Hari Pahlawan Momentum Kobarkan Semangat Membangun Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Peringatan Hari Pahlawan pada 10 November diharapkan menjadi momentum untuk mengobarkan semangat dalam membangun bangsa.
Semangat para pahlawan harus ditiru dalam mengisi kemerdekaan saat ini. Pesan ini disampaikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh masyarakat Indonesia, utama nya generasi muda. "Semangat untuk membangun negara, untuk terus membangun negara.
Semangat-semangat pahlawan dulu juga sama. Semangat untuk merdeka, setelah itu semangat untuk membangun negara, semangat untuk memajukan negara, semangat untuk membuat Indonesia maju," katanya saat melakukan kunjungan kerja di Kota Bandung kemarin.
Jokowi juga berharap semangat memajukan bangsa dimiliki oleh generasi muda. Hal ini dapat dilakukan dengan terus berkreativitas, berinovasi, dan memiliki rasa optimisme tinggi.
"Ya, seperti yang saya sampaikan semangat untuk memajukan bangsa ini, semangat untuk membuat negara Indonesia ini maju. Semangat berinovasi, semangat berkreasi, semangat berkarya, semangat bekerja, semangat optimistis. Pokoknya yang semangat, semangat, semangat," ucapnya.
Dalam kunjungan kerjanya di Kota Bandung, Presiden juga bertindak sebagai inspektur upacara pada Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2018. Tahun ini peringatan Hari Pahlawan secara nasional dipusatkan di Bandung, Jawa Barat.
Upacara peringatan digelar di Taman Makam Pahlawan Nasional Cikutra, Kota Bandung. Tiba pada pukul 08.10 WIB Presiden langsung memulai jalannya rangkaian upacara dengan melakukan penghormatan bagi arwah para pahlawan.
Selanjutnya dalam suasana hening dibunyikan sirene selama kurang lebih satu menit yang diakhiri dengan mengheningkan cipta. Upacara yang berlangsung dengan khidmat tersebut diakhiri dengan pembacaan doa untuk arwah para pahlawan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Selepas upacara, Presiden meninggalkan tempat upacara sambil melaksanakan tabur bunga di pusara beberapa pahlawan seperti Laksamana Muda Udara Nurtanio Pringgoadisurdjo, Komodor Sulaiman, Setiabudi Danudirdja atau Douwes Dekker, Moestopo, dan HR Moh Yogie S Memet.
Tidak berhenti di situ, Jokowi juga sempat mengikuti kegiatan Gowes Bandung Lautan Sepeda. Saat kegiatan tersebut, Jokowi pun berpakaian ala Pahlawan Nasional Bung Tomo. “Ini kan Hari Pahlawan, 10 November, jadi suasana di tahun-tahun 45, di masa-masa perjuangan.
Suasana itu yang kita munculkan. Suasana itu yang kenapa saya pakai pakaian ini. Merdeka! Yang penting itu.. Merdeka! Merdeka!" tuturnya. Sementara itu, Peringatan Hari Pahlawan di Jakarta dipimpin langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Jususf Kalla (JK).
Tiba di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Wapres JK langsung disambut oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Komandan Garnisun Tetap I/Jakarta Brigjen TNI Herianto Syahputra, dan Ketua Umum Hari Pah lawan 2018 Agus Tansil Syahruzan.
Prosesi upacara mengenang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya diawali pembunyian sirene selama satu menit dan mengheningkan cipta. Lalu, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga dan diakhiri dengan pembacaan doa.
Kemudian, Wapres JK menuju tempat tabur bunga. Pada kesempatan terpi sah, JK mengatakan, berbeda dari masa kemerdekaan, saat ini yang harus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kepahlawanan pada dewasa ini memajukan bangsa, meningkatkan kecerdasan, pendidikan, kemakmuran, dan keadilan,” pungkasnya. (Dita Angga)
Semangat para pahlawan harus ditiru dalam mengisi kemerdekaan saat ini. Pesan ini disampaikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh masyarakat Indonesia, utama nya generasi muda. "Semangat untuk membangun negara, untuk terus membangun negara.
Semangat-semangat pahlawan dulu juga sama. Semangat untuk merdeka, setelah itu semangat untuk membangun negara, semangat untuk memajukan negara, semangat untuk membuat Indonesia maju," katanya saat melakukan kunjungan kerja di Kota Bandung kemarin.
Jokowi juga berharap semangat memajukan bangsa dimiliki oleh generasi muda. Hal ini dapat dilakukan dengan terus berkreativitas, berinovasi, dan memiliki rasa optimisme tinggi.
"Ya, seperti yang saya sampaikan semangat untuk memajukan bangsa ini, semangat untuk membuat negara Indonesia ini maju. Semangat berinovasi, semangat berkreasi, semangat berkarya, semangat bekerja, semangat optimistis. Pokoknya yang semangat, semangat, semangat," ucapnya.
Dalam kunjungan kerjanya di Kota Bandung, Presiden juga bertindak sebagai inspektur upacara pada Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2018. Tahun ini peringatan Hari Pahlawan secara nasional dipusatkan di Bandung, Jawa Barat.
Upacara peringatan digelar di Taman Makam Pahlawan Nasional Cikutra, Kota Bandung. Tiba pada pukul 08.10 WIB Presiden langsung memulai jalannya rangkaian upacara dengan melakukan penghormatan bagi arwah para pahlawan.
Selanjutnya dalam suasana hening dibunyikan sirene selama kurang lebih satu menit yang diakhiri dengan mengheningkan cipta. Upacara yang berlangsung dengan khidmat tersebut diakhiri dengan pembacaan doa untuk arwah para pahlawan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Selepas upacara, Presiden meninggalkan tempat upacara sambil melaksanakan tabur bunga di pusara beberapa pahlawan seperti Laksamana Muda Udara Nurtanio Pringgoadisurdjo, Komodor Sulaiman, Setiabudi Danudirdja atau Douwes Dekker, Moestopo, dan HR Moh Yogie S Memet.
Tidak berhenti di situ, Jokowi juga sempat mengikuti kegiatan Gowes Bandung Lautan Sepeda. Saat kegiatan tersebut, Jokowi pun berpakaian ala Pahlawan Nasional Bung Tomo. “Ini kan Hari Pahlawan, 10 November, jadi suasana di tahun-tahun 45, di masa-masa perjuangan.
Suasana itu yang kita munculkan. Suasana itu yang kenapa saya pakai pakaian ini. Merdeka! Yang penting itu.. Merdeka! Merdeka!" tuturnya. Sementara itu, Peringatan Hari Pahlawan di Jakarta dipimpin langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Jususf Kalla (JK).
Tiba di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Wapres JK langsung disambut oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Komandan Garnisun Tetap I/Jakarta Brigjen TNI Herianto Syahputra, dan Ketua Umum Hari Pah lawan 2018 Agus Tansil Syahruzan.
Prosesi upacara mengenang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya diawali pembunyian sirene selama satu menit dan mengheningkan cipta. Lalu, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga dan diakhiri dengan pembacaan doa.
Kemudian, Wapres JK menuju tempat tabur bunga. Pada kesempatan terpi sah, JK mengatakan, berbeda dari masa kemerdekaan, saat ini yang harus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kepahlawanan pada dewasa ini memajukan bangsa, meningkatkan kecerdasan, pendidikan, kemakmuran, dan keadilan,” pungkasnya. (Dita Angga)
(nfl)