LAM Riau Beri Gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara kepada Jokowi

Rabu, 05 Desember 2018 - 03:35 WIB
LAM Riau Beri Gelar...
LAM Riau Beri Gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara kepada Jokowi
A A A
JAKARTA - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menyambangi Istana Merdeka. Mereka akan menganugerahi Presiden Joko Widodo (Jokowi) gelar adat Datuk Seri Setia Amanah Negara.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar mengatakan rencananya pemberian gelar adat kepada Jokowi akan dilakukan di Pekanbaru, Riau pada 15 Desember 2018.

"Kami memberikan gelar adat kepada beliau sebagai ingatan budi kepada Tuan Presiden. Tampaknya beliau berkenan dan insya Allah tanggal 15 akan datang ke Riau," ujar Syahril setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Syahril mengatakan pemberian gelar adat kepada Jokowi memiliki dasar. Selama 17 tahun terakhir, Riau selalu diselimuti kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan. Namun, sejak Jokowi menjabat presiden, persoalan kabut asap ditangani dengan baik.

"Alhamdulillah sudah tiga tahun terakhir ini, asap sudah tak ada lagi di negeri kami. Ini hal-hal yang menjadi dasar," kata Syahril.

Kembalinya Blok Rokan ke pangkuan Indonesia juga menjadi dasar pemberian gelar adat ini. Blok Rokan merupakan blok migas raksasa yang selama 94 tahun dikelola oleh Chevron, perusahaan migas asal Amerika Serikat. Kini blok tersebut dikelola oleh PT Pertamina.

"Pertamina dan alhamdulillah pemerintah daerah melalui perusahaan daerah bersama-sama mengelola Blok Rokan," jelasnya.

LAM Riau juga mengapresiasi Penetapan Presiden No 86 Tahun 2018 tentang Tanah Objek Reforma Agraria. Kebijakan itu mengatur tanah milik bersama diakui dan sekaligus dapat disertifikatkan.

"Ini perjuangan panjang Lembaga Adat Melayu Riau. Hampir 20 tahun kami memperjuangkan ini. Dan di luar dugaan kami, pengakuan hari ini Tuan Presiden telah mengembalikan ke masyarakat adat dan sekaligus memberikan status sertifikat kepada tanah wilayah ini. Kemudian ada Inpres No 8 Tahun 2018 menyangkut Penataan Kembali Perkebunan Kelapa Sawit," kata Syahril.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6388 seconds (0.1#10.140)