Indonesia Raih Gold Award dalam CHM Award Ceremony

Kamis, 29 November 2018 - 07:27 WIB
Indonesia Raih Gold...
Indonesia Raih Gold Award dalam CHM Award Ceremony
A A A
JAKARTA - Berita baik datang dari Sharm El Sheikh, Mesir, tempat berlangsungnya the 2018 United Nation Biodiversity Conference, oleh Anggota Delegasi RI yang hadir di sana.

Pada Minggu, 25 November 2018 pukul 17.55 waktu setempat, di sela-sela sidang COP 14 CBD, pada CHM Award Ceremony diumumkan bahwa Indonesia dianugerahi the Gold Award untuk penilaian Clearing House Mechanism (CHM) Award dalam kategori New National Clearing House Mechanism.

Penghargaan diserahkan oleh CBD Executive Secretary Cristiana PasĖ§ca Palmer didampingi Menteri Lingkungan Hidup Mesir sebagai President COP 14 dan diterima oleh pewakilan Delegasi RI. Gold Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Sekretariat UNCBD dalam ajang tersebut.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Wiratno mengatakan, Indonesia telah meratifikasi konvensi PBB tentang keanekaragaman hayati (United Nation on Convention on Biological Diversity/UNCBD) dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan UNCBD.

"Para pihak dalam Konvensi bersepakat merumuskan target pengelolaan keanekaragaman hayati di dunia sebagai acuan bersama yang dikenal sebagai Aichi Biodiversity Targets," kata Wiratno melalui siaran pers, Kamis (29/11/2018).

"Setiap negara yang berpartisipasi dalam CBD kemudian membuat suatu Rencana Strategi dan Aksi Pengelolaan Kehati, atau yang dikenal sebagai IBSAP (Indonesian Biodiversity Startegic and Action Plan/IBSAP 2015-2020) di Indonesia, sesuai dengan kapabilitas masing-masing Negara sebagai pengejawantahan target-target Aichi," tambahnya.

Clearing house mechanism (CMH) atau mekanisme balai kliring pun dibangun sebagai media untuk melaporkan dan menunjukkan kemajuan pencapaian target-target pengelolaan kehati di tiap negara.

Lebih lanjut dikemukakan Wiratno, Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia (BKKHI) merupakan mekanisme berbasis webportal yang terutama digunakan sebagai alat untuk memantau dan melaporkan kemajuan pencapaian implementasi Target Nasional maupun Target Aichi dan sebagai media pertukaran informasi mengenai pengelolaan kehati Indonesia.

BKKHI dapat diakses melalui alamat http://balaikliringkehati.menlhk.go.id/.

Pokja Balai Kliring Keaneragaman Hayati. Menurut Wiratno, bila dirunut ke belakang, perjalanan BKKHI sangat panjang.

"Mulai diinisiasi pada tahun 2002 dan sempat diluncurkan dan beroperasi pada 2004, adanya dinamika perubahan organisasi pemerintahan di Indonesia sempat membuat BKKHI mengalami mati suri," ucapnya.

"Kemudian pada akhir 2016 Kementerian LHK sebagai National Focal Point Indonesia untuk konvensi keanekaragaman hayati, dengan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.755/MenLHK/KSDAE/Kum.0/9/2016 membentuk Kelompok Kerja Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia (Pokja BKKHI)," ungkap Wiratno.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0981 seconds (0.1#10.140)