LSI Denny JA: Pengaruh Habib Rizieq Mulai Redup di Pilpres 2019

Rabu, 14 November 2018 - 16:36 WIB
LSI Denny JA: Pengaruh...
LSI Denny JA: Pengaruh Habib Rizieq Mulai Redup di Pilpres 2019
A A A
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali melakukan survei nasional untuk mengukur tentang seberapa besar pengaruh peran ulama di masyarakat.

Peneliti LSI Denny JA Ikrama Masloman menyebut, sedikitnya ada lima tokoh yang dianggap paling berpengaruh. Dari lima tokoh tersebut antara lain, Ustaz Abdul Somad, Ustaz Arifin Ilham, Ustaz Yusuf Mansyur, Ustaz Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan Habib Rizieq Shihab.

Ikrama mengungkapkan, Ustaz Somad adalah ulama yang paling didengar suaranya atau himbauannya dengan persentase 30,2 persen.

Menariknya, imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab itu ternyata berada di peringkat lima dan kalah tingkat pengaruhnya dari ulama lainnya seperti Ustaz Arifin Ilham sebesar 25,9%, Ustaz Yusuf Mansyur 24,9%, dan Ustaz Aa Gym yang pengaruhnya sebesar 23,5%.

"Mereka (masyarakat) yang menyatakan mendengar himbauan Habib Rizieq sebesar 17,0%," ujar Ikrama di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Ikrama menjelaskan, dari kelima tokoh ulama tersebut, Habib Rizieq adalah ulama yang ketokohannya mulai menurun jika dibandingkan dengan survei yang sama dilakukan oleh LSI Denny JA dua tahun yang lalu.

"Pada Desember 2016, mereka yang menyatakan mendengar himbaun Habib Rizieq sebesar 31.4%. Saat ini (Oktober 2018), mereka yang menyatakan mendengar himbaun Habib Rizieq terkoreksi separuhnya yaitu hanya sebesar 17.0%," jelasnya.

Selain itu, Habib Rizieq mengalami penurunan tingkat akseptabilitas dan kemampuan pengaruhnya terhadap pemilih.

Pada survei LSI Denny JA pada Desember 2016, mereka yang menyatakan suka dengan Habib Rizieq sebesar 67,3 persen. Saat ini (Oktober 2018), mereka yang menyatakan suka terhadap Habib Rizieq menurun menjadi 52,9 persen.

"Sejak ke Arab Saudi dalam waktu yang lama dan dicitrakan berkasus hukum, pengaruh Habib Rizieq Shihab berkurang signifikan," tuturnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8546 seconds (0.1#10.140)