Diharapkan Sinergi Polri-TNI dan Aktivis Bisa Terus Dipererat
A
A
A
JAKARTA - Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) menggelar pertandingan catur persaudaraan antara aktivis, TNI, dan Polri di Kantor DPP PGK, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (15/12/2018). Dalam pertandingan itu masing-masing TNI dan Polri mengirimkan sepuluh personel. Mereka bersatu menghadapi 20 aktivis.
Pertandingan ini berlangsung selama dua babak. Masing-masing babak 30 menit. Dalam pertandingan yang penuh keakraban dan kekeluargaan ini, regu dari TNI dipimpin Kepala Kantor Administrasi Veteran Jaya 02/ Jakarta Utara, Mayor Sujono. Sedangkan Polri dipimpin oleh Kasie Teknologi Informatika Polres Jakbar, Kompol Puryadi.
Ketua Umum PGK Bursah Zarnubi mengatakan, aktivis yang diterjunkan dalam pertandingan ini berasal dari berbagai generasi. Mulai dari aktivis angkatan 1980-an, angkatan 1990-an, hingga aktivis pasca-reformasi.
Menurut Bursah, pertandingan ini sengaja digelar untuk merajut kembali persaudaraan di antara anak bangsa, khususnya di kalangan TNI, Polri, serta aktivis. "Kita sudah sering menggelar pertandingan catur, namun pertandingan kali ini konteksnya berbeda. Catur kali ini digelar untuk membangun persaudaraan antara TNI, Polri, bersama dengan aktivis," ucap mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) itu sebelum pertandingan digelar.
Olahraga catur dipilih sebagai pintu untuk menyatukan aktivis dan TNI-Polri, karena catur menekankan pada adanya persaudaraan. Persaudaraan ini, kata dia, sangat penting, apalagi Indonesia saat ini sedang mempersiapkan pesta demokrasi.
Di sisi lain, persatuan TNI-Polri dibutuhkan untuk membangun sinergi guna mewujudkan stabilitas dalam berbangsa dan bernegara. Hal itu penting untuk menjaga kelangsungan demokrasi di masa yang akan datang. "Jadi, momen ini sangat tepat, apalagi menjelang pileg dan pilpres. Sehingga diharapkan TNI/Polri makin solid dan mampu mengawal demokrasi," lanjutnya.
Tujuan kedua, agar bangsa ini dapat belajar dengan terus menerus mengisi literasi berbangsa sehingga bangsa ini semakin beradab. "Kita jangan seperti tradisi di medsos hari ini yang saling menghajar, saling menebar hoax. Jadi dengan budaya literasi, kita lebih kohesif. Sehingga dalam mewujudkan NKRI harga mati jadi keniscayaan di masa yang akan datang," jelasnya.
Sementara terkait kasus pembakaran Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Bursah menghimbau agar kasus tersebut tidak dibesar-besarkan. TNI dan Polri sampai saat ini tetap solid, dan peristiwa itu terjadi hanyalah kesalahpahaman semata.
"Dengan adanya pertandingan catur ini, membuktikan bahwa TNI dan Polri masih dilingkupi suasana persaudaraan. Kita berharap semoga kasus Ciracas tidak terjadi lagi di kemudian hari," harapnya.
Senada dengan Bursah, Mayor Sujono, yang hadir sebagai peserta, acara pertandingan catur ini merupakan ajang merekatkan persahabatan dan refreshing di antara TNI dan Polri. "Harapan saya acara ini dilakukan terus, agar bisa bersinergi antara TNI/Polri dan aktivis," ucapnya.
Sementara itu, Kompol Puryadi juga mengapresiasi kegiatan ini demi menjalin sinergitas antara Polri-TNI. "Saya apresiasi sekali dari pertemuan aktivis, TNI, dan Polri ini. Kami sangat mendukung pertandingan ini untuk menjalin silaturrahmi kita untuk mengikat tali persaudaraan. Kami juga berharap agar pertemuan seperti ini dapat ditingkatkan kembali di masa yang akan datang," tutur Puryadi.
Pertandingan ini berlangsung selama dua babak. Masing-masing babak 30 menit. Dalam pertandingan yang penuh keakraban dan kekeluargaan ini, regu dari TNI dipimpin Kepala Kantor Administrasi Veteran Jaya 02/ Jakarta Utara, Mayor Sujono. Sedangkan Polri dipimpin oleh Kasie Teknologi Informatika Polres Jakbar, Kompol Puryadi.
Ketua Umum PGK Bursah Zarnubi mengatakan, aktivis yang diterjunkan dalam pertandingan ini berasal dari berbagai generasi. Mulai dari aktivis angkatan 1980-an, angkatan 1990-an, hingga aktivis pasca-reformasi.
Menurut Bursah, pertandingan ini sengaja digelar untuk merajut kembali persaudaraan di antara anak bangsa, khususnya di kalangan TNI, Polri, serta aktivis. "Kita sudah sering menggelar pertandingan catur, namun pertandingan kali ini konteksnya berbeda. Catur kali ini digelar untuk membangun persaudaraan antara TNI, Polri, bersama dengan aktivis," ucap mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) itu sebelum pertandingan digelar.
Olahraga catur dipilih sebagai pintu untuk menyatukan aktivis dan TNI-Polri, karena catur menekankan pada adanya persaudaraan. Persaudaraan ini, kata dia, sangat penting, apalagi Indonesia saat ini sedang mempersiapkan pesta demokrasi.
Di sisi lain, persatuan TNI-Polri dibutuhkan untuk membangun sinergi guna mewujudkan stabilitas dalam berbangsa dan bernegara. Hal itu penting untuk menjaga kelangsungan demokrasi di masa yang akan datang. "Jadi, momen ini sangat tepat, apalagi menjelang pileg dan pilpres. Sehingga diharapkan TNI/Polri makin solid dan mampu mengawal demokrasi," lanjutnya.
Tujuan kedua, agar bangsa ini dapat belajar dengan terus menerus mengisi literasi berbangsa sehingga bangsa ini semakin beradab. "Kita jangan seperti tradisi di medsos hari ini yang saling menghajar, saling menebar hoax. Jadi dengan budaya literasi, kita lebih kohesif. Sehingga dalam mewujudkan NKRI harga mati jadi keniscayaan di masa yang akan datang," jelasnya.
Sementara terkait kasus pembakaran Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Bursah menghimbau agar kasus tersebut tidak dibesar-besarkan. TNI dan Polri sampai saat ini tetap solid, dan peristiwa itu terjadi hanyalah kesalahpahaman semata.
"Dengan adanya pertandingan catur ini, membuktikan bahwa TNI dan Polri masih dilingkupi suasana persaudaraan. Kita berharap semoga kasus Ciracas tidak terjadi lagi di kemudian hari," harapnya.
Senada dengan Bursah, Mayor Sujono, yang hadir sebagai peserta, acara pertandingan catur ini merupakan ajang merekatkan persahabatan dan refreshing di antara TNI dan Polri. "Harapan saya acara ini dilakukan terus, agar bisa bersinergi antara TNI/Polri dan aktivis," ucapnya.
Sementara itu, Kompol Puryadi juga mengapresiasi kegiatan ini demi menjalin sinergitas antara Polri-TNI. "Saya apresiasi sekali dari pertemuan aktivis, TNI, dan Polri ini. Kami sangat mendukung pertandingan ini untuk menjalin silaturrahmi kita untuk mengikat tali persaudaraan. Kami juga berharap agar pertemuan seperti ini dapat ditingkatkan kembali di masa yang akan datang," tutur Puryadi.
(maf)