Kementerian Pertahanan Dorong Sinergi Industri Pertahanan

Selasa, 11 Desember 2018 - 08:41 WIB
Kementerian Pertahanan...
Kementerian Pertahanan Dorong Sinergi Industri Pertahanan
A A A
JAKARTA - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mendorong industri senjata terus berkembang hingga mampu meningkatkan ekspor. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto, upaya ini dilakukan dengan meningkatkan sinergi antara pemerintah dan industri pertahanan.

”Kuncinya yakni sinergi antara industri pertahanan badan usaha milik negara (BUMN) dengan industri pertahanan milik swasta,” katanya tadi malam.

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki sejumlah badan usaha milik negara industri strategis (BUMNIS) yang bergerak di bidang alutsista dan sejumlah perusahaan swasta. Untuk BUMNIS, misalnya, ada nama tenar seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT DI.

Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menilai, untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi ekspor alutsista ke mancanegara, perusahaan senjata nasional dapat menempuh dua strategi keunggulan, yakni strategi keunggulan komparatif dan strategi keunggulan kompetitif.

Dia menjelaskan, strategi keunggulan komparatif mengutamakan kapasitas produk-produk yang mampu bersaing dengan kualitas yang sama dengan harga yang lebih murah. Contohnya, amunisi ringan untuk peluru kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm yang dipakai militer seluruh dunia.

”PT Pindad harus memiliki kompetensi sumber daya manusia yang dapat bekerja dengan teknologi pabrik yang lebih autonomus. Militer seluruh dunia harus banyak membeli produk PT Pindad karena lebih murah dan kualitas tinggi terbukti dari seringnya digunakan TNI AD menjadi juara AASAM dan AARM,” katanya.

Adapun strategi keunggulan kompetitif mengutamakan kapasitas produk-produk yang memang hanya diproduksi oleh pabrik alutsista di Indonesia. Contohnya, Helikopter NBell versi Naval/Maritime buatan PTDI yang dirancang khusus beroperasi di atas geladak kapal-kapal perang.

Pengamat militer dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai sejumlah perusahaan senjata Indonesia berpotensi bersaing di dunia, salah satunya PT Pindad. Sejauh ini perusahaan yang berbasis di Bandung itu sudah punya kualifikasi mengekspor senjata tempur seperti SS1. Senjata itu dinilai sudah mumpuni dan cukup berhasil ketika dipakai TNI AD, menjuarai kompetisi tembak di Australia.

Namun, dia menggariskan bahwa upaya itu harus diimbangi komitmen kuat untuk memenuhi bahan baku dan pembiayaan. (Sucipto/Arif Budianto)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7456 seconds (0.1#10.140)