Danseskoal Serukan Kerja Sama Pertahanan Maritim Uni Eropa-ASEAN

Minggu, 02 Desember 2018 - 17:24 WIB
Danseskoal Serukan Kerja Sama Pertahanan Maritim Uni Eropa-ASEAN
Danseskoal Serukan Kerja Sama Pertahanan Maritim Uni Eropa-ASEAN
A A A
JAKARTA - Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Laksamana Muda TNI, Amarulla Octavian menyerukan peningkatan kerja sama pertahanan maritim antara Uni Eropa dan ASEAN.

Hal itu diungkapkan Octavian saat dialog terbuka bertema Advancing European Union-Indonesia Security and Defence Partnership di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Minggu (2/12/2018).

Dalam makalah yang dipaparkan berjudul “Indonesia-EU Maritime Security Cooperation” Octavian membahas karakteristik ancaman-ancaman maritim dan kecenderungannya di masa depan. Baik Uni Eropa maupun Indonesia memiliki kepentingan bersama untuk menjaga stabilitas keamanan dari ancaman-ancaman tersebut melalui kerja sama yang lebih sistematis selaras Sustainable Development Goals (SDG) dan ASEAN Political-Security Community (APSC) Action Programme.

"Keberhasilan Uni Eropa menggelar operasi keamanan maritim di Teluk Aden berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB dapat menjadi benchmarking beberapa negara anggota ASEAN menggelar operasi keamanan maritim di Selat Malaka dan Laut Sulu," ujarnya.

Bersama Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom, Danseskoal Amarulla Octavian menjadi pembicara ketiga pada panel pertama.

Pada kesempatan itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Bapak Vincent Guérend dalam sambutannya juga berharap peningkatan kapasitas dan kualitas kerja sama keamanan dan pertahanan antara Indonesia dengan negara-negara anggota Uni Eropa, khususnya pada bidang maritim.

Perkembangan terkini hukum humaniter untuk konflik di laut juga menjadi topik bahasan antara para panelis dan peserta dialog terbuka. Kesempatan berdialog juga dimanfaatkan untuk menyampaikan beberapa hasil penelitian Seskoal dalam konteks implementasi Poros Maritim Dunia.

Hadir dalam dialog tersebut para akademisi dari beberapa perguruan tinggi dan pemerhati dari pusat-pusat kajian serta Atase Pertahanan dari beberapa kedutaan dan organisasi internasional sejumlah 95 orang. Tampak pula para pejabat dari European External Action Service (EEAS) dan International Committee of the Red Cross (ICRC).
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5829 seconds (0.1#10.140)