Menlu Dianugerahi Penghargaan dari Pemerintah dan Kadin Aceh
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menerima piagam penghargaan dari pemerintah dan Kadin Aceh atas Pengembangan Konektifitas Bisnis Aceh – Kepulauan Andaman dan Nicobar. Penyerahan penghargaan ini disela-sela pelaksanaan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI 2019.
Penghargaan tersebut diberikan atas inisiatif dan fasilitasi Kementerian Luar Negeri dalam membangun konektivitas Aceh dengan kepulauan Andaman dan Nicobar melalui kegiatan peluncuran secara resmi ekspedisi pionir kapal dagang dari Pelabuhan Malahayati Aceh ke Pelabuhan Port Blair, Kepulauan Andaman & Nicobar, India, pada 29 Desember 2018.
Ekspedisi pionir ini merupakan implementasi dari Visi Bersama Kerja Sama Maritim di Indo-Pasifik antara Indonesia dan India (Statement on Shared Vision of India-Indonesia Maritime Cooperation in the Indo-Pacific), yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Narendra Modi, pada saat Kunjungan Kenegaraan PM Modi ke Indonesia tanggal 29-30 Mei 2018.
Eskpedisi pionir kapal dagang ini membawa sampel produk-produk Aceh untuk dipamerkan di Port Blair, Kepulauan Andaman & Nicobar. "Minat terhadap produk Aceh cukup tinggi. Hal ini terlihat dari tingginya antusiasme pengusaha Andaman dan Nicobar mengunjungi pameran produk-produk Aceh yang penyelenggaraannya difasilitasi oleh KBRI New Delhi dan Andaman Chamber of Commerce and Industry (ACCI)," kata Menlu Retno LP Marsudi melalui pesan elektronik yang diterima SINDOnews, Rabu (9/1/2019).
Produk-produk Aceh yang diminati oleh pasar Andaman dan Nicobar antara lain bahan bangunan, buah-buahan, buah tropis, sayur mayur dan kelapa.
Proses implementasi Visi Bersama (Shared Vision) berjalan relatif cepat, sekitar 6 bulan sejak pencanangannya oleh kedua kepala Pemerintahan. Kemenlu telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Aceh secara langsung dalam proses tersebut.
Ekspedisi pionir kapal dagang ini didahului dengan serangkaian program pendahuluan, yang terencana yaitu India-Indonesia Investment Forum di Banda Aceh pada 9 Juli 2018, penyusunan Road Map di Jakarta pada 8 Agustus 2018, FGD Teknis di Banda Aceh pada 5 November 2018, Market Intelligence Research di Port Blair oleh tim dari Universitas Almuslim, Universitas Malikusasaleh, dan Universitas Syiah Kuala, dan Indonesia-India Seminar and Business Forum di Kepulauan Andaman & Nicobar pada 29 November 2018 dan di Chennai pada 1 Desember 2018.
Penghargaan tersebut diberikan atas inisiatif dan fasilitasi Kementerian Luar Negeri dalam membangun konektivitas Aceh dengan kepulauan Andaman dan Nicobar melalui kegiatan peluncuran secara resmi ekspedisi pionir kapal dagang dari Pelabuhan Malahayati Aceh ke Pelabuhan Port Blair, Kepulauan Andaman & Nicobar, India, pada 29 Desember 2018.
Ekspedisi pionir ini merupakan implementasi dari Visi Bersama Kerja Sama Maritim di Indo-Pasifik antara Indonesia dan India (Statement on Shared Vision of India-Indonesia Maritime Cooperation in the Indo-Pacific), yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Narendra Modi, pada saat Kunjungan Kenegaraan PM Modi ke Indonesia tanggal 29-30 Mei 2018.
Eskpedisi pionir kapal dagang ini membawa sampel produk-produk Aceh untuk dipamerkan di Port Blair, Kepulauan Andaman & Nicobar. "Minat terhadap produk Aceh cukup tinggi. Hal ini terlihat dari tingginya antusiasme pengusaha Andaman dan Nicobar mengunjungi pameran produk-produk Aceh yang penyelenggaraannya difasilitasi oleh KBRI New Delhi dan Andaman Chamber of Commerce and Industry (ACCI)," kata Menlu Retno LP Marsudi melalui pesan elektronik yang diterima SINDOnews, Rabu (9/1/2019).
Produk-produk Aceh yang diminati oleh pasar Andaman dan Nicobar antara lain bahan bangunan, buah-buahan, buah tropis, sayur mayur dan kelapa.
Proses implementasi Visi Bersama (Shared Vision) berjalan relatif cepat, sekitar 6 bulan sejak pencanangannya oleh kedua kepala Pemerintahan. Kemenlu telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Aceh secara langsung dalam proses tersebut.
Ekspedisi pionir kapal dagang ini didahului dengan serangkaian program pendahuluan, yang terencana yaitu India-Indonesia Investment Forum di Banda Aceh pada 9 Juli 2018, penyusunan Road Map di Jakarta pada 8 Agustus 2018, FGD Teknis di Banda Aceh pada 5 November 2018, Market Intelligence Research di Port Blair oleh tim dari Universitas Almuslim, Universitas Malikusasaleh, dan Universitas Syiah Kuala, dan Indonesia-India Seminar and Business Forum di Kepulauan Andaman & Nicobar pada 29 November 2018 dan di Chennai pada 1 Desember 2018.
(pur)