Prabowo Subianto Kunjungi Tokoh PPP DIY Syukri Fadholi
Prabowo Subianto Kunjungi Tokoh PPP DIY Syukri Fadholi
A
A
A
YOGYAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto melakukan rangkaian kunjungan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di Yogya, Prabowo sempat melakukan pertemuan tertutup di rumah Tokoh PPP DIY Syukri Fadholi. Dalam kunjungan itu tampak mantan istri Prabowo, Titiek Soeharto ikut menyambutnya.
Seperti biasanya Prabowo tampak mengenakan baju “kebesarannya” yakni baju safari. Sesampainya di gang masuk Kampung Suronatan, Kelurahan Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Prabowo disambut ratusan orang yang mayoritas adalah ibu-ibu. Mereka mengajak mantan Danjen Kopassus ini untuk berfoto bersama.
Syukri Fadholi dan Titiek Soeharto menyambut kedatangan Prabowo di depan rumah. Pertemuan para tokoh ini digelar tertutup. Usai bertemu Syukri, sempat dibacakan doa bersama di depan rumah. Prabowo kemudian menuju ke Sasana Hinggil Alun-alun Selatan menemui ribuan relawan Prabowo-Hatta Sandi DIY.
Di hadapan ribuan pendukungnya, mantan menantu Presiden Soeharto ini kembali bahwa bangsa dan ekonomi Indonesia saat ini telah digadaikan ke asing jauh dari cita-cita Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Prabowo mengaku saat dirinya masih usia 19 tahun sudah tanda tangan untuk menyerahkan hidup bagi bangsa negara dengan masuk menjadi tentara. ”Saat ini saya tidak banyak berharap dan hanya punya cita-cita ketika negara adil makmur ada penerusnya," terangnya.
Menurut Prabowo para elite politik justru “menjual” negara Indonesia ke negara asing. "Namun nyatanya apa, mereka justru dengan kepintarannya memintari rakyat, pinter untuk mencuri uang rakyat, pinter untuk membela negara asing," tambahnya.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menambahkan, para elite politik tidak lagi membela para guru honorer, para dokter, para perawat dan rakyat miskin. Para elite politik ini tidak sadar bahwa kekuatan rakyat tidak bisa dilawan karena tidak ada dunia yang bisa melawan rakyat.
"Rakyat tidak ingin jadi kacung di negaranya sendiri," tegasnya. Sebelum mengujungi Syukri dan ke Alun-Alun Kidul, Prabowo juga melakukan pertemuan dengan kader Muhammadiyah di Sleman.
Seperti biasanya Prabowo tampak mengenakan baju “kebesarannya” yakni baju safari. Sesampainya di gang masuk Kampung Suronatan, Kelurahan Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Prabowo disambut ratusan orang yang mayoritas adalah ibu-ibu. Mereka mengajak mantan Danjen Kopassus ini untuk berfoto bersama.
Syukri Fadholi dan Titiek Soeharto menyambut kedatangan Prabowo di depan rumah. Pertemuan para tokoh ini digelar tertutup. Usai bertemu Syukri, sempat dibacakan doa bersama di depan rumah. Prabowo kemudian menuju ke Sasana Hinggil Alun-alun Selatan menemui ribuan relawan Prabowo-Hatta Sandi DIY.
Di hadapan ribuan pendukungnya, mantan menantu Presiden Soeharto ini kembali bahwa bangsa dan ekonomi Indonesia saat ini telah digadaikan ke asing jauh dari cita-cita Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Prabowo mengaku saat dirinya masih usia 19 tahun sudah tanda tangan untuk menyerahkan hidup bagi bangsa negara dengan masuk menjadi tentara. ”Saat ini saya tidak banyak berharap dan hanya punya cita-cita ketika negara adil makmur ada penerusnya," terangnya.
Menurut Prabowo para elite politik justru “menjual” negara Indonesia ke negara asing. "Namun nyatanya apa, mereka justru dengan kepintarannya memintari rakyat, pinter untuk mencuri uang rakyat, pinter untuk membela negara asing," tambahnya.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menambahkan, para elite politik tidak lagi membela para guru honorer, para dokter, para perawat dan rakyat miskin. Para elite politik ini tidak sadar bahwa kekuatan rakyat tidak bisa dilawan karena tidak ada dunia yang bisa melawan rakyat.
"Rakyat tidak ingin jadi kacung di negaranya sendiri," tegasnya. Sebelum mengujungi Syukri dan ke Alun-Alun Kidul, Prabowo juga melakukan pertemuan dengan kader Muhammadiyah di Sleman.
(kri)
Explore More