Terbesar di Dunia, Koleksi Kayu Perkuat Pangkalan Data Cadangan Karbon

Kamis, 06 Desember 2018 - 22:57 WIB
Terbesar di Dunia, Koleksi...
Terbesar di Dunia, Koleksi Kayu Perkuat Pangkalan Data Cadangan Karbon
A A A
JAKARTA - Perpustakaan kayu yang dikelola Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BLI KLHK), Xylarium Bogoriense, ternyata memiliki spesimen kayu terbanyak di dunia. Koleksi kayu tersebut penting untuk ikut mempromosikan perdagangan kayu legal dan memperkuat pangkalan data cadangan karbon Indonesia.

Hal ini terungkap saat sesi diskusi panel yang digelar di Paviliun Indonesia, Rabu (5/12/2018), waktu setempat, pada ajang Konferensi Perubahan Iklim (COP UNFCCC) ke 24 yang berlangsung di Katowice, Polandia. Sejumlah peserta internasional terlihat antusias mengikuti sesi tersebut.

Kepala BLI KLHK yang juga penanggung jawab Paviliun Indonesia, Agus Justianto, mengungkapkan, Xylarium Bogoriense mulai mengumpulkan spesimen kayu sejak 1914. “Hingga saat ini telah ada lebih dari 193.000 spesimen kayu di Xylarium Bogoriense,” ujar Agus dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (6/12/2018).

Xylarium Bogoriense telah tercatat dalam Index Xylarium, Institutional Wood Collection sejak 1975 yang dikelola oleh International Assosiation of Wood Anatomists (IAWA). Xylarium Bogoriense kini mengungguli perpustakaan kayu yang ada di Belgia (69.000 spesimen), Amerika Serikat (105.000 spesimen) dan Belanda (125.000 spesimen).

Sementara itu, Peneliti BLI KLHK Krisdianto menjelaskan, xylarium mendokumentasikan keragaman jenis kayu yang bermanfaat sebagai penunjang penelitian dan sumber informasi ilmiah, seperti nama lokal, nama ilmiah, dan persebaran jenis kayu.

Xylarium juga menjadi rujukan utama identifikasi kayu dalam perdagangan produk kayu. Dalam konteks pengendalian perubahan iklim, koleksi kayu juga punya banyak fungsi. “Pola lingkaran pertumbuhan pada kayu bisa dijadikan acuan untuk memprediksi pola iklim,” katanya.

Koleksi kayu yang ada di Xylarium Bogoriense, lanjut Krisdianto, memperkuat database (pangkalan data) cadangan karbon Indonesia. “Cadangan karbon yang tersimpan pada setiap jenis kayu berbeda berdasarkan berat jenis dan senyawa aktif yang tergantung di dalamnya,” katanya.

Alat Identifikasi Kayu Otomatis
Untuk memudahkan proses identifikasi kayu, BLI KLHK juga telah mengembangkan Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO). Peneliti BLI KLHK Ratih Damayanti menjelaskan, selama ini identifikasi kayu membutuhkan proses yang cukup lama, bahkan hingga 4 pekan. “Dengan AIKO, jenis kayu bisa diketahui dalam hitungan detik,” katanya.

AIKO bisa dioperasikan dengan telefon genggam yang ada di pasaran dengan menambahkan lensa pembesar pada bagian kamera. Kamera dimanfaatkan untuk memotret pola yang ada pada spesimen kayu.

Setiap jenis kayu memiliki pola yang berbeda, seperti halnya sidik jari pada manusia. Informasi jenis kayu nantinya akan dikirimkan dari peladen (server) yang dikelola BLI KLHK. Data yang ada di peladen tersebut bersumber dari Xylarium Bogoriense.

Menurut Ratih, AIKO bisa mengidentifikasi secara akurat dan memberi informasi jenis kayu dengan komprehensif. “Informasi yang disediakan termasuk nama botani, nama dagang, klasifikasi kelas kayu komersial, kelas kuat kayu, dan potensi pemanfaatan,” pungkasnya.
(thm)
Berita Terkait
KLHK Sebut Indeks Kualitas...
KLHK Sebut Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nasional Tahun 2021 Meningkat
Pentingnya Prodi Environmental...
Pentingnya Prodi Environmental Diplomacy untuk Atasi Hegemoni Ilmu LHK
Simontana Kementerian...
Simontana Kementerian LHK Masuk Top 99 Pelayanan Publik 2020
Kesadaran Generasi Muda...
Kesadaran Generasi Muda terhadap Lingkungan Harus Dipupuk Sejak Dini
GLF 2020, Indonesia...
GLF 2020, Indonesia Jadi Perhatian Dunia Terkait Hutan dan Lingkungan
Siti Nurbaya Apresiasi...
Siti Nurbaya Apresiasi Aksi Nyata Anak-anak Menjaga Lingkungan
Berita Terkini
Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan...
Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan Orang, 19 TKI Dipaksa Jadi PSK di Dubai
1 jam yang lalu
Tarif Resiprokal AS:...
Tarif Resiprokal AS: Tantangan bagi Ekonomi Terbuka Indonesia
3 jam yang lalu
Megawati Nonton Drama...
Megawati Nonton Drama Teater Sejarah Soekarno dan Imam Al Bukhari di Gedung Kesenian Jakarta
4 jam yang lalu
Politikus Gerindra Tegaskan...
Politikus Gerindra Tegaskan Tak Ada Dwifungsi dalam UU TNI Baru
4 jam yang lalu
UGM Tegaskan Jokowi...
UGM Tegaskan Jokowi Kuliah di Fakultas Kehutanan, Lulus 1985
4 jam yang lalu
Ekstradisi Buronan Paulus...
Ekstradisi Buronan Paulus Tannos, Menkum: Pemerintah Lengkapi Dokumen Tambahan
6 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved