Peneliti LIPI Sebut Perseteruan PAN Wajar
A
A
A
JAKARTA - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI Siti Zuhro menyebut wajar kisruh yang terjadi pada Partai Amanat Nasional (PAN) beberapa waktu lalu. Menurutnya, yang tidak wajar adalah bila yang dilakukan oposisi tidak terukur apalagi dalam satu gerbong dukungan.
"Seperti jamanya pak SBY satu koalisi tapi marah-marah yang di dalem nah itu yang tidak etis. Tapi kalo oposisi itu kerjaannya,memang dia melakukan konstruktif," ujar Siti di kantor Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
Menurutnya, para elit politik khususnya PAN seharusnya menyelsaikan masalah tersebut secara internal. Jangan libatkan publik akan haru biru kepentingan sesaat elit politik.
"Elit bertengkarlah internal, jangan diumbar ke publik masyrakat itu sudah sengsara. Hidupnya yang tidak beruntung secara ekonomi, liat sekarang ada musibah itu ada bencana adalah empati dari para elit itu tidak hanya sekedar mengedepankan kepentingan sesaatnya," jelasnya.
Di sisi lain, apakah perseteruan di kubu PAN akan mempengaruhi pilpres dan pileg 2019, Siti mejawab ada pengaruhnya walaupun kecil.
"Dan ini partai politik jangan lupa, sarat dengan kepentingan dan tentu bagaimana kepentingan orientasi kekuasanya itu terakomodasi secara proper," tuturnya.
Amien Rais diminta mundur dari kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) dan politik praktis. Permintaan itu dari para pendiri PAN, yakni Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty dan Zumrotin.
Mereka menganggap Amien Rais seringkali melakukan kiprah dan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip pendirian PAN.
"Seperti jamanya pak SBY satu koalisi tapi marah-marah yang di dalem nah itu yang tidak etis. Tapi kalo oposisi itu kerjaannya,memang dia melakukan konstruktif," ujar Siti di kantor Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
Menurutnya, para elit politik khususnya PAN seharusnya menyelsaikan masalah tersebut secara internal. Jangan libatkan publik akan haru biru kepentingan sesaat elit politik.
"Elit bertengkarlah internal, jangan diumbar ke publik masyrakat itu sudah sengsara. Hidupnya yang tidak beruntung secara ekonomi, liat sekarang ada musibah itu ada bencana adalah empati dari para elit itu tidak hanya sekedar mengedepankan kepentingan sesaatnya," jelasnya.
Di sisi lain, apakah perseteruan di kubu PAN akan mempengaruhi pilpres dan pileg 2019, Siti mejawab ada pengaruhnya walaupun kecil.
"Dan ini partai politik jangan lupa, sarat dengan kepentingan dan tentu bagaimana kepentingan orientasi kekuasanya itu terakomodasi secara proper," tuturnya.
Amien Rais diminta mundur dari kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) dan politik praktis. Permintaan itu dari para pendiri PAN, yakni Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty dan Zumrotin.
Mereka menganggap Amien Rais seringkali melakukan kiprah dan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip pendirian PAN.
(pur)