Cipayung Plus: Ada yang Ingin Bikin Panas dan Kotak-kotakan Mahasiswa
A
A
A
JAKARTA - Cipayung Plus membantah informasi yang menyatakan kelompoknya digadang untuk mendukung calon petahana, Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Kelompok yang berasal dari berbagai elemen mahasiswa itu menegaskan tuduhan yang tersebar di media sosial tersebut adalah fitnah keji.
"Tuduhan tersebut adalah hoaks dan fitnah yang sangat keji. Di tengah-tengah kesibukan organisasi malah dituduh menerima uang dari BIN yang sama sekali jelas-jelas tidak dilakukan," tulis pernyataan sikap para ketua umum organisasi mahasiswa yang tergabung Cipayung Plus, Minggu (18/11/2018).
(Baca juga: BIN Tegaskan Kabar Budi Gunawan Suap Mahasiswa Adalah Hoaks )
Cipayung Plus mengaku kaget mendengar tudingan yang menyebut mahasiswa Kelompok Cipayung Plus, yakni HMI, GMKI, PMKRI, IMM, PMII, KMHDI, Hikmahbudhi, dan lain-lain telah digalang oleh Badan Intelijen Negera (BIN) untuk mendukung calon petahana, Jokowi.
"Tuduhan tersebut jelas-jelas tidak benar, fitnah dan hoaks. Oknum yang menyebarkan fitnah ini ingin mengotak-kotakkan mahasiswa. Ingin membuat situasi bangsa menjadi panas menjelang momentum politik," lanjut pernyataan sikap Cipayung Plus.
Cipayung Plus menyatakan, menjelang pilpres, masuyarakat sering disuguhkan dengan drama politik yang tidak mendidik, para tim sukses hanya sibuk saling hujat tanpa memberikan pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat.
Menurut mereka, penyebaraan hoaks dan fitnah masih menjadi santapan masyarakat tiap hari. "Kami dari kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus menjadi korban kebiadaban dari fitnah dan hoaks tersebut."
Cipayung Plus menegaskan hoaks tersebut sangat merugikan nama baik organisasi mahasiswa Cipayung Plus, serta patut diduga sebagai upaya memecah belah dalam rangka kepentingan politik praktis.
Mereka Mendesak penyebar fitnah dan hoaks melakukan klarifikasi atas pernyataan yang disebar bahwa berita tersebut tidak benar.
Tidak hanya itu, Cipayung Plus juga mendesak penyebar hoaks meminta maaf di media, jika tidak dilakukan maka kami akan melakukan proses hukum ke pihak yang berwajib.
"Kami tidak ada keterikatan dan terlibat dalam pembuatan relawan, baik yang bernama Madani atau pun relawan dengan nama-nama yang lain," tegas Cipayung Plus.
Mereka mengajak capres dan cawapres, tim sukses dan seluruh elite bangsa untuk menjaga susana yang tenang dalam mengahadapi proses demokrasi ini dengan berlomba-lomba menawarkan program dan gagasan sebagai solusi permasalahan bangsa serta menghindari politik adu domba fitnah.
Pernyataan sikap ini dibuat oleh Ketua Umum PB HMI Saddam al-Jihad, Ketua umum DPP IMM Najih Prastiyo, Ketua Umum PB PMII Agus M Herlambang, Ketua Umum DPP GMNI Rabaytullah Kusuma Jaya, Ketua Umum PP PMKRI Juventus Prima Y Kago, Ketua presidium KMHDI I Kadek Andre Nuaba, Ketua umum PP GMKI Corneles Galanjinjian, Ketua Umum Hikmahbudihi Sugiharta.
Kelompok yang berasal dari berbagai elemen mahasiswa itu menegaskan tuduhan yang tersebar di media sosial tersebut adalah fitnah keji.
"Tuduhan tersebut adalah hoaks dan fitnah yang sangat keji. Di tengah-tengah kesibukan organisasi malah dituduh menerima uang dari BIN yang sama sekali jelas-jelas tidak dilakukan," tulis pernyataan sikap para ketua umum organisasi mahasiswa yang tergabung Cipayung Plus, Minggu (18/11/2018).
(Baca juga: BIN Tegaskan Kabar Budi Gunawan Suap Mahasiswa Adalah Hoaks )
Cipayung Plus mengaku kaget mendengar tudingan yang menyebut mahasiswa Kelompok Cipayung Plus, yakni HMI, GMKI, PMKRI, IMM, PMII, KMHDI, Hikmahbudhi, dan lain-lain telah digalang oleh Badan Intelijen Negera (BIN) untuk mendukung calon petahana, Jokowi.
"Tuduhan tersebut jelas-jelas tidak benar, fitnah dan hoaks. Oknum yang menyebarkan fitnah ini ingin mengotak-kotakkan mahasiswa. Ingin membuat situasi bangsa menjadi panas menjelang momentum politik," lanjut pernyataan sikap Cipayung Plus.
Cipayung Plus menyatakan, menjelang pilpres, masuyarakat sering disuguhkan dengan drama politik yang tidak mendidik, para tim sukses hanya sibuk saling hujat tanpa memberikan pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat.
Menurut mereka, penyebaraan hoaks dan fitnah masih menjadi santapan masyarakat tiap hari. "Kami dari kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus menjadi korban kebiadaban dari fitnah dan hoaks tersebut."
Cipayung Plus menegaskan hoaks tersebut sangat merugikan nama baik organisasi mahasiswa Cipayung Plus, serta patut diduga sebagai upaya memecah belah dalam rangka kepentingan politik praktis.
Mereka Mendesak penyebar fitnah dan hoaks melakukan klarifikasi atas pernyataan yang disebar bahwa berita tersebut tidak benar.
Tidak hanya itu, Cipayung Plus juga mendesak penyebar hoaks meminta maaf di media, jika tidak dilakukan maka kami akan melakukan proses hukum ke pihak yang berwajib.
"Kami tidak ada keterikatan dan terlibat dalam pembuatan relawan, baik yang bernama Madani atau pun relawan dengan nama-nama yang lain," tegas Cipayung Plus.
Mereka mengajak capres dan cawapres, tim sukses dan seluruh elite bangsa untuk menjaga susana yang tenang dalam mengahadapi proses demokrasi ini dengan berlomba-lomba menawarkan program dan gagasan sebagai solusi permasalahan bangsa serta menghindari politik adu domba fitnah.
Pernyataan sikap ini dibuat oleh Ketua Umum PB HMI Saddam al-Jihad, Ketua umum DPP IMM Najih Prastiyo, Ketua Umum PB PMII Agus M Herlambang, Ketua Umum DPP GMNI Rabaytullah Kusuma Jaya, Ketua Umum PP PMKRI Juventus Prima Y Kago, Ketua presidium KMHDI I Kadek Andre Nuaba, Ketua umum PP GMKI Corneles Galanjinjian, Ketua Umum Hikmahbudihi Sugiharta.
(dam)