Khofifah Pimpin Deklarasi Dukungan Jokowi-Ma'ruf di Arab Saudi
A
A
A
JEDDAH - Penggalangan dukungan oleh Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) untuk pemenangan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres terus dilakukan. Kali ini, penggalangan dukungan dilakukan di Arab Saudi.
JKSN bersama sekitar 800-an warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Arab Saudi berkumpul mendeklarasikan dukungan pemenangan capres dan cawapres nomor urut 01 di Ballroom Hotel Alwaha, Jeddah, Jumat (11/1/2019) malam pukul 18.30 waktu setempat.
Ini merupakan deklarasi keempat JKSN di luar negeri untuk pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebelumnya deklarasi digelar di Taipei Main Station, Taiwan pada 23 Desember 2012, Victoria Park, Hong Kong pada 25 November 2018, dan Kuala Lumpur, Malaysia pada 21 Oktober 2018.
Penggagas JKSN Khofifah Indar Parawansa mengajak WNI di Arab Saudi untuk bersama-sama berjuang, berikhtiar bersama memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Menurutnya, berbagai ikhtiar telah dilakukan, termasuk rombongan JKSN Pusat yang dipimpin KH Asep Saifuddin Chalim (Ketua Dewan Penasihat) yang tak henti mendoakan petahana di tempat-tempat mustajab selama ibadah di Makkah.
“Tentu harapannya masyarakat Indonesia sejahtera dan akan ada proses yang memutus mata rantai kemiskinan. Ini harapan kita untuk membawa Indonesia berkemajuan,” kata gubernur Jatim terpilih 2019-2024 itu dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (12/1/2019).
Khofifah menyebutkan, Indonesia berdasarkan prediksi PricewaterhouseCoopers (PwC) akan masuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia (pada 2050).
Di akhir arahannya, Khofifah mengajak seluruh peserta deklarasi menghadiri serta mendoakan sukses acara istigasah dan doa untuk keselamatan bangsa yang akan digelar PP Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, 27 Januari 2019.
Ketua Umum JKSN Pusat KH M Roziqi Yasir mengatakan, JKSN merasa perlu untuk menggalang dukungan di Arab Saudi karena pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) kalah dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Data Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah mencatat, Prabowo-Hatta saat itu meraih 5.626 suara (51,22 persen) mengungguli Jokowi-JK dengan 5.357 suara (48,78 persen) dari total suara sah 10.983. “Kali ini untuk Arab Saudi, diharapkan Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf bisa menang mutlak. Melihat banyaknya peserta yang hadir, insyaallah membawa pertanda kemenangan,” tekad Kiai Roziki.
Sementara Ketua JKSN Arab Saudi Imron Masyhudi meyakini mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi, khususnya warga NU akan sepenuhnya mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Setidaknya 70 persen lebih insya Allah Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf menang di Arab Saudi,” kata pria yang juga wakil ketua Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Arab Saudi sekaligus penyiar radio berbahasa Indonesia Al Majid itu.
Imron menambahkan, JKSN dideklarasikan di Arab Saudi karena mukimin di negara ini merasakan kerja nyata Jokowi selama hampir lima tahun memimpin. Mulai menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, mengembalikan aset-aset ekonomi yang dikelola asing kepada anak bangsa (termasuk Freeport), serta perluasan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), serta pembangunan infrastuktur yang merata dan berkeadilan.
Khusus pelayanan terhadap PMI di luar negeri, di antaranya manfaat pelayanan di bandara Indonesia kini menjadi sangat mudah. Lalu pengesahan Undang-Undang NO 18 tahun 2017 tentang Perlindungan PMI, serta penghapusan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).
Selaras dengan yang disampaikan Imron Masyhudi, Ketua Dewan Penasihat KH Asep Saifuddin Chalim turut menggelorakan semangat peserta deklarasi dengan menyampaikan testimoni keberhasilan kinerja Jokowi selama menjadi presiden.
Kiai Asep mengingatkan di dalam forum tersebut bahwa salah satu pesan kemerdekaan adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Ia menuturkan bahwa diantara presiden-presiden Indonesia sebelumnya menurut saya yang paling terasau kinerjanya ada pada pak Jokowi.
"Mohon maaf 48 tahun dari zaman Presiden Suharto hingga SBY, jalan tol yang bisa dibangun 700 km. Di jaman Pak Jokowi baru 4 tahun saja sudah mampu membangun 1.400 km. Lalu Jokowi telah mengembalikan aset-aset yang terlepas seperti blok Mahakam dan Freeport yang mayoritas sahamnya dikuasai Indonesia," ungkap Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
JKSN bersama sekitar 800-an warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Arab Saudi berkumpul mendeklarasikan dukungan pemenangan capres dan cawapres nomor urut 01 di Ballroom Hotel Alwaha, Jeddah, Jumat (11/1/2019) malam pukul 18.30 waktu setempat.
Ini merupakan deklarasi keempat JKSN di luar negeri untuk pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebelumnya deklarasi digelar di Taipei Main Station, Taiwan pada 23 Desember 2012, Victoria Park, Hong Kong pada 25 November 2018, dan Kuala Lumpur, Malaysia pada 21 Oktober 2018.
Penggagas JKSN Khofifah Indar Parawansa mengajak WNI di Arab Saudi untuk bersama-sama berjuang, berikhtiar bersama memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Menurutnya, berbagai ikhtiar telah dilakukan, termasuk rombongan JKSN Pusat yang dipimpin KH Asep Saifuddin Chalim (Ketua Dewan Penasihat) yang tak henti mendoakan petahana di tempat-tempat mustajab selama ibadah di Makkah.
“Tentu harapannya masyarakat Indonesia sejahtera dan akan ada proses yang memutus mata rantai kemiskinan. Ini harapan kita untuk membawa Indonesia berkemajuan,” kata gubernur Jatim terpilih 2019-2024 itu dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (12/1/2019).
Khofifah menyebutkan, Indonesia berdasarkan prediksi PricewaterhouseCoopers (PwC) akan masuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia (pada 2050).
Di akhir arahannya, Khofifah mengajak seluruh peserta deklarasi menghadiri serta mendoakan sukses acara istigasah dan doa untuk keselamatan bangsa yang akan digelar PP Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, 27 Januari 2019.
Ketua Umum JKSN Pusat KH M Roziqi Yasir mengatakan, JKSN merasa perlu untuk menggalang dukungan di Arab Saudi karena pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) kalah dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Data Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah mencatat, Prabowo-Hatta saat itu meraih 5.626 suara (51,22 persen) mengungguli Jokowi-JK dengan 5.357 suara (48,78 persen) dari total suara sah 10.983. “Kali ini untuk Arab Saudi, diharapkan Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf bisa menang mutlak. Melihat banyaknya peserta yang hadir, insyaallah membawa pertanda kemenangan,” tekad Kiai Roziki.
Sementara Ketua JKSN Arab Saudi Imron Masyhudi meyakini mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi, khususnya warga NU akan sepenuhnya mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Setidaknya 70 persen lebih insya Allah Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf menang di Arab Saudi,” kata pria yang juga wakil ketua Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Arab Saudi sekaligus penyiar radio berbahasa Indonesia Al Majid itu.
Imron menambahkan, JKSN dideklarasikan di Arab Saudi karena mukimin di negara ini merasakan kerja nyata Jokowi selama hampir lima tahun memimpin. Mulai menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, mengembalikan aset-aset ekonomi yang dikelola asing kepada anak bangsa (termasuk Freeport), serta perluasan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), serta pembangunan infrastuktur yang merata dan berkeadilan.
Khusus pelayanan terhadap PMI di luar negeri, di antaranya manfaat pelayanan di bandara Indonesia kini menjadi sangat mudah. Lalu pengesahan Undang-Undang NO 18 tahun 2017 tentang Perlindungan PMI, serta penghapusan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).
Selaras dengan yang disampaikan Imron Masyhudi, Ketua Dewan Penasihat KH Asep Saifuddin Chalim turut menggelorakan semangat peserta deklarasi dengan menyampaikan testimoni keberhasilan kinerja Jokowi selama menjadi presiden.
Kiai Asep mengingatkan di dalam forum tersebut bahwa salah satu pesan kemerdekaan adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Ia menuturkan bahwa diantara presiden-presiden Indonesia sebelumnya menurut saya yang paling terasau kinerjanya ada pada pak Jokowi.
"Mohon maaf 48 tahun dari zaman Presiden Suharto hingga SBY, jalan tol yang bisa dibangun 700 km. Di jaman Pak Jokowi baru 4 tahun saja sudah mampu membangun 1.400 km. Lalu Jokowi telah mengembalikan aset-aset yang terlepas seperti blok Mahakam dan Freeport yang mayoritas sahamnya dikuasai Indonesia," ungkap Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
(rhs)