Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Sesalkan Politisasi Kaum Difabel
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menduga ada politisasi terhadap kaum difabel.
Pernyataan Hasto itu ditujukan terhadap pihak yang mempertanyakan pernyataan Ma'ruf Amin mengenai istilah budek dan buta, beberapa waktu lalu. Padahal, kata Hasto, pernyataan Ma'ruf tidak ada kaitannya dengan fisik. (Baca juga: Digugat Tunanetra, Ma'ruf Amin Contohkan Lagu Rhoma Irama )
Sebaliknya, lanjut dia, kepemimpinan Jokowi justru memberikan penghormatan besar kepada kaum disabilitas atau difabel seperti yang ditunjukkan dalam perhelatan Asian Para Games.
"Bahkan Pak Jokowi telah memberikan instruksi kepada seluruh kepala daerah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan agar ruang-ruang publik, akses-akses kepada kaum disabilitas semakin diperbesar," ujar Hasto di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (13/11/2018).
Hasto menegaskan pernyataan Ma'ruf merupakan kritik terkait dinamika politik yang berkembang bahwa ada pihak-pihak yang memiliki ambisi kekuasaan namun tanpa mau mengakui prestasi pemerintah.
Kemudian, kata dia, mereka yang tidak mengakui prestasi Jokowi dikonotasikan sebgai orang yang buta mata dan hatinya. Mereka itu justru dinilainya melakukan politik menakut-takuti masyarakat.
"Bagi kami itu justru merupakan pemanfaatan bagi mereka-mereka yang seharusnya kita berikan semangat agar disability betul-betul menjadi ability itu sendiri," tuturnya. (Rakhmat)
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto bersama Koordinator Media Center TKN Jokowi-Ma'ruf, Monang Sinaga saat jumpa pers di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (14/11/2018). Foto/SINDOnews/Rakhmatulloh
Pernyataan Hasto itu ditujukan terhadap pihak yang mempertanyakan pernyataan Ma'ruf Amin mengenai istilah budek dan buta, beberapa waktu lalu. Padahal, kata Hasto, pernyataan Ma'ruf tidak ada kaitannya dengan fisik. (Baca juga: Digugat Tunanetra, Ma'ruf Amin Contohkan Lagu Rhoma Irama )
Sebaliknya, lanjut dia, kepemimpinan Jokowi justru memberikan penghormatan besar kepada kaum disabilitas atau difabel seperti yang ditunjukkan dalam perhelatan Asian Para Games.
"Bahkan Pak Jokowi telah memberikan instruksi kepada seluruh kepala daerah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan agar ruang-ruang publik, akses-akses kepada kaum disabilitas semakin diperbesar," ujar Hasto di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (13/11/2018).
Hasto menegaskan pernyataan Ma'ruf merupakan kritik terkait dinamika politik yang berkembang bahwa ada pihak-pihak yang memiliki ambisi kekuasaan namun tanpa mau mengakui prestasi pemerintah.
Kemudian, kata dia, mereka yang tidak mengakui prestasi Jokowi dikonotasikan sebgai orang yang buta mata dan hatinya. Mereka itu justru dinilainya melakukan politik menakut-takuti masyarakat.
"Bagi kami itu justru merupakan pemanfaatan bagi mereka-mereka yang seharusnya kita berikan semangat agar disability betul-betul menjadi ability itu sendiri," tuturnya. (Rakhmat)
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto bersama Koordinator Media Center TKN Jokowi-Ma'ruf, Monang Sinaga saat jumpa pers di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (14/11/2018). Foto/SINDOnews/Rakhmatulloh
(dam)