10 Kota yang Dianggap Bertoleransi Tinggi Versi Setara Institute
A
A
A
JAKARTA - Sepuluh kota mendapatkan penghargaan sebagai Kota Toleran 2018 dari Setara Institute. Penghargaan ini diberikan berdasarkan laporan tentang indeks Kota Toleran 2018 hasil penelitian lembaga tersebut.
Laporan Indeks Kota Toleran 2018 adalah laporan kedua Setara Institute yang disusun dengan mengukur tingkat toleransi kota-kota di Indonesia. Adapun kategori yang diteliti adalagh tungkat kebebasan bergama/ berkeyakinan, kesetaraan gender dan inklusi sosial.
"Dalam Indeks Kota Toleran 2018, kami memeriksa tindakan positif pemerintah kota dalam mempraktikan dan mempromosikan toleransi, baik yang tertuang dalam kebijakan, pernyataan resmi, respons atau peristiwa maupun membangun budaya toleransi masyarakat," kata Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi di Hotel Ashley, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Dari Indeks Kota Toleran 2018, Setara Institute meneliti 94 kota dari 98 kota yang ada di Indonesia. Dengan bobot pengukuran, yakni rencana pembangunan (10%), kebijakan diskriminatif (20%), peristiwa intoleransi (20%), partisipasi masyarakat sipil (10%), pernyataan (10%), tindakan nyata (15%), heterogenitas agama (20%), inklusi sosial keagamaan (10%).
Dari penilaian tersebut didapati 10 kota dengan toleransi tinggi tahun 2018 beserta poinnya, yakni :
1. Kota Singkawang 6,513
2. Kota Salatiga 6,477
3. Kota Patang Siantar 6,280
4. Kota Manado 6,030
5. Kota Ambon 5,960
6. Kota Bekasi 5,890
7. Kita Kupang 5,875
8. Kita Tomohon 5,833
9. Kota Binjay 5,830
10. Kota Surabaya 5,823
Angka-angka tersebut didapatkan dengan melihat empat variabel sebagai alat ukur dengan mengadopsi kerangka pengukuran Grim and Finke. Keempat variabel tersebut adalah regulasi pemerintah kota, tindakan pemerintah, regulasi sosial termasuk kesetaraan gender, dan demokrasi agama.
"Tujuan pengindeksan ini untuk mempromosikan kota-kota yang dianggap berhasil membangun dan mengembangkan toleransi di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat memicu bagi kota- lain untuk turut bergegas mengikuti dan mengembangakan toleransi di wilayahnya," tutur Hendardi.
Laporan Indeks Kota Toleran 2018 adalah laporan kedua Setara Institute yang disusun dengan mengukur tingkat toleransi kota-kota di Indonesia. Adapun kategori yang diteliti adalagh tungkat kebebasan bergama/ berkeyakinan, kesetaraan gender dan inklusi sosial.
"Dalam Indeks Kota Toleran 2018, kami memeriksa tindakan positif pemerintah kota dalam mempraktikan dan mempromosikan toleransi, baik yang tertuang dalam kebijakan, pernyataan resmi, respons atau peristiwa maupun membangun budaya toleransi masyarakat," kata Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi di Hotel Ashley, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Dari Indeks Kota Toleran 2018, Setara Institute meneliti 94 kota dari 98 kota yang ada di Indonesia. Dengan bobot pengukuran, yakni rencana pembangunan (10%), kebijakan diskriminatif (20%), peristiwa intoleransi (20%), partisipasi masyarakat sipil (10%), pernyataan (10%), tindakan nyata (15%), heterogenitas agama (20%), inklusi sosial keagamaan (10%).
Dari penilaian tersebut didapati 10 kota dengan toleransi tinggi tahun 2018 beserta poinnya, yakni :
1. Kota Singkawang 6,513
2. Kota Salatiga 6,477
3. Kota Patang Siantar 6,280
4. Kota Manado 6,030
5. Kota Ambon 5,960
6. Kota Bekasi 5,890
7. Kita Kupang 5,875
8. Kita Tomohon 5,833
9. Kota Binjay 5,830
10. Kota Surabaya 5,823
Angka-angka tersebut didapatkan dengan melihat empat variabel sebagai alat ukur dengan mengadopsi kerangka pengukuran Grim and Finke. Keempat variabel tersebut adalah regulasi pemerintah kota, tindakan pemerintah, regulasi sosial termasuk kesetaraan gender, dan demokrasi agama.
"Tujuan pengindeksan ini untuk mempromosikan kota-kota yang dianggap berhasil membangun dan mengembangkan toleransi di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat memicu bagi kota- lain untuk turut bergegas mengikuti dan mengembangakan toleransi di wilayahnya," tutur Hendardi.
(dam)