Kubu Prabowo-Sandi Minta Kaum Disabilitas Tak Golput
A
A
A
JAKARTA - Koalisi Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengimbau kaum disabilitas tidak golput pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Imbauan itu disampaikan Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Hashim mengatakan, Partai Gerindra selama ini memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas di DPR. Hasilnya, Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas telah disahkan.
"Kami perlu bantuan saudara-saudara, Kami perlu pertolongan saudara-saudara. Kami perlu dukungan saudara-saudara. Kami perlu suara saudara-saudara. Karenanya jangan golput, jangan golput, bantu saudara-saudaranya datang ke TPS, dampingi ke TPS," ujar Hashim.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini memastikan Undang-undang tentang Penyandang Disabilitas itu bisa dijalankan jika Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 mendatang. Sebab, Peraturan Pemerintah (PP) sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Undang-undang Penyandang Disabilitas itu juga belum diterbitkan.
"Nanti saudara-saudara tidak perlu curhat ke saya lagi. Saudara saudara bertemu Prabowo-Sandi untuk bersukacita. Kami telah membuktikan kepada komunitas disabilitas Indonesia bahwa janji Prabowo bukan janji kosong," kata adik Prabowo Subianto itu.
Dia menilai, penyandang disabilitas Indonesia juga bagian dari anak bangsa yang haknya diatur dalam Undang-undang, sehingga wajib mendapatkan haknya secara adil dan makmur.
"Kami berharap bahwa saudara-saudara tunanetra tidak ditipu lagi, jasa yang harusnya dibayar Rp100 ribu jangan sampai dibayar Rp10 ribu lagi, atau Rp1000 lagi. Jangan lagi saudara-saudara menjadi korban penipuan orang orang jahat di Republik Indonesia ini," pungkasnya.
Hashim mengatakan, Partai Gerindra selama ini memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas di DPR. Hasilnya, Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas telah disahkan.
"Kami perlu bantuan saudara-saudara, Kami perlu pertolongan saudara-saudara. Kami perlu dukungan saudara-saudara. Kami perlu suara saudara-saudara. Karenanya jangan golput, jangan golput, bantu saudara-saudaranya datang ke TPS, dampingi ke TPS," ujar Hashim.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini memastikan Undang-undang tentang Penyandang Disabilitas itu bisa dijalankan jika Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 mendatang. Sebab, Peraturan Pemerintah (PP) sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Undang-undang Penyandang Disabilitas itu juga belum diterbitkan.
"Nanti saudara-saudara tidak perlu curhat ke saya lagi. Saudara saudara bertemu Prabowo-Sandi untuk bersukacita. Kami telah membuktikan kepada komunitas disabilitas Indonesia bahwa janji Prabowo bukan janji kosong," kata adik Prabowo Subianto itu.
Dia menilai, penyandang disabilitas Indonesia juga bagian dari anak bangsa yang haknya diatur dalam Undang-undang, sehingga wajib mendapatkan haknya secara adil dan makmur.
"Kami berharap bahwa saudara-saudara tunanetra tidak ditipu lagi, jasa yang harusnya dibayar Rp100 ribu jangan sampai dibayar Rp10 ribu lagi, atau Rp1000 lagi. Jangan lagi saudara-saudara menjadi korban penipuan orang orang jahat di Republik Indonesia ini," pungkasnya.
(pur)