PDIP: Sikap Osama Berpotensi Ganggu Hubungan RI-Arab Saudi
A
A
A
JAKARTA - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) angkat suara mengenai kicauan Duta Besar Arab Saudi, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi dalam akun Twitter pribadinya yang mengaitkan Reuni Alumni 212 dengan pembakaran bendera Tauhid.
Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini menilai pernyataan Osama tidak tepat sebagai seorang dubes negara sahabat.
"Pernyataan seorang diplomat yang telah mencampuri urusan dalam negeri bangsa Indonesia dan melanggar kode etik serta prinsip-prinsip diplomatik," kata Ketua DPP PDIP, Hamka Haq dalam siaran persnya, Kamis (6/12/2018). (Baca juga: Dubes Saudi Dianggap Campuri Dalam Negeri Indonesia )
Hamka menyesalkan sikap Osama yang dinilai telah melakukan tuduhan secara implisit terhadap organisasi kepemudaan GP Ansor sebagai organisasi yang bernaung di bawah ormas Islam terbesar di Indonesia PBNU, sebagai organisasi yang sesat.
Menurut dia, sikap Osama berpotensi mengganggu hubungan baik yang selama ini terjalin, bukan hanya antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi, tetapi juga antara bangsa Indonesia dengan bangsa Saudi Arabia.
PDIP pun mendukung sikap tegas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang meminta Kerajaan Saudi Arabia memulangkan Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi dan menggantikan dengan pejabat Dubes baru.
"PDI Perjuangan percaya Pemerintah Jokowi yang responsif dan memegang teguh etika diplomasi politik internasional, akan menindaklanjuti sikap dari PBNU," katanya. (Baca juga: Kemlu Sebut Kicauan Dubes Arab Saudi Langgar Prinsip Diplomatik )
Sebelumnya Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah al Shuaibi, menjadi sorotan setelah cuitannya menyebut ormas yang membakar bendera tauhid sebagai organisasi sesat. Sontak saja cuitan Dubes Osama ini memicu reaksi dari PBNU dan Banser yang menuntut agar ia diusir dari Indonesia.
Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini menilai pernyataan Osama tidak tepat sebagai seorang dubes negara sahabat.
"Pernyataan seorang diplomat yang telah mencampuri urusan dalam negeri bangsa Indonesia dan melanggar kode etik serta prinsip-prinsip diplomatik," kata Ketua DPP PDIP, Hamka Haq dalam siaran persnya, Kamis (6/12/2018). (Baca juga: Dubes Saudi Dianggap Campuri Dalam Negeri Indonesia )
Hamka menyesalkan sikap Osama yang dinilai telah melakukan tuduhan secara implisit terhadap organisasi kepemudaan GP Ansor sebagai organisasi yang bernaung di bawah ormas Islam terbesar di Indonesia PBNU, sebagai organisasi yang sesat.
Menurut dia, sikap Osama berpotensi mengganggu hubungan baik yang selama ini terjalin, bukan hanya antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi, tetapi juga antara bangsa Indonesia dengan bangsa Saudi Arabia.
PDIP pun mendukung sikap tegas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang meminta Kerajaan Saudi Arabia memulangkan Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi dan menggantikan dengan pejabat Dubes baru.
"PDI Perjuangan percaya Pemerintah Jokowi yang responsif dan memegang teguh etika diplomasi politik internasional, akan menindaklanjuti sikap dari PBNU," katanya. (Baca juga: Kemlu Sebut Kicauan Dubes Arab Saudi Langgar Prinsip Diplomatik )
Sebelumnya Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah al Shuaibi, menjadi sorotan setelah cuitannya menyebut ormas yang membakar bendera tauhid sebagai organisasi sesat. Sontak saja cuitan Dubes Osama ini memicu reaksi dari PBNU dan Banser yang menuntut agar ia diusir dari Indonesia.
(dam)