Netral, Perajin Tahu Tempe Deklarasi Pemilu Aman dan Damai
A
A
A
JAKARTA - Perajin tahu dan tempe mendeklarasikan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 aman dan damai. Mereka ini tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo)
Gakoptindo juga tidak akan mengarahkan anggotanya untuk memilih calon tertentu pada Pemilu 2019 nanti. Pihaknya menghormati perbedaan pandangan di antara anggota-anggotanya sesama perajin tempe tahu di seluruh Indonesia. Bagi mereka perbedaan pandangan merupakan suatu rahmatan lil alamiin.
"Kami, segenap perajin tempe dan tahu di seluruh Indonesia, mendukung Pemilu yang aman, nyaman, sejuk, demokrasi, langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber)," kata Ketua Umun Gakoptindo, Aip Syarifuddin di Jakarta Barat, Kamis (20/12/2018).
Menurut Aip, pihaknya mendukung siapapun yang akan terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Yang penting pemimpin terpilih nanti harus memperhatikan nasib para perajin tahu tempe.
Apalagi, kebutuhan kedelai para perajin di Indonesia per tahunnya mencapai 3 juta ton. Sebagian besar kedelai diimpor dari luar negeri.
"Harapan kami pemerintah lebih memperhatikan dan membantu nasib para perajin tempe dan tahu di seluruh Indonesia menjadi lebih baik lagi," ujarnya.
Aip menyebut, saat ini jumlah perajin tahu tempe di Indonesia mencapai 1,5 juta orang. Jumlah tersebut belum termasuk keluarga mereka. "Kalau sama keluarga jumlahnya mencapai 5 juta orang," tandasnya. Di sisi lain, Gakoptindo juga mengutuk dan menentang maraknya berita hoaks yang memecah belah persatuan NKRI.
Gakoptindo juga tidak akan mengarahkan anggotanya untuk memilih calon tertentu pada Pemilu 2019 nanti. Pihaknya menghormati perbedaan pandangan di antara anggota-anggotanya sesama perajin tempe tahu di seluruh Indonesia. Bagi mereka perbedaan pandangan merupakan suatu rahmatan lil alamiin.
"Kami, segenap perajin tempe dan tahu di seluruh Indonesia, mendukung Pemilu yang aman, nyaman, sejuk, demokrasi, langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber)," kata Ketua Umun Gakoptindo, Aip Syarifuddin di Jakarta Barat, Kamis (20/12/2018).
Menurut Aip, pihaknya mendukung siapapun yang akan terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Yang penting pemimpin terpilih nanti harus memperhatikan nasib para perajin tahu tempe.
Apalagi, kebutuhan kedelai para perajin di Indonesia per tahunnya mencapai 3 juta ton. Sebagian besar kedelai diimpor dari luar negeri.
"Harapan kami pemerintah lebih memperhatikan dan membantu nasib para perajin tempe dan tahu di seluruh Indonesia menjadi lebih baik lagi," ujarnya.
Aip menyebut, saat ini jumlah perajin tahu tempe di Indonesia mencapai 1,5 juta orang. Jumlah tersebut belum termasuk keluarga mereka. "Kalau sama keluarga jumlahnya mencapai 5 juta orang," tandasnya. Di sisi lain, Gakoptindo juga mengutuk dan menentang maraknya berita hoaks yang memecah belah persatuan NKRI.
(poe)