassar, Kemerinterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga memberikan penghargaan kategori kinerja pengurangan sampah kepada Kota Surabaya, Jakarta Barat, Bandung, Malang, Padang, Cimahi, Depok, Balikpapan, Banjarmasin dan Bogor.
Siti dalam sambutannya menjelaskan, jumlah reduksi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 800 hingga 900 ton per hari. Sebelum program bank sampah dicetuskan, jumlah sampah yang masuk ke TPA mencapai 1000 hingga 1500 ton per hari.
Melihat permasalahan ini, khusus tahun ini, KLHK memutuskan untuk menambah kategori penghargaan kebersihan, yakni memberi penghargaan kepada kabupaten/kota yang berkonsentrasi mengurangi sampah plastik ke TPA.
“Di awal tahun 2019 pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan anugerah Adipura kepada 146 penerima penghargaan termasuk 11 kepala daerah yang berhasil mengurangi sampah di daerahnya,” jelas Siti.
Dia juga menambahkan 11 kota ini layak diberikan karena mampu mengontrol pengelolaan sampah. Tak hanya itu, penghargaan ini diperuntukkan bagi kepala daerah yang mampu meningkatkan kinerja bank sampah hingga proses daur ulang.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto bersyukur atas penghargaan yang diberikan oleh KLHK. Penghargaan yang diberikan kata Danny, menjadi pemacu untuk lebih memperbaiki persampahan di Makassar.
“Jadi alhamdulillah kita menerima penghargaan yang baru kategori yang baru, yaitu inovasi dengan pengurangan sampah sesuai amanat Undang-Undang. Meski Makassar tidak dapat Adipura, namun akan terus menyempurnakan lagi. Namun, dalam hal ini memang kita fokus pengurangan sampah dan bank sampah kita sangat aktif,” ungkap Danny.
Dia menegaskan selama ini semua jajaran Pemkot Makassar terus berupaya dan kerja nyata dalam mewujudkan Makassar bersih. Diantaranya, membuat Master Plan hingga Kebijakan Strategi Daerah.
“Tapi tidak apa-apa, Insya Allah kita optimis dan akan memperbaiki kekurangan-kekurangan kita dan ini menjadi cambuk bagi Makassar dan insya Allah ke depan kita berbuat lebih baik lagi,” tegasnya.
Selain Makassar, Kemerinterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga memberikan penghargaan kategori kinerja pengurangan sampah kepada Kota Surabaya, Jakarta Barat, Bandung, Malang, Padang, Cimahi, Depok, Balikpapan, Banjarmasin dan Bogor.
Siti dalam sambutannya menjelaskan, jumlah reduksi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 800 hingga 900 ton per hari. Sebelum program bank sampah dicetuskan, jumlah sampah yang masuk ke TPA mencapai 1000 hingga 1500 ton per hari.
Melihat permasalahan ini, khusus tahun ini, KLHK memutuskan untuk menambah kategori penghargaan kebersihan, yakni memberi penghargaan kepada kabupaten/kota yang berkonsentrasi mengurangi sampah plastik ke TPA.
“Di awal tahun 2019 pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan anugerah Adipura kepada 146 penerima penghargaan termasuk 11 kepala daerah yang berhasil mengurangi sampah di daerahnya,” jelas Siti.
Dia juga menambahkan 11 kota ini layak diberikan karena mampu mengontrol pengelolaan sampah. Tak hanya itu, penghargaan ini diperuntukkan bagi kepala daerah yang mampu meningkatkan kinerja bank sampah hingga proses daur ulang.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto bersyukur atas penghargaan yang diberikan oleh KLHK. Penghargaan yang diberikan kata Danny, menjadi pemacu untuk lebih memperbaiki persampahan di Makassar.
“Jadi alhamdulillah kita menerima penghargaan yang baru kategori yang baru, yaitu inovasi dengan pengurangan sampah sesuai amanat Undang-Undang. Meski Makassar tidak dapat Adipura, namun akan terus menyempurnakan lagi. Namun, dalam hal ini memang kita fokus pengurangan sampah dan bank sampah kita sangat aktif,” ungkap Danny.
Dia menegaskan selama ini semua jajaran Pemkot Makassar terus berupaya dan kerja nyata dalam mewujudkan Makassar bersih. Diantaranya, membuat Master Plan hingga Kebijakan Strategi Daerah.
“Tapi tidak apa-apa, Insya Allah kita optimis dan akan memperbaiki kekurangan-kekurangan kita dan ini menjadi cambuk bagi Makassar dan insya Allah ke depan kita berbuat lebih baik lagi,” tegasnya.
(poe)