Jubir BPN Prabowo-Sandi Ingatkan One Message System pada Emak-emak

Sabtu, 22 Desember 2018 - 20:36 WIB
Jubir BPN Prabowo-Sandi Ingatkan One Message System pada Emak-emak
Jubir BPN Prabowo-Sandi Ingatkan One Message System pada Emak-emak
A A A
JAKARTA - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ingatkan fokus di pemilihan presiden 2019 bagi pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno kepada kaum perempuan, khususnya ibu-ibu yakni one message system.

"Yaitu kita mengangkat hal-hal yang paling penting yang menjadi satu -dua hal yang itu lintas daerah dan lintas strata ekonomi dan menjadi keprihatinan bersama. Dan mayoritas sesuai dengan data, mau pakai data manapun mereka pasti menyatakan ini adalah dua dari sekian banyak isu utama yang selalu dinyatakan oleh masyarakat menjadi keprihatinan mereka," ujar Saras saat menghadiri diskusi di Rumah Djoang tim pemenangan Prabowo-Sandi, Jl Wijaya 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/12/2018).

Saras menjelaskan, dua isu utama yang menjadi fokus, yakni pertama kestabilan harga barang pokok yang terjangkau. Kenapa harus stabil, karena, kata Saras, banyak bahan pokok yang baik beberapa bulan yang cukup meresahkan masyarakat yang didapatinya dari daerah pilih (dapil) Saras sebelumnya.

"Dan silahkan itu gunakan dengan pengalaman sendiri emak-emak di sini juga bisa mencari beda-beda data. Bisa bagi tugas ada yang cari tahu dari Sumatra harganya seperti apa dan dari Jawa harganya seperti apa. Dan gunakan nanti kata-kata kesaksian dari warga emak-emak daerah itu dikumpulkan kompilasi dan dikirimkan ke tim inti BPN supaya kami bisa buatkan infografis dan poster-poster untuk disebarluaskan," jelas Saras.

Untuk isu yang kedua, kata Saras adalah lapangan pekerjaan. Menurut Saras kedua isu tersebut saling berkesinambungan dengan program OK OCE yang diusung Prabowo-Sandi yang menjadi ekonomi kerakyatan.

"Kalo kita mengangkat itu dan itu berhubungan dengan lapangan pekerjaan, berhubungan dengan OK OCE yang nanti akan di ubah menjadi ekonomi kerakyatan, itu berhubungan dengan bagaimana seorang anak muda mau membuat usahanya sendiri dia mau membuat bisnis clan tapi susah untuk mengetahui bagaimana kestabilan harga," tuturnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5932 seconds (0.1#10.140)